Video Rahasia NASA Bocor, Menayangkan ‘Kota’ di Balik Permukaan Bulan?

NTDTV.com

Ada kota di balik bulan? Baru-baru ini, beredar di internet sepenggal video rahasia yang diduga diarsipkan oleh Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat, NASA. Dari tayangan video tersebut, sekilas tampak kota-kota yang luar biasa dari sisi gelap dibalik permukaan bulan.

Menurut pengungkapan Rusia, briefing berita dan foto-foto satelit pemerintah Amerika Serikat  yang tidak sengaja terekspos menunjukkan bahwa memang ada peradaban alien yang tidak dikenal di bulan, tetapi sebelum berita yang menggegerkan itu diumumkan,  disimpan oleh Badan Penerbangan dan Antariksa atau National Aeronautics and Space Administration – NASA Amerika Serikat sebagai rahasia. NASA tidak pernah memperlihatkan foto-foto itu kepada publik, dan orang-orang bahkan belum pernah mendengarnya. 

Dalam foto-foto yang menakjubkan itu, reruntuhan kota di permukaan bulan membentang hingga beberapa kilometer. Sisa-sisa bangunan besar berbentuk kubah di atas pondasi, gua bawah tanah yang tak terhitung banyaknya, dan bangunan yang tak dikenal lainnya.

Beberapa benda reruntuhan di bulan tidak bisa dikatakan sebagai bentukan alam, karena struktur yang kompleks. Di bagian atas Rima hadley, tidak jauh dari tempat di mana Apollo-15 mendarat, ditemukan konstruksi bangunan yang dikelilingi oleh dinding tinggi berbentuk ‘D’. 

Sampai sekarang, artefak yang berbeda telah ditemukan di 44 daerah. Johnston, yang bekerja di Houston Space Center mempelajari foto dan video yang diambil selama misi Apollo, membahas artefak dengan Richard Hoagland dan berkata, pimpinan NASA sangat kesal dengan banyaknya anomali di bulan. 

Penyidik tertarik pada struktur kuno menyerupai kota yang telah hancur. Objek itu menyerupai kota jika dilihat dari ketinggian 5-8 kilometer. Seorang spesialis misi kontrol mengomentari foto tersebut: “Orang-orang kita dari NASA mengamati reruntuhan kota, piramida transparan, kubah dan entah apa lagi. Yang saat ini tersembunyi jauh di dalam brankas NASA, dan merasa kami seperti Robinson Crusoe ketika ia tiba-tiba menemukan jejak kaki manusia di pulau padang pasir.”

Johnston pernah mengungkapkan kepada media pada Juli 2017 silam, mengklaim bahwa ketika astronot Amerika mendarat di permukaan bulan, mereka menemukan reruntuhan kota, yang diduga merupakan pangkalan alien.

Johnston telah bekerja di NASA selama 23 tahun. Ia telah berpartisipasi dalam berbagai proyek luar angkasa dan bekerjasama dengan banyak astronot yang terbang ke luar angkasa. Johnston dan 4 astronot lainnya telah melakukan tes darat dalam modul bulan dari wahana berawak Apollo.

Setelah Apollo 11 berhasil mendarat di bulan, Johnston dipindahkan ke laboratorium penerima bulan dan dipromosikan menjadi direktur departemen pemrosesan data dan gambar. Semua foto pendaratan di bulan ditangani olehnya. Menurut Johnston, astronot Amerika menemukan dan memotret reruntuhan kuno buatan manusia setelah mendarat di bulan, termasuk beberapa jenis perangkat anti-gravitasi.

Namun, pejabat NASA meminta agar semua foto yang dikirim ke bumi itu dihancurkan. Alih-alih melakukannya, tetapi Johnston justeru secara diam-diam menyembunyikan dan menyimpan foto itu. 

Dalam buku Dark Mission – The Secret History of NASA tahun 2007 yang ditulis bersama konsultan teknik penerbangan Mike Bara, mantan konsultan NASA Richard C. Hoagland menggambarkan keberadaan reruntuhan bangunan buatan manusia di bulan.

Dr. Brandenburg, yang berpartisipasi dalam misi NASA dengan wahana Clementine juga pernah mengungkapkan kepada dunia luar.

