Polisi Inggris Tangkap Puluhan Pria Terkait Pelecehan Seksual Anak

EpochTimesId — Detektif di Inggris berhasil menangkap 55 pria atas tuduhan terhadap rangkaian laporan tindakan pelecehan seksual terhadap anak remaja. Semua tersangka sudah diperiksa oleh para penyidik, menurut detektif di Yorkshire Barat.

Laporan dibuat oleh tujuh wanita sehubungan dengan pelecehan seksual terhadap mereka ketika masih anak-anak antara tahun 2002 dan 2009. Pria-pria tersebut berasal dari Dewsbury, Batley, dan Bradford di utara Inggris.

“Penyelidikan ini menunjukkan komitmen aparat yang berkelanjutan untuk menyelidiki pelanggaran seksual saat ini dan yang lampau, terhadap anak-anak,” ujar Inspektur Detektif Ian Thornes.

“Pelecehan dan eksploitasi seksual anak adalah kejahatan yang menjijikkan dan kejam dan salah satu yang mempengaruhi beberapa orang yang paling rentan di masyarakat kita,” sambung Ian.

Dia mengatakan polisi bekerja sama dengan pihak berwenang setempat, badan amal, dan organisasi lain untuk membawa para pelaku ke pengadilan. “Sehingga masyarakat kita akan merasa lebih aman,” sambungnya.

Polisi mendesak setiap korban pelecehan seksual, baik yang baru-baru ini atau sudah lama, untuk melaporkan kepada pihak berwenang.

“Harap yakinlah bahwa Anda akan didengarkan, ditanggapi dengan serius, dan didukung oleh para profesional dengan pengalaman menangani pelanggaran semacam ini,” imbuh Ian.

Detektif memperingatkan pada 2017 bahwa eksploitasi seksual anak masih beroperasi di seluruh negara itu. Mereka mengincar anak-anak untuk dilecehkan.

“Saya pikir ada kemungkinan bahwa ini terjadi di setiap kota dan wilayah di seluruh negeri,” kata kepala polisi Northumbria Police, Steve Ashman, kepada The Independent.

Agustus lalu, 30 pria dan seorang wanita didakwa melakukan eksploitasi seksual di Huddersfield, Yorkshire Barat. Para tersangka dituduh menganiaya lima anak perempuan di bawah usia 18 tahun selama tujuh tahun, antara 2005 dan 2012. Tuduhan termasuk pemerkosaan, perdagangan manusia, dan eksploitasi seksual. Korban diduga berusia antara 12 dan 18 tahun.

Pada bulan Maret 2018, tujuh pria dihukum karena menyalahgunakan gadis-gadis muda di Oxford. Geng itu sering melecehkan gadis berusia antara 13 dan 15 tahun, berdasarkan rilis pengadilan.

Sejumlah geng kejahatan seksual telah diekspos di Inggris dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu kasus yang paling menonjol adalah di Rotherham.

Penyelidikan tahun 2014 menemukan ada 1.400 korban pelecehan seks di kota ini antara tahun 1997 dan 2013.

“Para lelaki itu akan menjerat gadis-gadis itu dengan obat-obatan dan alkohol, dan mengancam mereka dengan kekerasan atau diangkut dan ditinggalkan di lokasi yang tidak dikenal jika mereka tidak mematuhi tuntutan seksual,” kata Badan Kejahatan Nasional Inggris Raya dalam sebuah pernyataan.

“Para gadis mengatakan bahwa pelecehan itu terutama dilakukan pada malam hari di berbagai lokasi terpencil atau terlantar, termasuk rumah-rumah kosong di mana tidak ada listrik. Mereka sering dilecehkan secara seksual di kasur di lantai dan dikunci di kamar sehingga mereka tidak bisa melarikan diri.”

Latar belakang sebagian besar pelaku adalah orang Pakistan dan Asia Selatan. Masalah ini bahkan sudah menjadi isu yang meluas di Inggris.

Anggota parlemen Rotherham, Sarah Champion, mengundurkan diri dari posisinya sebagai pemimpin kesetaraan di Partai Buruh oposisi setelah dikritik karena artikel yang ditulisnya mengenai skandal itu.

“Inggris memiliki masalah dengan laki-laki Pakistan Inggris yang memperkosa dan mengeksploitasi gadis kulit putih,” tulisnya dalam artikel di The Sun.

Sebuah laporan yang ditugaskan pemerintah tahun 2015 tentang pelanggaran tersebut mengatakan Anak-anak dieksploitasi secara seksual oleh laki-laki yang sebagian besar berasal dari komunitas keturunan Pakistan.

“Tidak cukup upaya yang dilakukan untuk mengakui hal ini, untuk menghentikannya terjadi, untuk melindungi anak-anak, untuk mendukung para korban, dan untuk menangkap pelaku,” tulis laporan itu.

“Budaya mereka tidak sehat: intimidasi, seksisme, penindasan, dan kesalahan ‘kebenaran politik’ telah memperkuat kegagalannya,” kata laporan itu. (JANE GRAY, John Smithies, dan Simon Veazey/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M