AS Larang Entitas Asing untuk Bertransaksi Minyak dengan Venezuela

oleh An Qi

Kementerian Keuangan AS pada Jumat (1/2/2019) mengeluarkan pengumuman bahwa semua entitas non-AS yang membeli minyak dari PDVSA (Petroleos de Venezuela S.A.) melalui lembaga atau agen keuangan AS, diminta untuk menghentikan transaksi minyak dengan Petroleos sebelum 28 April 2019.

AS sebelumnya telah membuat penjelasan tentang pelaksanaan sanksi terhadap Venezuela.

Sebagian besar transaksi minyak di pasar dunia menggunakan mata uang dolar AS, oleh karenanya diatur oleh Amerika Serikat.

Sanksi administrasi Trump terhadap PDVSA ditujukan untuk menekan Presiden Nicolas Maduro.

Sanksi skala internasional telah dimulai

Menurut Reuters, selain Amerika Serikat, Venezuela juga menjual minyak ke pembeli di seluruh dunia, termasuk India dan negara-negara di Eropa.

Dua pedagang komoditas terbesar di dunia, raksasa minyak Swiss Vitol dan perusahaan minyak Belanda Trafigura pada Jumat mengatakan bahwa mereka akan mematuhi semua sanksi yang berlaku.

Pemerintah Eropa juga mempertimbangkan sanksi, ini juga akan melemahkan kemampuan Venezuela untuk melakukan bisnis dengan menggunakan mata uang Euro.

Bahkan, sebelum pengumuman Jumat itu dikeluarkan, pembeli Eropa telah menghentikan pasokan minyak dari Venezuela karena kekhawatirannya dengan masalah pembayaran.

Selain itu, menurut pengumuman bertanggal 31 Januari dan diposting ke situs web Kementerian Keuangan semalam, orang Amerika yang bekerja di luar AS dan Venezuela untuk perusahaan non-AS terpaksa menyelesaikan transaksi sebelum 29 Maret.

Kementerian Keuangan juga menjelaskan bahwa pemegang obligasi PDVSA hanya dapat menjual hutang kepada pemegang non-AS, hal ini menyebabkan beberapa pemegang obligasi khawatir tentang hutang karena membatasi pihak yang dapat membeli obligasi. Namun, utang negara tidak dikenakan pembatasan ini.

Pengumuman tersebut mencantumkan lebih banyak detail informasi tentang siapa saja pihak yang boleh atau tidak bertransaksi dan memberikan panduan tentang hak kepada pemegang obligasi perusahaan minyak AS Citgo Petroleum.

Pejabat AS pekan ini mulai menerapkan sanksi terhadap PDVSA, dan industri minyak global sejak itu berusaha untuk menghindari sanksi. Minggu ini sanksi AS termasuk membekukan aset PDVSA dan meminta perusahaan AS untuk mentransfer dana pembelian minyak Venezuela ke rekening bank yang berada di bawah kontrol presiden sementara Juan Guaido.

Latar Belakang

Setelah protes besar-besaran di Venezuela pada 23 Januari, Amerika Serikat dan lebih dari 20 negara lainnya mengakui Juan Guaido sebagai presiden sementara Venezuela, dengan alasan bahwa Maduro bukan pilihan rakyat dan tidak memiliki legalitas, karenanya tidak diakui sebagai Presiden.

Belum lama ini, Maduro kembali dilantik sebagai presiden untuk masa jabatan keduanya. Pemilihannya yang kedua diboikot oleh oposisi karena dituduh melakukan kecurangan dalam  pemungutan suara yang menimbulkan protes massa.

Maduro tidak puas dengan dukungan Amerika Serikat kepada Guaido. Hari Kamis, Maduro  memutus hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat dan memerintahkan diplomat AS untuk meninggalkan Venezuela dalam waktu 72 jam.

Namun, pada malam hari Sabtu (26 Januari), yaitu ketika tenggat waktu hampir tiba, Kementerian Luar Negeri Venezuela mencabut perintah deportasi, dan mengusulkan para pihak mendirikan “kantor kepentingan” di masing-masing negara dalam waktu 30 hari.

Pada hari Rabu, atas himbauan Juan Guaido, kegiatan unjuk rasa rakyat kembali terjadi di ibukota Caracas, ibukota Venezuela. (Sin/asr)

Video Rekomendasi : 

https://www.youtube.com/watch?v=-awjffyF_Ds