EpochTimesId – Presiden interim Venezuela, Juan Guaido mengatakan pada hari Rabu (8/5/2019) waktu setempat bahwa agen-agen intelijen telah menahan wakilnya. Ini adalah penangkapan pertama seorang anggota parlemen, sejak Guaido mencoba untuk memicu pemberontakan militer pekan lalu, guna menjatuhkan diktator sosialis rezim Nicolás Maduro.
Edgar Zambrano, wakil presiden Majelis Nasional Majelis Nasional terpilih, mengatakan di Twitter bahwa agen-agen dari badan intelijen SEBIN menggunakan truk derek untuk menyeret kendaraan sang Wakil Presiden sementara. Zambrano sendiri berada di dalam kendaraan yang diderek, dan dibawa ke salah satu pangkalan operasi intelijen di Caracas.
Pada hari Selasa, Majelis Konstituante Venezuela, yang dipanggil oleh Maduro untuk menulis ulang konstitusi berusia 18 tahun di negara itu, memutuskan untuk mencabut Zambrano dan enam anggota parlemen lainnya, dari kekebalan parlementer mereka. Pencabutan hak kekebalan parlementer memungkinkan penuntutan hukum terhadap mereka di masa depan.
Mahkamah Agung, yang dikritik karena dipenuhi dengan para pendukung Maduro, sebelumnya menuduh para anggota parlemen melakukan konspirasi, pemberontakan, dan pengkhianatan. Pada hari Rabu ini, mereka juga mendakwa tiga anggota legislatif pro-Guaido lainnya melakukan kejahatan yang sama. Pemerintah A.S. minggu ini mengancam akan memberikan sanksi kepada semua anggota Mahkamah Agung.
Guaido memimpin lebih banyak protes massa pekan lalu, menyerukan rakyat Venezuela untuk mengusir Maduro dan mengembalikan negara itu kepada rakyat. Amerika Serikat juga mengumumkan lebih banyak sanksi terhadap rezim Maduro. Maduro mengutuk peristiwa itu sebagai upaya kudeta.
“Salah satu konspirator utama kudeta baru saja ditangkap,” Diosdado Cabello, ketua Majelis Konstituante Maduro, mengatakan dalam komentar yang disiarkan di televisi pemerintah. “Mereka harus ‘membayar’ di pengadilan untuk kudeta yang gagal yang mereka usahakan,” katanya.
Zambrano mengatakan di Twitter bahwa agen-agen SEBIN telah mengepung kendaraannya di markas besar partai Aksi Demokratis di distrik Caracas, La Florida.
“Kami dikejutkan oleh SEBIN, dan setelah menolak untuk membiarkan kami meninggalkan kendaraan kami, mereka menggunakan truk derek untuk secara paksa memindahkan kami langsung ke (markas SEBIN) Helicoide,” katanya.
Belum jelas apakah Zambrano sudah berada di Helicoide.
“Rezim telah menculik wakil presiden pertama,” kata Guaido di Twitter.
Guaido pada Januari 2019, mengklaim konstitusi memberinya kewenangan untuk menjadi presiden sementara. Dia mengecam Maduro sebagai presiden tidak sah, karena memenangkan pemilihan presiden tahun lalu dalam pemungutan suara yang secara luas dipandang sebagai penipuan dan penuh kecurangan. Majelis Konstituante menghapus imunitas parlementer Guaido pada awal April, tetapi pihak berwenang belum mencoba untuk menangkapnya sejak saat itu.
Sebelumnya pada hari Rabu, kepala Mahkamah Agung, Maikel Moreno, menolak ancaman pemerintah AS untuk memberikan sanksi kepada anggota pengadilannya. Amerika meminta sanksi diberikan jika hakim mereka tidak meninggalkan pemerintah Maduro dan mengakui Guaido.
Departemen Keuangan AS memberlakukan sanksi pada 2017 terhadap Moreno dan tujuh anggota utama majelis konstitusional pengadilan, untuk putusan yang ‘merebut wewenang’ Majelis Nasional.
Wakil Presiden AS, Mike Pence mengatakan pada hari Selasa bahwa pemerintahan Trump akan segera memberikan sanksi kepada 25 anggota pengadilan yang tersisa. Pence mengatakan pada hari Selasa bahwa Amerika Serikat mencabut sanksi ekonomi terhadap seorang mantan jenderal Venezuela yang berbalik melawan Maduro untuk mendorong sekutu Maduro lainnya untuk mengikutinya. (Reuters/The EPoch Times/waa)
Video Pilihan :
https://youtu.be/M_mC5lLx2Ow
Simak Juga :
https://youtu.be/rvIS2eUnc7M
