Inggris Gelar Sidang Lanjutan Ekstradisi Assange ke Amerika Tahun Depan

ETIndonesia – Sidang ekstradisi penuh untuk memutuskan apakah pendiri Wikileaks, Julian Assange, harus dikirim ke Amerika Serikat untuk menghadapi dakwaan peanggaran hukum spionase dan dakwaan lainnya akan dilakukan pada Februari tahun depan. Pengadilan London memutuskan jadwal tersebut pada sidang perdana, Jumat (14/6/2019) kemarin.

Assange, 47 tahun, dituduh oleh otoritas AS atas 18 dakwaan. Diantaranya termasuk berkonspirasi untuk meretas komputer pemerintah AS dan melanggar hukum spionase Amerika.

Dia saat ini berada di penjara London untuk menjalani 50 minggu kurungan karena melewatkan wajib lapor bebas dengan jaminan. Dia melarikan diri ke kedutaan Ekuador tujuh tahun lalu, untuk menghindari ekstradisi ke Swedia untuk diinterogasi dalam penyelidikan kasus dugaan kekerasan seksual.

Assange, mengenakan T-shirt abu-abu dan mengenakan kacamata hitam berbingkai, tampil dalam videolink (streaming) untuk audiensi singkat di Pengadilan Westminster Magistrates.

Ben Brandon, pengacara yang mewakili Amerika Serikat, membacakan ringkasan dakwaan terhadap Assange, termasuk bahwa Dia telah memecahkan kata sandi jaringan komputer departemen pertahanan AS. Assange melalui video streaming itu membantah tuduhan itu.

“Saya tidak memecahkan kata sandi apa pun,” kata Assange.

Permintaan Ekstradisi Formal
Departemen Kehakiman AS secara resmi meminta Inggris untuk mengekstradisi pendiri WikiLeaks, Julian Assange ke Amerika Serikat untuk menghadapi dakwaan bahwa berkonspirasi untuk meretas komputer pemerintah AS dan melanggar undang-undang spionase, yang telah dikonfirmasi oleh AS.

“Assange ditangkap sehubungan dengan permintaan ekstradisi sementara dari Amerika Serikat. Dia dituduh melakukan pelanggaran termasuk penyalahgunaan komputer dan pengungkapan informasi pertahanan nasional yang tidak sah,” juru bicara Departemen Keamanan Dalam Negeri Inggris mengatakan.

Sumber-sumber dari pihak keamanan AS dan Inggris mengatakan, jaksa AS mengirimkan permintaan ekstradisi resmi kepada pihak berwenang Inggris pekan lalu. Tidak lama sebelum berakhirnya batas waktu konfirmasi resmi.

Pada 11 April 2019, polisi secara paksa mengevakuasi pendiri WikiLeaks dari Kedutaan Besar Ekuador di dekat department store Harrods di London pusat.

Sumber yang mengetahui permintaan ekstradisi AS mengatakan bahwa penangkapan itu didasarkan pada dakwaan jaksa federal di Alexandria, Virginia yang diajukan terhadap Assange pada bulan Mei. Dakwaan itu menambahkan 17 tuntutan pidana ke dakwaan sebelumnya yang sudah diajukan tahun lalu, pada Maret 2018.

Tuduhan baru termasuk pelanggaran undang-undang spionase AS. Dakwaan sebelumnya menuduh bahwa Assange berkonspirasi dengan mantan tentara AS, Chelsea Manning untuk meretas ke dalam sistem komputer pemerintah AS.

Manning ditangkap dan dihukum oleh pengadilan militer karena membocorkan ratusan ribu laporan pemerintah AS ke WikiLeaks. (REUTERS/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/M_mC5lLx2Ow

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M