Kanada dan Terungkapnya ‘Kapal Selam Nuklir Berteknologi Tinggi’ Milik Tiongkok

TORONTO — Dalam desakan untuk membuat mereknya menjadi sebuah nama yang terkenal, raksasa telekomunikasi Tiongkok Huawei sering memanfaatkan keuntungan dari kegiatan paling digemari dalam mengisi waktu luang dari negara-negara di mana ia sedang berusaha untuk memperluas usahanya. Di Kanada, perusahaan tersebut merupakan sponsor utama untuk acara “Hockey Night in Canada,” dan di Polandia, ia menggunakan superstar sepakbola dan kapten tim nasional Robert Lewandowski untuk menjual mereknya.

Di kedua negara tersebut, bagaimanapun, Huawei telah menerima rentetan publisitas negatif dalam beberapa pekan terakhir, berada di tengah meningkatnya pertengkaran internasional antara Kanada dengan Tiongkok, dan terkait dengan spionase di Polandia.

Pekan lalu, otoritas Polandia menangkap seorang karyawan senior Huawei bersama dengan warga negara Polandia atas dugaan spionase. Polandia sekarang sedang mempertimbangkan untuk melarang penggunaan produk-produk Huawei dan menyerukan kesatuan posisi UE dan NATO terhadap perusahaan tersebut.

Rezim Tiongkok telah bereaksi terhadap perkembangan-perkembangan di Polandia tersebut dengan mengungkapkan keprihatinan serius dan meminta Polandia untuk menghormati hak-hak nasional Tiongkok. Akan tetapi dalam kasus Kanada, di mana CFO Huawei Meng Wanzhou ditangkap atas permintaan ekstradisi dari Amerika Serikat, reaksi Beijing adalah memperingatkan Kanada tentang “konsekuensi-konsekuensi besar.”

hukuman mati pada warga kanada sebagai pembalasan atas kasus penangkapan eksekutif huawei
Robert Lloyd Schellenberg dari Kanada muncul di pengadilan untuk sidang ulang kasus penyelundupan narkoba di Dalian, provinsi Liaoning, Tiongkok, pada 14 Januari 2019. (Handout via Reuters)

Warga Kanada Michael Kovrig dan Michael Spavor, yang ditangkap oleh rezim Tiongkok tak lama setelah penangkapan Meng, masih ditahan tanpa perwakilan hukum. Dan minggu ini, pengadilan Tiongkok menghukum warga negara Kanada Robert Schellenberg, yang sebelumnya dijatuhi hukuman 15 tahun atas tuduhan penyelundupan narkoba, menjadi hukuman mati setelah proses yang sangat tidak biasa dan liputan media pemerintah yang luas. Pada 16 Januari, muncul berita bahwa Ti-Anna Wang, warga negara Kanada yang ayahnya adalah tahanan politik di Tiongkok, ditahan sebentar bersama keluarganya dan diinterogasi saat transit melalui Bandara Internasional Beijing.

Sheng Xue, seorang penulis Kanada kelahiran Tiongkok, mengatakan alasan meningkatnya reaksi Beijing terhadap penangkapan Meng adalah karena ia mengekspos perusahaan unggulan Tiongkok menjadi sorotan tajam.

“Huawei adalah kapal selam nuklir berteknologi tinggi milik Partai Komunis Tiongkok yang kejam. Penangkapan Meng Wanzhou di Kanada telah menyebabkan kapal selam ini muncul ke permukaan, jadi ini membuat rezim Tiongkok sangat ketakutan dan marah,” kata Sheng Xue.

Huawei terlibat dalam sejumlah prakarsa penting untuk Beijing, kata Sheng Xue, mulai dari Great Firewall yang digunakan untuk menyensor internet hingga “membantu Partai Komunis Tiongkok untuk memiliki pintu belakang akses rahasia di ponsel-ponsel, komputer-komputer, peralatan komunikasi, dan teknologi 5G.”

Kanada saat ini sedang mengevaluasi apakah akan memungkinkan Huawei menjadi bagian dari jaringan 5G-nya, generasi berikutnya dalam teknologi internet. Mayoritas sekutu Kanada di aliansi intelijen Five Eyes telah menolak Huawei untuk jaringan-jaringan 5G mereka.

Jacob Kovalio, seorang profesor yang tergabung di Departemen Sejarah Universitas Carleton dan seorang peneliti Asia, mengatakan Beijing khawatir jika Meng diekstradisi ke Amerika Serikat, dia dapat “mengungkapkan rahasia” di bawah interogasi, yang dapat menjadi implikasi yang sangat buruk bagi rezim tersebut.

