Partai Konservatif Pilih Perdana Menteri Inggris Baru

ETIndonesia — Boris Johnson diprediksi akan muncul sebagai pemenang dalam pemilihan kepemimpinan Partai Konservatif di Inggris. Boris menghadapi Jeremy Hunt dalam pemilihan putaran puncak dari ketua partai yang akan sekaligus menjadi Perdana Menteri Inggris.

Sekitar 160.000 anggota partai berhak memilih pada Senin, 22 Juli 2019 waktu setempat. Mereka akan memilih pemimpin mereka berikutnya, dan pria yang akan menjadi Perdana Menteri Inggris berikutnya. Pemenang akan diumumkan pukul 11 siang pada hari Selasa (23/7/2019), waktu setempat (Sore WIB).

Kebuntuan Brexit memaksa Theresa May untuk mundur. Ini adalah ‘kentang panas’ dalam politik Inggris Raya yang akan diteruskan kepada penggantinya. Entah mantan walikota London dan mantan menteri luar negeri Boris Johnson, atau menteri luar negeri saat ini Jeremy Hunt.

Transfer kekuasaan secara resmi akan digelar pada hari Rabu (24/7/2019), ketika Theresa May akan melapor kepada Ratu siapa yang akan menjadi pemimpin baru partai.

May menjalani tiga tahun kekuasaan yang tidak mudah, dengan masalah Brexit atau keluarnya Inggris dari Uni Eropa mendominasi pemerintahannya.

Eurosceptics di dalam partainya tidak puas dengan pendekatannya. Dan pada bulan Januari, kesepakatan Brexit-nya ditolak.

Sangat mungkin bahwa siapa pun penggantinya, akan menghadapi tantangan yang sulit menemukan konsensus di Parlemen juga.

Ketika partainya memilih, menteri muda luar negeri Sir Alan Duncan mundur sebagai tanda protes atas kemenangan Johnson yang diprediksi. Dia menggambarkan Brexit sebagai ‘awan gelap’. Menteri Keuangan Phillip Hammond dan Menteri Kehakiman David Gauke sudah mengatakan mereka berniat untuk mengundurkan diri jika Johnson yang menang. Ini mengikuti pengunduran diri minggu lalu, yang diumumkan oleh Menteri Digital Margot James.

Johnson telah berjanji Inggris akan meninggalkan Uni Eropa pada 31 Oktober 2019, dengan atau tanpa kesepakatan.

“Setelah tiga tahun dan dua tenggat waktu yang terlewat, kita harus meninggalkan UE pada 31 Oktober (2019),” katanya pada acara deklarasi pencalonannya.

Hunt mengatakan dia siap untuk pergi (keluar UE) tanpa kesepakatan, tetapi akan menerima jika ada penundaan lebih lanjut.

Pekan lalu, Presiden AS Donald Trump mengatakan dia berpikir Johnson akan ‘meluruskan’ Brexit dan bahwa mereka memiliki hubungan yang baik.

“Dia tipe pria yang berbeda, tetapi mereka mengatakan aku tipe pria yang berbeda juga. Kami rukun. Saya pikir kami memiliki hubungan yang sangat baik, ”katanya minggu lalu pada konferensi pers di Kantor Oval.

Hubungan Inggris dengan Amerika Serikat akan menjadi lebih penting ketika Inggris bersiap untuk memutuskan hubungan dengan UE.

Siapa pun yang menang, waktu mereka untuk menikmati kemenangan tidak akan bertahan lama. Dengan sangat cepat janji mereka terkait Brexit akan diuji. (JANE WERRELL/NTDNews/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/M_mC5lLx2Ow

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M