Pneumonia Wuhan Kerap Muncul di Negara-negara Tetangga, Komunis Tiongkok Diduga Menutupi Fakta Sebenarnya

Zhu Ying/Ming Xuan – NTDTV.com

Wabah “pneumonia Wuhan” kini menunjukkan tanda-tanda terus menyebar. Tidak hanya kasus yang dikonfirmasi di Thailand dan Jepang yang baru-baru ini ditemukan, di Hong Kong, Makau, Singapura, Taiwan, Korea Selatan, Vietnam dan tempat-tempat lain juga telah ditemukan kasus serupa. 

Namun, di Tiongkok, situasi epidemi di Wuhan tidak hanya mengalami stagnasi untuk jangka waktu tertentu, di provinsi dan kota-kota lain juga belum mendengar informasi tentang situasi epidemi atau penemuan kasus wabah terkait. 

Dunia luar menduga komunis Tiongkok masih menyembunyikan fakta sebenarnya epidemi koronavirus baru 2019 atau 2019-nCoV, yang pertama kali ditemukan di Wuhan itu, kepada publik.  Padahal wabah baru-baru ini menunjukkan tren penyebaran ke negara-negara tetangga.

Seperti di Jepang, Kementerian Kesehatan negeri Sakura itu, pada Kamis, 16 Januari 2020, mengkonfirmasi kasus pertama infeksi coronavirus baru, yang menjadi ‘biang keladi’ wabah pneumonia di Wuhan, Tiongkok. 

Seorang pria berusia 30-an dari Kanagawa, Tokyo, dinyatakan positif terinfeksi virus mematikan itu. Ototitas Jepang melaporkan bahwa pria itu diduga terserang virus corona jenis baru setelah ia mengunjungi kota Wuhan, Tiongkok. 

Pasien Jepang itu kembali dari Wuhan pada 6  Januari 2020, kemudian ia mengeluh demam hingga akhirnya dirawat di rumah sakit pada 10 Januari 2020 dan dinyatakan positif virus 2019-nCoV. Setelah gejala mereda, otoritas kesehatan di Jepang membolehkan dia pulang dari rumah sakit.

Itu merupakan kasus penyakit kedua yang didiagnosa terinfeksi coronavirus Wuhan setelah seorang pasien wanita dikonfirmasi di Thailand.

Di Vietnam, pada 16 Januari 2020, Kementerian Kesehatan Vietnam juga mengumumkan bahwa dua penumpang dari Wuhan diduga terinfeksi coronavirus baru Wuhan. Kedua pasien itu masing-masing seorang pria berusia 22 tahun dan seorang bocah berusia 3 tahun. Keduanya didiagnosa mengalami gejala demam ketika mereka tiba di Bandara Internasional Da Nang pada 14 Januari 2020. Mereka kini dikarantina di Vietnam dan sedang diuji di laboratorium.

Sejak pecahnya coronavirus baru 2019-nCoV di Wuhan, kasus serupa juga telah ditemukan di banyak daerah atau negara seperti Hong Kong, Makau, Singapura, Taiwan, Korea Selatan, dan Vietnam. Sejauh ini, kasus penyakit yang telah dikonfirmasi tidak terkait dengan virus pneumonia Wuhan setelah pengujian laboratorium, termasuk 71 kasus di Hong Kong, 3 di Taiwan, dan 1 di Korea Selatan.

Pada saat yang sama, dunia luar menemukan bahwa pemberitahuan wabah yang dikeluarkan situs resmi Komisi Kesehatan Kota Wuhan, yang merupakan tempat wabah itu bermula, menunjukkan bahwa sejak 3 Januari 2020, tidak ditemukan kasus baru pneumonia 2019-nCoV atau new coronavirus.

Lembaga yang relevan selalu melaporkan kepada publik bahwa 41 kasus yang dikonfirmasi telah ditemukan, 7 di antaranya kritis, dan 1 orang meninggal pada 9 Januari 2020 lalu. Data wabah yang dirilis oleh kota tersebut mengalami stagnasi bahkan jumlah kasus yang dicurigai selama kurun waktu tertentu. Hingga siang hari Selasa 14 Januari 2020, pejabat kota Wuhan baru kembali mengumumkan tiga kasus baru yang diduga pneumonia Wuhan.

Wuhan adalah kota terbesar di Tiongkok tengah, dengan populasi sekitar 10 juta orang. Arus lalu lintas Bandara Internasional Tianhe (Baca : Thien He) Wuhan lebih dari 3 juta penumpang pada November tahun lalu, ditambah dengan kereta berkecepatan tinggi yang menghubungkan negara itu. Lalu lintas yang padat akan meningkatkan risiko penularan penyakit menular. 

Namun, setelah wabah pneumonia di Wuhan itu, tiba-tiba informasi terkait menjadi stagnan, tidak ada informasi baru sedikit pun dari pemerintah setempat. Di provinsi dan kota lain di Tiongkok, dan bahkan di wilayah lain di Provinsi Hubei, belum ada laporan dugaan kasus terkait. Malahan kasus yang diduga itu terus terjadi di negara-negara tetangga, bahkan di negara yang lebih jauh seperti Singapura.

World Health Organization – WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia baru-baru ini mengeluarkan peringatan bahwa coronavirus baru 2019 yang menyebabkan epidemi pneumonia Wuhan mungkin secara terbatas telah menular dari manusia ke manusia, terutama infeksi kluster skala kecil di antara anggota keluarga. Epidemi tersebut kemungkinan menyebar secara luas. 

WHO mengimbau badan-badan pencegahan epidemi di masing-masing negara untuk menyiapkan langkah-langkah pencegahan penyebaran epidemi. (jon)

FOTO : Sejak munculnya wabah infeksi paru-paru misterius Wuhan, beberapa negara dan wilayah Asia telah meningkatkan pekerjaan karantina terhadap para pendatang dari kota Wuhan. Gambar  menunjukkan situasi di Bandara Bangkok, Thailand pada 8 Januari. (Lauren DeCicca/Getty Images)