“Elemen penting di sini adalah bahwa kata terakhir tentang apa pun, termasuk kegiatan-kegiatan, investasi-investasi dari perusahaan-perusahaan swasta formal, tidak dimiliki atau dikendalikan [perusahaan-perusahaan seperti] Huawei itu sendiri,” kata Kovalio. “Kata terakhir tentang semuanya adalah tentang supremasi politik, kepemimpinan politik di Beijing, bahkan dalam kasus tentang perusahaan yang dianggap sebagai swasta seperti Huawei tersebut.”

Huawei didirikan oleh Ren Zhengfei, mantan perwira Tentara Pembebasan Rakyat dan ayah dari Meng.

Meng telah ditangkap di Vancouver pada 1 Desember, didakwa oleh Amerika Serikat karena memberikan pernyataan tidak benar tentang hubungan Huawei dengan perusahaan yang berbasis di Hong Kong yang telah melakukan bisnis dengan Iran, menjadikan bank-bank kemungkinan menghadapi pelanggaran sanksi-sanksi AS yang diberlakukan terhadap Iran.

TANGGAPAN UNTUK BEIJING

Menyusul ketegangan yang meningkat setelah penangkapan Meng, Amerika Serikat mengubah peringatan perjalanannya (travel advisory) untuk pergi ke Tiongkok pada 3 Januari, memperingatkan para warga untuk semakin berhati-hati karena “penegakan hukum setempat yang sewenang-wenang.”

Meskipun sejumlah orang Kanada telah ditahan sejak tanggal penangkapan Meng, Kanada baru mengubah peringatan perjalanannya pada 14 Januari, segera sesudah Schellenberg dijatuhi hukuman mati.

Perdana Menteri Justin Trudeau menyebut hukuman mati tersebut sewenang-wenang dan mengatakan Kanada sangat prihatin.

kasus penangkapan CFO huawei berbuntut panjang
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berpartisipasi dalam akhir konferensi pers sesi di Ottawa pada 19 Desember 2018. (The Canadian Press / Adrian Wyld)

Beijing telah menanggapi dengan mengeluarkan peringatan perjalanannya sendiri kepada warga yang ingin melakukan perjalanan ke Kanada dan mengecam Kanada karena membuat komentar-komentar “tidak bertanggung jawab” tentang masalah ini.

Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland mengatakan para pejabat Kanada telah meminta duta besar Tiongkok untuk Kanada untuk memberikan grasi bagi Schellenberg.

Kovalio mengatakan para pemimpin Kanada seharusnya bereaksi lebih tegas dalam menanggapi tindakan Tiongkok terhadap warga-warga Kanada.

“Rezim agresif, totaliter, neo-fasis seperti Beijing hanya menghormati mereka yang menghargai diri mereka sendiri,” katanya.

Brian Lee Crowley, direktur pelaksana lembaga think tank Macdonald-Laurier Institute, mengatakan Tiongkok tidak menghormati karakter lemah.

“Perilaku buruk Tiongkok terhadap para warga negara Kanada di Tiongkok itu sendiri merupakan pertanda keyakinan Tiongkok bahwa Kanada adalah negara yang lemah yang ingin mendapatkan persetujuan Tiongkok,” kata Crowley.

“Saya pikir segera setelah kita mengubah pemberian isyarat dan memperjelas bahwa Kanada tidak memerlukan perdagangan bebas dengan Tiongkok yang begitu buruk yang tanpa ragu-ragu menodai nama baik institusi-institusi dan prinsip-prinsip dasarnya sendiri, saya pribadi percaya bahwa perilaku Tiongkok akan berubah menjadi lebih baik terhadap kita.”

Untuk saat ini, katanya, ada sejumlah hal yang dapat dilakukan Kanada dalam menanggapi Tiongkok, termasuk mengusir duta besar Tiongkok untuk Kanada, Lu Shaye, yang menulis dalam sebuah editorial opini tentang penangkapan Meng bahwa Kanada dan sekutu Baratnya adalah supremasi kulit putih.

“Saya pikir jenis karakterisasi Kanada menurut sifat yang mewakili kekuatan asing sama sekali tidak dapat diterima,” kata Crowley.

Kanada juga dapat meningkatkan hubungannya dengan Taiwan, katanya, menerapkan sanksi-sanksi untuk para pejabat Tiongkok yang bertanggung jawab atas penahanan warga Kanada berdasarkan Undang-undang Magnitsky yang baru disahkan Kanada, dan mengambil lebih banyak posisi kepemimpinan dalam koalisi negara-negara Barat yang berupaya membawa “penegakan kedisiplinan moral dan ketertiban terhadap kemunculan Tiongkok sebagai kekuatan dunia.” (ran)

Video pilihan:

Waspada !!! Aplikasi Smartphone Buatan Tiongkok Mencuri Data Penggunanya

https://www.youtube.com/watch?v=Z2XD_O0MbKU