Eksekutif Teknologi Tinggi AS Mendukung Sikap Keras Trump Terhadap Perdagangan Tiongkok

oleh Zhang Ting

Presenter televisi CNBC ternama Jim Cramer pada Senin (14/1/2019) menyebutkan, hal yang mengejutkan adalah sebagian besar eksekutif teknologi AS mendukung sikap keras pemerintahan Trump terhadap perdagangan Tiongkok.

Para eksekutif mengatakan kepadanya bahwa mereka bersedia menanggung rasa sakit jangka pendek yang diakibatkan oleh perang dagang demi mendapatkan keuntungan nyata jangka panjang.

“Ketika saya pergi ke San Francisco pada minggu lalu, saya mendengar sendiri suara yang sama dari sejumlah besar orang yang berkecimpung dalam industri teknologi,” kata Cramer, pembawa acara ‘Mad Money’ di CNBC pada Senin lalu.

“Mereka mengatakan : Jika kita ingin bersaing dengan Tiongkok komunis, ini saatnya yang tepat untuk bertindak” kata Cramer : “Mereka mungkin bukan penggemar presiden (Trump), tetapi mereka mendukung perang dagang.”

Sebagian alasan mereka mungkin terkait dengan bagian yang dirasakan paling sakit dalam perekonomian Tiongkok.

Berdasarkan data resmi yang disajikan pemerintah Tiongkok pada Minggu (13/1/2019) menunjukkan bahwa ekspor bulan Desember 2018 turun 4,4 % YoY, sedangkan impor turun 7,6 % YoY. Data juga menunjukkan bahwa neraca perdagangan antara Tiongkok dengan Amerika Serikat telah mencapai maksimum dalam waktu lebih dari satu dekade. Demikian kata Cramer.

Ia kemudian menambahkan bahwa ketika berbica menyangkut bagaimana para pemimpin teknologi memandang praktik perdagangan Tiongkok yang tidak adil ? Pandangan para pemimpin ini ternyata lebih keras dari yang Anda bayangkan, dan mungkin juga lebih realistis daripada yang Anda pikirkan.

Cramer mengatakan : “Saya pikir ini dikarenakan oleh ekonomi Tiongkok belum pernah merasakan yang seburuk ini, dan ekonomi kita jarang sekuat yang terjadi sekarang.”

“Jika kita ingin mengambil tindakan apa pun terhadap Tiongkok, maka ini adalah waktu yang tepat. Jika kita ingin mencegah mereka memaksa perusahaan kita menjadi perusahaan patungan yang patut dicurigai, inilah saatnya. Perusahaan patungan ini berarti ingin memaksa transfer teknologi dan seringkali berupa pencurian langsung.”

Cramer mengatakan, meskipun tidak ada seorang pun di Silikon Valley yang menginginkan perang dagang memicu resesi. Namun konsensus di sana adalah bahwa Tiongkok (PKT) mungkin dipaksa untuk tunduk.”

“Mereka mengekspor lebih dari USD. 500 miliar barang ke Amerika Serikat dan hanya mengimpor (komoditas AS) … kurang dari USD. 200 miliar” kata Cramer.

“Dibandingkan dengan kami, Tiongkok akan kehilangan lebih banyak lagi. Selain itu, banyak eksekutif percaya bahwa ekonomi Tiongkok jauh lebih lemah daripada perkiraan kita”.

Pemerintah Tiongkok menggunakan berbagai cara untuk mempertahankan operasi pasarnya, dari obligasi sampah hingga memberikan pinjaman berisiko. Jika Amerika Serikat berpisah dengan Tiongkok, maka Tiongkok mungkin jatuh ke dalam resesi ekonomi, kata Cramer.

“Perang dagang berkaitan dengan neraca perdagangan. Neraca kita jauh lebih baik daripada neraca mereka”.

“Luar biasa, para eksekutif (perusahaan AS) bersedia menderita rasa sakit karena mereka tahu bahwa ketika tekanan terhadap Tiongkok (PKT) akhirnya berhasil membukakan pasar mereka, mereka bisa mendapatkan manfaat nyata,” kata Cramer. (Sin/asr)