Mantan Marinir Amerika Klaim Dijebak dengan Data Intelijen di Rusia

EpochTimesId – Warga negara Amerika Serikat, Paul Whelan, dituduh melakukan aktivitas intelijen atau mata-mata oleh pihak berwenang Rusia. Namun, pengacara terdakwa pada pada 22 Januari 2019 mengatakan bahwa kliennya dijebak tepat sesaat sebelum ditangkap.

Mantan Marinir itu ditangkap di sebuah kamar hotel di Moskow pada 28 Desember 2019. Pengacaranya, Vladimir Zherebenkov, mengatakan kliennya meyakini bahwa ‘thumb drive’ atau flash disk yang diberikan kepadanya di kamar hotel hanya berisi foto liburan, alih-alih informasi rahasia.

Seorang hakim menolak pembebasan bersyarat untuk Whelan, yang muncul di pengadilan Moskow pada 22 Januari 2019. Jika terbukti bersalah melakukan spionase, Dia terancam dihukum penjara selama 20 tahun di bawah hukum Rusia.

Zherebenkov mengatakan bahwa kliennya telah menerima informasi itu tanpa sadar. Drive itu berisi daftar staf di sebuah badan rahasia negara Rusia, menurut portal berita online Rusia, Rosbalt.ru.

“Paul seharusnya menerima informasi dari seseorang yang tidak diklasifikasikan,” kata Zherebenkov kepada wartawan. “Itu adalah materi tentang budaya, agenda perjalanan ke katedral, dan foto liburan Paul. Tapi ternyata, itu [thumb drive] berisi informasi rahasia (data intelijen).”

Whelan, yang memegang paspor Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan Irlandia, membantah semua tuduhan itu. Dia saat ini ditahan di penjara Lefortovo di Rusia.

Rosbalt.ru mengklaim Whelan telah memata-matai Rusia selama 10 tahun melalui internet, guna mengidentifikasi target dari siapa Dia berpotensi memperoleh informasi. Situs itu juga mengklaim bahwa daftar yang dia terima, telah sejak lama menarik bagi para Intelijen AS. Rosbalt.ru mengutip sumber intelijen Rusia yang tidak disebutkan namanya, dalam pemberitaan tersebut.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov setuju dengan cerita Rosbalt.ru. Dia kemudian mengatakan kepada wartawan bahwa Whelan telah ‘tertangkap tangan’ melakukan ‘tindakan ilegal tertentu’ di kamar hotelnya.

Pengacara Whelan mengatakan kliennya tidak dapat melihat isi dari thumb drive karena dia ditahan sebelum dia dapat membukanya. Dia mengatakan Whelan membuat kesaksian selama 15 menit di pengadilan, dimana dia menolak tuduhan yang dibuat terhadapnya.

Pengacaranya menolak untuk mengklarifikasi jika Whelan mengenal orang yang menyerahkannya. Dia mengatakan Whelan telah mengalami beberapa masalah kesehatan kecil ketika ditahan, dan sempat menerima perawatan medis. Whelan adalah direktur keamanan global di BorgWarner, pemasok suku cadang otomotif yang berpusat di Michigan, menurut pernyataan perusahaan.

Sementara itu, pemerintahan Presiden Donald Trump mengatakan mereka berusaha untuk mengamankan kepulangan Whelan.

“Pemerintahan Trump sangat fokus untuk memastikan bahwa setiap orang Amerika yang ditahan di mana pun di dunia telah diperlakukan dengan baik, ditangani sesuai, dan bilamana mereka tidak mendapatkannya, pemerintah AS dapat menggunakan setiap kekuatan AS untuk memastikan bahwa mereka dikembalikan ke dalam negeri dengan selamat, huingga ke rumah mereka, berkumpul dengan keluarga. Itulah yang terjadi di Rusia,” ujar Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, pada 11 Januari 2019.

Penangkapan Whelan terjadi beberapa minggu setelah warga Rusia, Maria Butina mengaku bersalah atas satu tuduhan konspirasi di pengadilan federal AS karena bertindak sebagai agen untuk Kremlin tanpa mendaftar di Amerika Serikat.

Daniel Hoffman, mantan kepala stasiun CIA Moscow, mengatakan “mungkin, bahkan sangat mungkin,” bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan penangkapan Whelan untuk mengatur pertukaran agen untuk Butina.

Permintaan Keluarga
Keluarga Whelan telah mempertahankan kepolosannya dan berupaya membawanya kembali ke Amerika Serikat. Dia adalah anak dari warga Manchester, Michigan, Ed dan Rosemary Whelan. Keluarganya mengatakan Whelan melakukan perjalanan ke Rusia untuk menghadiri pernikahan seorang temannya.

Adik Whelan, Elizabeth, mengatakan dalam pesan email bahwa mereka membutuhkan lebih banyak bantuan untuk menyebarkan pesan tersebut.

“Anda mungkin atau mungkin belum tahu bahwa warga negara Amerika yang ditahan di Penjara Lefortovo di Moskow, Rusia, adalah putra dan saudara lelaki kami, Paul Whelan,” kata email itu. “Namun dengan sejumlah masalah dalam proses penangkapannya oleh mereka, kita harus meminta teman-teman kita untuk membantu memperkuat pesan.”

“Kita membutuhkan bantuan agar Paul Whelan keluar dari penjara itu, keluar dari Rusia, dan kembali ke rumah.”

Dalam surat elektronik yang tersebar luas itu, terdapat pula seruan bagi orang-orang untuk menandatangani petisi terhadap Gedung Putih yang menyerukan pembebasan Whelan. Petisi itu harus mengumpulkan 100.000 tanda sebelum 9 Februari 2019 untuk mendapat tanggapan dari Gedung Putih.

“Kami sangat khawatir tentang dia dan ingin melihat pembebasannya segera,” petisi yang dibuat oleh Elizabeth menyatakan. “Karena cara kerja sistem pengadilan Rusia, dia bisa ditahan selama bertahun-tahun sebelum persidangan atau dijatuhi hukuman sah.” (BOWEN XIAO dan Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M