Pengusaha Penerbangan Rusia Meninggal Pada Kecelakaan Pesawat di Eropa

EpochTimesId – Pengusaha penerbangan asal Rusia, Natalia Fileva, menjadi salah satu korban meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat di Jerman. Korban adalah wanita terkaya di Rusia dan pemilik bersama dari perusahaan penerbangan swasta terbesar di negara itu. Maskapai miliknya mengkonfirmasi kabar meninggalnya salah satu pemilik perusahaan.

Wanita berusia 55 tahun ini merupakan co-owner dari maskapai swasta S7. Itu adalah maskapai terbesar kedua di Rusia setelah Aeroflot. Dia disebut oleh perusahaannya sebagai salah satu dari tiga korban kecelakaan pesawat pribadi enam kursi.

Epic-Lt, jet bermesin tunggal yang dirancang untuk penerbangan pribadi, melakukan perjalanan dari Cannes di Prancis. Pesawat jatuh dan terbakar di sebuah lapangan ketika mendarat di bandara kecil di Egelsbach, sebuah kota di Jerman barat daya, yang berjarak sekitar enam mil di selatan Frankfurt.

Jet pribadi itu menghilang dari radar pada pukul 3:22 malam, waktu setempat, menurut data dari pelacak penerbangan Flightradar24.

“Pada tanggal 31 Maret 2019, pemegang saham S7 Airlines, Natalia Fileva meninggal dunia pada usia 55 pada saat mendarat dengan pesawat pribadi Epic-LT di bandara Frankfurt. Penyebab tragedi itu belum diketahui,” S7, juga dikenal sebagai Siberia Airlines, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada 31 Maret 2019.

Sisa dari puing-puing pesawat itu tersebar hingga seluas 20 meter persegi, menurut Aviation Safety Network, dikutip RBC.

Ayah Fileva juga dilaporkan meninggal dalam kecelakaan itu, bersama dengan pilot, menurut RIA Novosti. Ketiganya diyakini warga negara Rusia, dan hanya warga negara Rusia yang ada di pesawat itu.

Temuan dari identifikasi resmi para korban diperkirakan akan dirilis dalam minggu-minggu ini.

“Setelah menghantam tanah, pesawat benar-benar terbakar,” kata polisi, menurut The Guardian.

Pengendali lalu lintas udara Jerman mengatakan tidak ada laporan tentang masalah apa pun selama penerbangan.

Dalam percakapan dengan kantor berita TASS, seorang juru bicara untuk layanan keselamatan penerbangan Jerman, DFS Aviation Services, menyarankan pilot bisa kehilangan kendali atas pesawat saat mendarat, Gazeta.ru melaporkan.

Pilot tidak mengikuti instruksi pada sistem kontrol radar pesawat pada saat kecelakaan, pejabat Jerman menambahkan. Penyebab kecelakaan itu sedang diselidiki oleh penyelidik penerbangan Jerman.

“Investigasi atas insiden tersebut akan dilakukan oleh komisi internasional dengan cara yang ditentukan dengan partisipasi otoritas penerbangan Rusia,” kata S7 dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, dua orang lainnya tewas dan tiga lainnya cedera serius ketika sebuah kendaraan polisi yang menuju ke lokasi kecelakaan bertabrakan dengan kendaraan lain di dekat bandara, lapor kantor berita DPA, menurut BBC.

“Tim S7 Group menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Ny. Fileva dan orang-orang terkasih,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

“Kenangannya sebagai pemimpin yang penuh inspirasi dan simpatik serta orang yang luar biasa, akan selamanya tersimpan di hati semua karyawan Grup S7. Itu adalah kerugian yang tidak dapat diperbaiki.”

Fileva juga adalah istri dari Direktur Utama S7, Vladislav Filev. Dia adalah wanita terkaya keempat di Rusia, dengan kekayaan diperkirakan AS$ 600 juta, menurut laporan publikasi bisnis Forbes pada 2018.

Dia meninggalkan tiga anak kandung dan seorang anak adopsi. Dia adalah alumni Universitas Teknik Sipil Negara di Moskow pada 1998, menurut Gazeta.ru.

S7, yang mulai beroperasi pada awal 1990-an sebagai Siberia Airlines, memiliki armada 96 pesawat yang terbang ke 181 kota besar dan kecil di 26 negara, menurut situs webnya.

Setelah kematian Fileva, perusahaan tersebut dilaporkan menunda rencana proyek luar angkasa, S7 Space, menurut seorang sumber kepada RIA Novosti. (ISABEL VAN BRUGEN, Reuters dan Associated Press/The Epoch Times/waa).

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M