Anak Asuh Dimanfaatkan untuk Tunjangan Kesehatan Pelaku Dijebloskan ke Penjara Rusia

EpochTimesId – Seorang wanita Rusia dijatuhi hukuman penjara selama enam tahun, gara-gara klaim tunjangan kesehatan untuk anak asuhnya. Dia kemudian terungkap membiarkan sang anak kelaparan, dan bahkan tega membiusnya demi mengajukan klaim manfaat asuransi kesehatan yang kemudian dihabiskan untuk berfoya-foya.

“Pengadilan menjatuhkan hukuman pada Lyubov Korotkova di balik jeruji besi, dan memerintahkan ibu angkat untuk membayar lebih dari $ 65.000 dalam bentuk tunjangan kesehatan anak-anak dan tunjangan cacat. Dia juga diperintahkan untuk mengkompensasi korban dengan $ 10.500 untuk kerusakan moral,” tulis putusan pengadilan, seperti dikutip dari The Daily Mail.

Korotkova sebelumnya dinyatakan bersalah atas dakwaan dengan sengaja membuat cedera serius pada anak di bawah umur dalam keadaan tidak berdaya. Dia juga melakukan kekejaman, penghinaan, dan penyiksaan khusus.

Para jaksa berpendapat dia telah membiarkan sang anak kelaparan dan membius seorang anak yatim piatu, dalam perawatannya selama delapan tahun. Perbuatan itu dilakukan sambil mengumpulkan puluhan ribu dolar tunjangan kesehatan dari negara.

Korotkova mengaku tidak bersalah.

Penyalahgunaan yang Mengerikan
Penindasan Korotkova terhadap bocah itu dimulai ketika anak itu berusia 3 tahun. Kekerasan berlanjut sampai anak itu berusia 11 tahun, dan menyebabkannya hidup dalam keadaan kritis.

“Kekurangan gizi begitu parah sehingga bocah 11 tahun itu memiliki berat badan selayaknya anak empat tahun,” kata Svetlana Petrenko, dari Komite Investigasi Federal Rusia, seperti dikutip oleh The Sun.

“Dia membuat anak asuhnya kelaparan dan memanfaatkannya untuk mengambil obat medis, guna membangun manifestasi klinis penyakit perut,” kata sumber penegak hukum yang dikutip oleh The Metro.

Korotkova juga menyekolahkan anak itu, agar tidak menimbulkan kecurigaan otoritas sekolah di kota Magadan. Dia juga diduga membohongi suaminya, dan bahkan dipuji sebagai pahlawan oleh warga lokal karena merawat anak yang sakit parah.

“Selama delapan tahun dia sengaja tidak memberi makan anak asuhnya untuk mendaftarkannya sebagai orang cacat dan menerima tunjangan dan pembayaran penyakit,” kata Petrenko, seperti dikutip The Daily Mail.

Penyelidik menuduhnya sengaja membuat rencana untuk menipu dokter agar mengira bocah itu menderita penyakit serius.

“Selama bertahun-tahun, wanita itu menemui banyak dokter yang berbeda dengan anaknya, meminta mereka memeriksanya untuk beberapa penyakit, termasuk kanker.

“Akibatnya, para dokter, yang ditipu, tidak dapat menentukan diagnosis yang tepat.”

“Setelah menipu dokter, dia berhasil mendaftarkan anaknya sebagai anak cacat, dan mulai menerima bantuan keuangan, kompensasi, dan tunjangan lainnya.”

The Mail melaporkan bahwa Korotkova telah menghabiskan uang tunai tunjangan dari negara untuk kehidupan mewah pribadi.

Rencananya terungkap ketika seorang dokter senior yang memeriksa anak itu menyimpulkan bahwa dia benar-benar sehat, terlepas dari kerusakan yang sengaja ditimbulkan oleh ibu asuhnya.

Tipu muslihat Korotkova begitu meyakinkan. Bahkan, beberapa pejabat lokal sempat membelanya dan menentang penyelidik federal.

Walikota Kota Yury Grishan bahkan meminta anak itu dikembalikan kepadanya, menurut The Metro.

Para pegiat sosial juga membelanya, dan berusaha menghalangi upaya-upaya untuk mengeluarkan bocah itu dari hak asuh perempuan itu, The Mail melaporkan.

Ombudsman anak-anak federal, Anna Kuznetsova dilaporkan turun tangan dalam kasus ini untuk mencegah bocah itu kembali ke tangan ibu asuh tersebut.

Pengadilan akhirnya menyimpulkan bahwa Korotkova bersalah menganiaya anak itu dengan cara yang kejam, yang dapat disamakan dengan penyiksaan.

Anak itu kini dirawat oleh otoritas kesejahteraan anak Rusia, dan dibawa ke Moskow untuk perawatan khusus. Bocah itu dikatakan berada di bawah perawatan permanen psikolog Svetlana Suleimanova, yang merawat bocah itu setelah Dia dibebaskan dari kehidupannya yang menyedihkan bersama Korotkova. (TOM OZIMEK/The EPoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M