“Saya telah melihat semua foto yang dikirim dari bulan itu kemungkinan merupakan foto bangunan. Gambar yang paling mengesankan adalah struktur garis lurus selebar satu mil, yang jelas terlihat buatan manusia, dan seharusnya tidak ada di sana. Sebagai komunitas pertahanan ruang angkasa, saya sangat prihatin dengan struktur seperti ini di bulan, karena itu bukan milik kami, dan kami tidak dapat membuat struktur seperti itu, ini menunjukkan bahwa ada makhluk lain di sana,” kata Dr. Brandenburg.  

Misi Clementine adalah organisasi pertahanan rudal balistik BMDO – Ballistic Missile Defense Organization, program ruang angkasa bersama dengan NASA untuk penelitian di bulan.

Dr. Brandenburg mengatakan bahwa begitu misi Clementine selesai, gambar yang diambil dari bulan akan dianalisis oleh “tim departemen elit dengan siaga keamanan tertinggi”: “Mereka pada dasarnya akan menutup rapat-rapat rahasia dan hanya melakukan tugas mereka masing-masing, dan kami telah diberitahu untuk tidak mengganggu mereka … “

Brandenburg menuturkan, “kami khawatir itu mungkin keberadaan yang tidak diketahui, mungkin alien di sekitar bumi …” 

Lebih jauh Dr. Brandenburg mengatakan, “Saya duduk di sebuah ruangan bersama pensiunan Angkatan Darat, jenderal Angkatan Udara, dan beberapa jenderal lainnya. Kami sedang menyaksikan sesuatu yang sekilas terlihat seperti baku tembak di ruang angkasa. Jenderal paling senior di sana menoleh ke saya dan berkata,” Menurut Anda, dari mana mereka berasal? “Dan saya menjawab,” “saya tidak tahu pak, dengar-dengar mereka berasal dari 40 tahun cahaya dari jarak bumi kita.”

Informasi lain menyebutkan bahwa, pada tahun 1970, ilmuwan Rusia Alexander Scherbakov dan MihKai Vasin mengusulkan teori “pesawat ruang angkasa-bulan” yang mengejutkan untuk menjelaskan asal usul bulan.

Menurut mereka, bulan bukanlah benda langit alami dan memiliki struktur kosong di dalamnya. Bulan adalah objek luar angkasa yang dibuat di masa lalu oleh peradaban tertentu yang sangat maju, yang berarti bahwa reruntuhan yang ditemukan tampaknya merupakan tempat berlindung bagi alien. Bulan itu sengaja diletakkan di atas bumi, semua penemuan misterius di bulan adalah mahakarya dari makhluk yang lebih tinggi yang masih hidup di dalam bulan hingga saat ini.

Pada tahun 1973, NASA mengumumkan beberapa hasil dari misi pendaratan bulan untuk pertama kalinya. Dalam sebuah pernyataan rahasia, NASA mengatakan bahwa 25 astronot yang berpartisipasi dalam misi Apollo ke bulan telah melihat Unidentified Flying Object atau UFO di sana.

Wernher von Braun, mantan kepala Program Pendaratan Bulan Amerika Serikat pernah mengatakan semasa hidupnya periode 1912-1977, beberapa misi “Apollo” ke bulan selalu dipantau oleh suatu kekuatan misterius dari luar angkasa. 

Pada 1979, mantan direktur komunikasi NASA Maurice Chatelain menyatakan bahwa para astronot di bulan melihat UFO adalah sesuatu yang “normal”.

Pada Desember 1972, pesawat ruang angkasa “Apollo 17” Amerika Serikat kembali ke Bumi dan setelah Amerika  mengakhiri program pendaratan di bulan dengan wahana ruang angkasa “Apollo”, Amerika Serikat dan Uni Soviet tidak pernah lagi melakukan misi pendaratan di bulan berawak selama lebih dari 30 tahun. 

Ada pandangan bahwa hal itu dikarenakan ke-25 astronot yang terbang ke bulan telah melihat UFO di sana, dan “ketakutan” terhadap teknologi alien yang super canggih juga telah mendorong NASA untuk menghentikan proyek pendaratan berawak ke bulan. (jon)