Bos ISIS Kabur di Pertempuran Terakhir, Anak Buahnya Berang

Oleh Isabal Van Brugen

Epochtimes.id- Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi telah membuat marah para pejuang jihad karena terus bersembunyi ketika kekhalifahan ISIS terus kehilangan kekuasaannya.

Anak buahnya yang menyerah mengakui mereka menuding pemimpin mereka telah kabur dari arena perang, ketika sejumlah pasukan mendekati benteng kecil terakhir wilayah ISIS — yang membentang sekitar setengah mil persegi di Efrat Suriah.

Pejuang ISIS mengungkapkan kemarahan mereka dalam sebuah wawancara dengan The Sunday Times bahwa Baghdadi tampaknya telah bersembunyi.

“Dia bersembunyi di suatu tempat, orang-orang marah,” kata Mohammed Ali, seorang pejuang ISIS dari Kanada yang ditangkap oleh Pasukan Demokrat Suriah yang didukung AS.

Organisasi teroris itu dilaporkan menderita keretakan mendalam setelah kekecewaan internal dengan pemimpin ISIS sebagaimana dilaporkan seorang anggota ISIS, pejabat barat dan sejumlah pemimpin di daerah itu.

Absennya Baghdadi dalam teritori terakhir ISIS telah dikonfirmasi oleh sejumlah sumber lokal dan pejabat Barat.

Mereka percaya pemimpin ISIS itu bisa saja berada di Anbar yakni sebuah provinsi padang pasir di Irak barat.

Saat berpidato pada 2014, di Masjid al-Nuri yang bersejarah di Mosul Barat, Baghdadi menyatakan dirinya sebagai pemimpin kekhalifahan tetapi belum pernah muncul dalam video atau di depan umum sejak saat itu.

Baghdadi mendesak pengikutnya agar tetap bertahan dalam serangkaian klip suara yang terbaru dirilis pada Agustus 2018.

Pada klip audio, yang diyakini telah direkam pada minggu-minggu sebelum rilis, Baghdadi mendorong pengikutnya untuk melakukan serangan terhadap orang Barat menggunakan pisau, bom, dan senjata.

Gara-gara Baghdadi kabur menyebabkan konflik di dalam kekhalifahan yang sudah runtuh. Bersamaan sejumlah tentara ISIS menyerukan Baghdadi berdiri di garis depan.

“Sekitar satu tahun yang lalu ada banyak pembunuhan antara [anggota ISIS], antara mereka yang dari Teluk, kelompok lain dan warga Irak. Mereka saling membunuh, ”kata sebuah sumber dari milisi al-Shaitat, yang secara terbuka dapat berkomunikasi dengan kekhalifahan, kepada The Sunday Times.

“Konflik itu antara pejuang asing. Mereka bertanya, di mana khalifah itu? Seperti Nabi Muhammad, dia harus berada di garis depan. Mereka ingin seseorang ada di sana di tanah,” demikian pernyataan itu.

Sejak 2016, Departemen Luar Negeri AS telah menawarkan hadiah $ 25 juta untuk informasi yang dapat menyebabkan penangkapan Baghdadi.

Tidak banyak yang diketahui tentang kehidupan awal Baghdadi tetapi diperkirakan ia dilahirkan pada tahun 1971 di dekat Samarra, Irak.

Kematiannya telah dilaporkan secara keliru beberapa kali selama beberapa tahun terakhir. Tetapi Baghdadi secara luas masih diyakini masih hidup. Dia dilaporkan terluka parah dalam serangan udara Irak oleh koalisi pimpinan AS pada 2015 silam.

Direktur Jenderal Kantor Intelijen Irak di Kementerian Dalam Negeri, Abu Ali al-Basri mengatakan diyakini pemimpin ISIS sering berpindah dari satu tempat ke tempat lain untuk menghindari pengawasan.

“Intelijen Irak mengikuti Baghdadi dan kami yakin dia tidak pernah tinggal di satu tempat selama lebih dari satu hari,” katanya kepada Fox News pada Februari.

“Kami memiliki informasi bahwa ia masih pindah dari kota-kota di Suriah dan memasuki perbatasan Irak melalui Anbar [provinsi] dengan gerakan ke perbatasan Salahuddin [provinsi].”

Baghdadi dianggap mengenakan “penyamaran” dengan pakaian modern — sebagai cara lain untuk menghindari deteksi.

“Mengenakan pakaian modern, tidak ada ponsel, mobil sederhana, dan hanya seorang pengemudi. Siapa pun di sekitarnya mengenakan pakaian modern,” kata Fadhel Abu Rageef, seorang analis politik dan keamanan di Baghdad kepada Fox News. (asr)

Video Rekomendasi : 

https://www.youtube.com/watch?v=u21vtXJ5794