Penembakan Massal di Festival Kuliner California, Tewaskan 4 Orang Termasuk Pelaku

ETIndonesia – Seorang pria menembaki kerumunan orang-orang di sebuah festival makanan populer di Gilroy, California, Amerika Serikat, pada Minggu 28 Juli. 

Penembakan itu menewaskan tiga orang dan melukai sekitar 15 orang lainnya. Sebelum penegak hukum kemudian berhasil melumpuhkan hingga tewas si pelaku.

Melansir dari The Associated Press, pada 29 Juli, pihak berwenang berhasil mengidentifikasi tersangka pria bersenjata itu bernama Santino William Legan. Ia diyakini berusia 19 tahun. Penegak hukum kini sedang mencari tersangka lainnya.

Menurut laporan, korban yang tewas termasuk seorang bocah lelaki berusia 6 tahun. Korban tewas lainnya seorang lelaki berusia sekitar 20 tahun dan seorang anak perempuan berusia 13 tahun.

Dalam beberapa menit setelah melepaskan tembakan pada hari terakhir Festival Bawang Putih Gilroy, Legan ditembak mati dengan merespon aksi polisi.  Si pelaku tampaknya secara acak menargetkan korbannya dengan senapan.

Festival bawang Putih di Gilroy digelar di kota dengan penduduk 50.000 jiwa. Kota ini terletak sekitar 176 kilometer tenggara San Francisco, dekat San Jose.

Pihak keamanan festival mengharuskan orang yang mendatangi festival itu, melewati detektor logam dan memeriksa tas mereka. 

Kepala Polisi Gilroy, Scot Smithee pada konferensi pers mengatakan, penyerang berhasil menyelinap masuk dengan memotong pagar yang berbatasan dengan tempat parkir di sebelah sungai dekat lokasi. 

Beberapa saksi melaporkan adanya tersangka kedua. Akan tetapi,  Smithee mengatakan, tidak jelas apakah orang itu bersenjata atau hanya membantu si pelaku. Perburuan untuk menemukan kaki tangan pelaku terus berlanjut pada 29 Juli.

Smithee mengatakan belum diketahui motif di balik serangan itu. Adapun tersangka secara legal pernah membeli senapan di Nevada awal Juli. Senjata itu digambarkan sebagai “senapan serbu jenis SKS, AK-47.”

Ayah dari bocah 6 tahun yang tewas, Stephen Romero, memberikan komentar singkat setelah kejadian tersebut. 

“Putraku memiliki seluruh hidupnya untuk hidup dan dia baru berusia 6 tahun, Hanya itu yang bisa saya katakan,” kata Alberto Romero kepada stasiun berita San Francisco Bay Area, KNTV. 

Nenek bocah itu, Maribel Romero, mengatakan kepada stasiun Los Angeles KABC-TV bahwa dia mencari di beberapa rumah sakit sebelum mengetahui bahwa cucunya telah meninggal dunia. Nenek bocah itu mengatakan, cucunya  selalu baik, bahagia dan menyenangkan. 

Presiden Donald Trump, menggambarkan penyerang sebagai “pembunuh yang jahat.” Trump menyampaikan turut berduka untuk keluarga korban dan berdoa untuk mereka yang baru pulih di rumah sakit. “

Trump menyampaikan pernyataannya selama penandatanganan Undang-undang pendanaan bagi para petugas pertama dan korban yang terluka dalam serangan teroris 11 September 2001.

“Kami akan terus bekerja sama sebagai komunitas dan sebagai warga negara untuk menghentikan kejahatan, mencegah kekerasan, dan melindungi keselamatan semua orang Amerika,” kata Trump di Taman Gedung Putih.

Mereka yang terluka dibawa ke beberapa rumah sakit, kondisi mereka ada yang kritis. Beberapa di antaranya menjalani operasi. Setidaknya lima orang dirawat dan ada yang diperbolehkan pulang ke rumah.

Polisi menggeledah sebuah rumah di Gilroy berlantai dua milik keluarga pelaku pada 29 Juli. Letaknya tak jauh dari festival bawang putih. Sebuah mobil diparkir di luar sebelum meninggalkan rumah dengan kantong kertas. Polisi juga menemukan apa yang tampaknya menjadi bukti lain.

Gubernur California, Gavin Newsom menyebut serangan itu bukan sesuatu yang mengerikan. 

Ia mengatakan : “Kantor Gubernur memantau situasi dengan cermat. Bersyukur atas upaya penegakan hukum dan pekerjaan mereka yang berkelanjutan saat situasi ini terus berkembang.”

Penembakan

Menurut The Associated Press, seorang saksi mata yang berada di festival ketika serangan terjadi mengatakan, dia mendengar penyerang meneriakkan sesuatu sebagai respons terhadap seseorang.

Sedangkan, Seorang penyanyi Jack van Breen kepada The Associated Press mengatakan, dia melihat seorang pria mengenakan kemeja hijau dan saputangan keabu-abuan di lehernya menembak ke area makanan.

Van Breen berkata dia mendengar seseorang berteriak kepada diduga sebagai pria bersenjata, “Mengapa kamu melakukan ini?”Jawabannya: “Karena aku benar-benar marah.”

Van Breen dan anggota band lainnya yang sedang manggung kemudian melompat ke bawah panggung. 

Penonton juga mulai berteriak dan berlari. Anggota band lainnya, Vlad Malinovsky mengatakan, dia mendengar banyak tembakan dan kemudian berhenti. Kemudian, penegak hukum memberi tahu mereka yang bersembunyi untuk keluar dengan tangan terangkat.

Saksi lain, Evenny Reyes dari Gilroy, kepada San Jose Mercury News mengatakan, orang-orang sangat ingin keluar dari daerah itu begitu tembakan dimulai. 

Saksi mata itu mengatakan, Ada seorang anak kecil terluka di tanah. Orang-orang melempar meja dan memotong pagar untuk keluar. 

Taylor Jackson sedang bekerja di sebuah stan menggambar karikatur mengatakan, ketika dia mendengar suara tembakan, ia melihat orang-orang berlari.  

Legan, yang diidentifikasi dalam laporan berita sebagai penyerang, tampaknya memposting foto dari festival di akun Instagramnya sesaat sebelum serangan, disertai dengan keterangan ketidakpuasannya. Akun tersebut tampaknya baru berumur beberapa hari dan kemudian dinonaktifkan.

Melansir dari BBC, Festival Bawang Putih Gilroy telah digelar setiap tahun sejak 1979 silam. Kota ini dikenal sebagai produsen bawang putih utama. Acara ini menampilkan kompetisi memasak dengan dipadu hiburan secara live.

Menurut situs pelacakan Gun Violence Archive di AS, kasus ini merupakan insiden penembakan massal ke-246 di AS sejauh ini pada Tahun 2019.

FOTO : Orang-orang yang berlari sebagai penembak aktif dilaporkan di Gilroy Garlic Festival, selatan San Jose, California, AS, 28 Juli 2019 dalam gambar diam yang diambil dari video media sosial. Atas perkenan Twitter @ wavyia / Media Sosial via REUTERS