PM Spanyol Gagal Menang Mutlak Dalam Pemilu Parlemen

EpochTimesId — Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, memperoleh hasil yang tidak meyakinkan dalam pemilihan umum pada 28 April 2019. Walau partainya berhasil menjadi pemenang pemilu, Sanchez diprediksi akan kesulitan mempertahankan kekuasaannya.

Peluang politisi aliran sosialis itu untuk mendapatkan kembali kekuasaan memang terbuka lebar. Namun, dia diperkirakan membutuhkan waktu negosiasi hingga berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan untuk membentuk pemerintah dari parlemen baru yang terpolarisasi.

Pada salah satu pemilihan umum paling sengit di negara itu dalam beberapa dasawarsa, kebangkitan partai nasionalis Vox memecah suara sayap kanan. Situasi yang menggaungkan peta kekuatan parlemen yang terfragmentasi di seluruh Eropa, di mana kelompok-kelompok tradisional telah menyerah pada para pemula yang anti kemapanan.

Ini adalah pemilu nasional ketiga dalam empat tahun, setelah dua yang pertama mengikis dominasi selama berpuluh-puluh tahun dari dua partai terbesar, kaum Sosialis dan Partai Populer yang konservatif.

Baik blok politik sayap kanan atau kiri kini tidak memiliki suara mayoritas, menurut hasil penghitungan sementara dari Kementerian Dalam Negeri dengan 80 persen suara telah dihitung.

Partai kaum Sosialis Sanchez memimpin dengan 123 kursi di parlemen yang berisikan 350 kursi. Partai Rakyat konservatif arus utama (PP) diprediksi merebut 65 kursi, Ciudadanos kanan-tengah (‘Citizens’) di 57 kursi, Podidos Unidas paling kiri di 42 dan Vox kanan-kanan di 24 kursi.

Ada spekulasi sebelum pemilihan tentang kemungkinan koalisi antara kaum Sosialis dan Ciudadanos. Meskipun para pemimpin kedua partai mengesampingkan ikatan apa pun.

Jika mereka ingin membentuk aliansi, mayoritas parlemen mereka akan berarti bahwa Sanchez tidak perlu mencari dukungan dari partai-partai regional yang mendukung kemerdekaan Catalan.

Namun, Dia akan menghadapi blok besar anggota parlemen sayap kanan.

“Vox tanpa ragu adalah salah satu pemenang besar malam itu,” Narciso Michavila, kepala lembaga survei GAD3, mengatakan di televisi nasional.

Dalam pemilu yang didominasi oleh nilai-nilai budaya dan identitas nasional daripada ekonomi, kampanye Vox ditandai dengan referensi yang penuh semangat terhadap sejarah, adat istiadat, dan kelangsungan hidup Spanyol sebagai bangsa.

“Mereka mengatakan tidak mungkin bagi kita untuk sampai di sini, dan kita sudah melakukannya,” kata petinggi Vox terkemuka, Rocio Monasterio berbicara di televisi dari markas besar partai.

Kesulitan mengumpulkan koalisi pemerintahan dalam lanskap politik yang begitu retak berarti bahwa mungkin saja Spanyol bisa menuju pemilihan ulang yang terus berulang. (REUTERS/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/M_mC5lLx2Ow

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M