AS akan Secara Resmi Mengajukan Permintaan Ekstradisi Meng Wanzhou kepada Kanada

oleh Zhang Zhi

Senin (21/1/2019), media Kanada melaporkan bahwa Amerika Serikat akan secara resmi mengajukan permintaan ekstradisi kepala keuangan dan putri pendiri Huawei, Meng Wanzhou kepada pemerintah Kanada.

Atas dugaan pelanggaran sanksi AS terhadap Iran, Meng ditangkap di Vancouver, Kanada pada 1 Desember tahun lalu atas permintaan Amerika Serikat. Setelah melewati tiga kali persidangan Meng Wanzhou memperoleh dispensasi pada 11 Desember dengan membayar jaminan sebesar USD. 10 juta. Dia saat ini sedang menunggu proses hukum tindak lanjut mengenai ekstradisi.

The Globe and Mail Kanada pada Senin melaporkan bahwa duta besar Kanada untuk AS David MacNaughton dalam sebuah wawancara mengatakan, Amerika Serikat telah memberitahu pemerintah Kanada tentang rencana mengajukan secara resmi ekstradisi Meng Wanzhou.

Namun, David McNaughton tidak mengungkapkan kapan pengajuan itu disampaikan oleh AS kepada Kanada. Batas waktu untuk mengirimkan permintaan ekstradisi adalah 30 Januari.

Reuters melaporkan bahwa Huawei tidak memberikan komentar mengenai proses hukum yang sedang berlangsung dan Kementerian Kehakiman AS juga tidak menanggapi masalah tersebut.

Amerika Serikat menuduh Meng Wanzhou sejak tahun 2009 hingga 2014 telah melakukan pelanggaran sanksi AS terhadap Iran dengan menggunakan perusahaan Skycom yang terdaftar di Hong Kong untuk menjual produk kepada perusahaan Iran. Meng Wanzhou yang pada saat itu bertindak sebagai kepala keuangan Starcom Technology terlibat membohongi Bank dengan memberikan informasi yang tidak benar.

Sebelumnya, Reuters melaporkan bahwa begitu Meng Wanzhou diekstradisi ke Amerika Serikat, ia akan menghadapi tuduhan persekongkolan untuk menipu banyak lembaga keuangan. Hukuman maksimum untuk setiap tuduhan adalah 30 tahun.

Mengenai dugaan pelanggaran terhadap larangan AS atas sanksi terhadap Iran dan penjualan ilegal barang-barang AS kepada Iran, para pelaku pelanggaran dapat dikenakan denda hingga USD. 1 juta dan hukuman penjara selama 20 tahun.

Tak lama setelah penangkapan Meng Wanzhou, komunis Tiongkok menangkap mantan diplomat Kanada Michael Kovrig dan warga negara Michael Spavor pada 10 Desember dan menuduh mereka melakukan kegiatan yang membahayakan keamanan nasional Tiongkok.

Pemerintah Kanada menuntut agar komunis Tiongkok segera melepaskan Michael Kovrig dan Michael Spavor, serta meluncurkan upaya bersama dengan negara sekutu untuk menekan komunis Tiongkok.

Saat ini, Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, Australia, Uni Eropa dan Belanda telah mengeluarkan pernyataan yang mendukung Kanada. Setelah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berbicara lewat sambungan telepon dengan Presiden Trump beberapa hari yang lalu, Gedung Putih mengeluarkan pernyataan yang menuduh komunis Tiongkok melakukan penahanan yang ilegal.

Trudeau telah berulang kali menuduh komunis Tiongkok berbuat sewenang-wenang dengan  menahan dua orang warga negara Kanada.

Baru-baru ini, lebih dari 100 orang mantan diplomat dan cendekiawan telah bersama-sama mengeluarkan surat terbuka yang meminta Presiden Tiongkok Xi Jinping untuk membebaskan kedua orang warga negara Kanada yang ditahan. (Sin/asr)

Video Rekomendasi : 

https://www.youtube.com/watch?v=rs4JYizAPzU