Negosiasi Dagang AS-Tiongkok Dapat Diselesaikan Beberapa Pekan Mendatang

oleh Wu Ying

Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer pada Senin (12/3/2019) mengatakan bahwa negosiasi dengan pihak Tiongkok dapat diselesaikan dalam beberapa pekan mendatang. Selanjutnya digelar pembicaraan lewat sambungan telepon dengan pihak Tiongkok. AS dipastikan akan memasukkan mekanisme penegakan hukum ke dalam perjanjian, serta hak untuk menaikkan tarif di masa mendatang.

Pada (12/3/2019) Robert Lighthizer menghadiri sidang dengar pendapat tentang ‘The Road Ahead for the World Trade Organization (Jalan Menuju Organisasi Perdagangan Dunia)’ yang diselenggarakan oleh Komite Keuangan Senat AS.

Sebagian besar senator mengajukan pertanyaan tentang perkembangan dari negosiasi perdagangan AS dengan Tiongkok, termasuk masalah yang tercakup dalam perundingan, kapan negosiasi akan berakhir, soal mekanisme penegakan hukum, langkah-langkah tarif, dan lain-lain. Lighthizer menjawabnya satu per satu.

Lighthizer mengatakan bahwa topik yang dicakup dalam negosiasi bersifat komprehensif dan  kesepakatan besar kemungkinan dapat tercapai dalam beberapa pekan mendatang. Tentu saja perjanjian nanti sudah mencakup mekanisme penegakan hukum dan mempertahankan hak bagi AS untuk menaikkan tarif di masa depan jika Tiongkok gagal memenuhi komitmennya. Ia mengatakan bahwa jika tidak ada mekanisme penegakan dalam perjanjian akhir, “Presiden tidak akan menandatangani perjanjian,” demikian tegasnya.

Namun, Lighthizer menegaskan bahwa perundingan baru dapat dikatakan berhasil jika semua masalah yang diangkat ke meja perundingan telah mencapai kesepakatan. Jadi sebelum ini, segala kemungkinan masih bisa terjadi.

“Saya sekarang tidak dapat memprediksi apakah negosiasi akan berhasil. Kami sedang bekerja keras. Kami telah membuat kemajuan besar. Kesepakatan akhir mungkin akan tertuang ke dalam perjanjian setebal 120 halaman,” katanya.

Lighthizer mengatakan : “Saya sedang berbicara dengan pihak Tiongkok lewat sambungan telepon kemarin dan masih akan diteruskan lagi besok.”

Adapun soal apakah AS akan membatalkan tarif setelah mencapai kesepakatan dengan Tiongkok nantinya. Lighthizer mengatakan : “Ini masih dalam perbincangan dengan pihak Tiongkok.”

Sejak Juli tahun lalu, Amerika Serikat telah mengenakan tarif hukuman sebesar 25% dan 10% terhadap komoditas impor dari Tiongkok senilai USD. 250 miliar, dan Tiongkok pun telah mengenakan tarif pembalasan sekitar USD. 110 miliar pada hari yang sama.

Bulan lalu, Presiden Trump memutuskan untuk menunda kenaikan tarif yang dari 10% menjadi 25%, dan mengatakan akan mengadakan pertemuan dengan Presiden Xi Jinping di Mar-a-Lago, Florida, AS jika kesepakatan dapat tercapai untuk menandatangani perjanjian.

Pada Senin (11/3/2019), juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders dalam siaran persnya mengatakan bahwa, negosiasi perdagangan dengan pihak Tiongkok masih sedang berlangsung, Presiden Trump dan Presiden Xi Jinping belum memberikan konfirmasi tentang pertemuannya di Florida, tetapi jika waktunya sudah matang KTT akan diadakan.

Media corong Partai Komunis Tiongkok (PKT) melaporkan, pada Selasa (12/3/2019) Wakil PM. Liu He telah berbicara dengan Robert Lighthizer dan Mnuchin melalui sambungan telepon membahas soal pengaturan pekerjaan tahap berikutnya.

Lighthizer mengatakan, pembicaraan kali ini mencakup topik yang cukup luas, termasuk isu pengalihan teknologi wajib, hak kekayaan intelektual, isu non-tarif, subsidi, pertanian, pelayanan dan sebagainya.

“Banyak masalah yang masih menunggu penyelesaian, jika isu-isu tersebut tidak memiliki solusi yang bermanfaat bagi Amerika Serikat, maka perjanjian dianggap tidak tercapai,” katanya.

Lighthizer kemudian menambahkan bahwa negosiasi didasarkan pada penyelidikan 301. Negosiasi Beijing berfokus pada meminta AS untuk mencabut tarif hukuman dan ketentuan tentang akses pasar tertentu, ini yang sedang dipertimbangkan oleh AS. (Sin/asr)

Video Rekomendasi : 

https://www.youtube.com/watch?v=JYNushE9LoY