Mafia Prostitusi Menjebak 20.000 Wanita Nigeria Seperti Budak di Mali

Epochtimes.id- Sebanyak 20.000 wanita dan anak perempuan dikhawatirkan telah jadi korban human trafacking dari Nigeria. Mereka kemudian terdampar di Mali lalu dipaksa terlibat praktik prostitusi.

Laporan ini disampaikan oleh Kepala Badan Anti-Perdagangan Manusia Nigeria pada 22 Januari 2019 seperti dilansir oleh Reuters.

Direktur National Agency for the Prohibition of Trafficking in Persons (NAPTIP) Julie Okah Donli mengatakan tim pencari fakta dari NAPTIP dan International Organization for Migration (IOM) mengungkapkan tingkat perdagangan manusia selama kunjungan ke Mali bulan lalu.

Puluhan wanita dan anak perempuan dipulangkan dari daerah Kangaba, Mali selatan pada bulan-bulan sebelumnya.

Tim langsung menyelidiki daerah tersebut. Hingga akhirnya, ditemukan ratusan wanita lainnya yang mendekam di sana.

“keberadaan mereka diyakini oleh penduduk setempat bahwa lebih dari 200 lokasi seperti itu yang tersebar di sekitar bagian selatan Mali.”

“Di setiap gubuk tempat mereka ditampung, terdapat 100 hingga 150 anak perempuan di lokasi itu. Itulah bagaimana kami sampai pada angka ”setidaknya 20.000 ditahan,” katanya.

Sejumlah wanita dan anak perempuan, kebanyakan berusia 16 hingga 30 tahun. Mereka awalnya diimingi akan dipekerjakan di perhotelan Malaysia, tetapi malah dipaksa menjadi pelaku prostitusi.

“Mereka ditahan dalam kondisi yang mengerikan, seperti budak,” kata Okah-Donli.

“Mereka tidak dapat melarikan diri karena disembunyikan di lokasi terpencil, seperti jauh di dalam hutan,” tambahnya.

Ribuan wanita dan gadis didatangkan dari negara terpadat di Afrika setiap tahun, di mana 70 persen dari 190 juta penduduknya hidup dengan pendapatan kurang dari $ 2 sehari. Sebagian besar dari mereka tiba di Eropa tetapi korban lainnya dibawa ke bagian lain Afrika Barat.

Okah-Donli mengatakan pihaknya telah bekerja sama dengan IOM, yang mengatur pemulangan 41 wanita dan gadis dari Mali pada Desember lalu. Kini kedua lembaga ini sedang berusaha untuk mengembalikan korban-korban lainnya.

Wanita-wanita ini sebagian besar berasal dari negara bagian di Nigeria selatan, termasuk Delta, Sungai, Bayelsa, Anambra, dan Edo.

Korban lainnya diduga diperdagangkan ke negara-negara Afrika Barat lainnya, termasuk Ghana, Burkina Faso, dan Pantai Gading. (asr)

Oleh Alexis Akwagyiram/Reuters

Video Rekomendasi : 

https://www.youtube.com/watch?v=bFXyl2pNQXg