Sudah Ada Pasien Infeksi Paru-Paru Misterius di Wuhan, Tiongkok yang Meninggal Dunia

Epochtimes.com

Kematian pertama pasien yang terserang penyakit infeksi paru-paru misterius Wuhan yang awalnya diidentifikasi sebagai infeksi jenis coronavirus baru, telah terjadi di Tiongkok.

Komisi Kesehatan dan Medis Kota Wuhan pada hari Sabtu (11/1/2020)  mengumumkan bahwa melalui pemeriksaan terhadap pasien, diagnosis awalnya adalah ke-41 orang pasien tersebut terinfeksi jenis coronavirus baru.

Dua orang diantaranya telah diizinkan keluar rumah sakit, 7 orang lainnya masuk ICU, dan 1 orang lainnya meninggal dunia. Jumlah orang yang pernah bersentuhan dengan pasien tercatat sebanyak 739 orang, termasuk 419 orang staf medis. Namun tidak ditemukan adanya penularan.

Laporan sebelumnya menunjukkan bahwa penyakit misterius Wuhan itu telah menyerang  setidaknya 59 orang. Para ahli dari kelompok perawatan medis mengatakan bahwa gejala dari penyakit tersebut terutama adalah demam, kelelahan, batuk, dan dahak yang rendah. Beberapa pasien mengalami susah bernafas saat penyakit berkembang.

Pada tahap awal penyakit ini, lebih dari 90% pasien mengalami demam. Sekitar 80% pasien mengalami batuk kering. Lebih dari 20% pasien mengalami sesak dada, dan sekitar 20% pasien menderita asma. Sementara sekitar 15% pasien susah bernafas. Sekitar 80% dari total sel darah putih pasien berada pada tingkat yang normal atau menurun, namun semua kasus memiliki tanda-tanda sebagaimana hasil pencitraan dada tentang infeksi paru-paru.

Pada hari Rabu, (8/1/2020), Komisi Kesehatan dan Kesehatan Kota Wuhan mengumumkan bahwa 8 orang  pasien yang terinfeksi penyakit paru-paru misterius Wuhan telah dinyatakan boleh keluar rumah sakit. 

Laporan media resmi mengatakan bahwa ke-8 orang pasien tersebut tidak memiliki reaksi klinis seperti demam dan pneumonia selama beberapa hari dirawat di Rumah Sakit Jinyintan Wuhan.

Para pakar kesehatan daratan Tiongkok pada Kamis tanggal 9 Januari 2020 menyatakan bahwa menurut hasil identifikasi patogenik terbaru, patogen dari wabah penyakit infeksi paru Wuhan ini merupakan jenis baru dari coronavirus.

Coronavirus merupakan sekelompok patogen yang menyebabkan penyakit pernapasan dan usus. Saat ini hanya ada 6 jenis coronavirus yang dikenal manusia. Seperti Sindrom Pernafasan Akut dan Sindrom Pernapasan Timur Tengah, yakni yang biasa disebut SARS dan MERS. Keduanya dapat menyebabkan penyakit pernapasan yang parah.

Sejak munculnya wabah infeksi paru-paru misterius Wuhan, di Hongkong, Makau, Taiwan dan tempat-tempat lain telah meningkatkan pekerjaan karantina bagi para wisatawan yang datang dari Wuhan dan mengirim beberapa orang yang diduga menderita demam, infeksi pernapasan atau radang paru-paru ke rumah sakit untuk diperiksa dan menerima perawatan. 

Meskipun sampai saat berita ini dibuat, belum ditemukan pasien lokal dengan gejala penyakit yang mirip wabah yang sedang berjangkit di Wuhan.

Kedutaan Amerika Serikat  untuk Tiongkok pada hari Selasa (7/1/2020) telah memperbarui peringatan perjalanan bagi warga Amerika  agar mereka menghindari kontak dengan hewan dan pasien saat bepergian ke Tiongkok.

Kementerian Kesehatan Publik Inggris pada Jumat (10/1/2020) mengeluarkan pemberitahuan perjalanan yang isinya menghendaki turis Inggris yang bepergian ke Tiongkok untuk bertahun baru menjaga kebersihan pribadi dan kebersihan tangan.

Setelah munculnya wabah tersebut pemerintah Hongkong pada Minggu (5/1/2020) lalu mengatakan bahwa telah ditemukan ada 15 orang pasien dengan kasus infeksi menyerupai. 

Singapura dan Korea Selatan telah menemukan masing-masing 1 orang turis asal Wuhan dengan gejala menyerupai infeksi paru-paru Wuhan. 

Di antaranya, pasien di Singapura itu telah dinyatakan bukan terinfeksi wabah infeksi paru-paru Wuhan. Namun pada Jumat (10/1/2020), Singapura kembali menemukan seorang turis asal Tiongkok berusia 26 tahun yang pernah mengadakan perjalanan ke Wuhan yang memiliki gejala infeksi paru-paru. 

Kota Wuhan berada di bagian tengah dari jaringan perkeretaapian Tiongkok. Angkutan Tahun Baru Imlek 2020 sudah dimulai pada Jumat (10/1/2020). Bagaimana Kementerian Transportasi dalam upaya mencegah penyebaran penyakit ini, menjadi perhatian banyak pihak.

Namun, dalam konferensi pers tentang angkutan umum menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2020 Kantor Informasi Dewan Negara Tiongkok pada Kamis (9/1/2020) mengatakan bahwa, menurut Dinas Perkeretaapian Tiongkok dan Biro Penerbangan Sipil, mereka belum menerima laporan terkait wabah.

Sampai saat ini, organisasi kesehatan dunia, World Health Organization – WHO tidak menyarankan untuk membatasi para turis berkunjung ke Tiongkok. (sin)

FOTO : Sejak munculnya wabah infeksi paru-paru misterius Wuhan, beberapa negara dan wilayah Asia telah meningkatkan pekerjaan karantina terhadap para pendatang dari kota Wuhan. Gambar  menunjukkan situasi di Bandara Bangkok, Thailand pada 8 Januari. (Lauren DeCicca/Getty Images)