Coronavirus Tiongkok Mengganggu Perdagangan Pengiriman Kontainer Global

Reuters

Penyebaran Coronavirus yang mematikan di Tiongkok, telah mengkarantina kota-kota dan menutup pabrik-pabrik di Tiongkok serta mengganggu perjalanan udara global.

Keputusan Tiongkok untuk memperpanjang periode liburan Tahun Baru Imlek hingga tanggal 10 Februari memperburuk kerumitan logistik. Meskipun pelabuhan di Tiongkok tetap beroperasi. 

Tiongkok adalah penghubung vital ke sektor kontainer, mengangkut segala sesuatu dari makanan segar hingga telepon dan pakaian perancang serta suku cadang industri.

Armada kontainer top dunia, Maersk, MSC, dan CMA CGM semuanya mengurangi panggilan ke Tiongkok, yang dikenal sebagai pelayaran kosong. Sebagaimana disampaikan oleh perusahaan-perusahaan tersebut dalam beberapa hari terakhir.

Ekspor barang dari Tiongkok terpukul, dengan dampak yang lebih luas. Hyundai Motor mengatakan pihaknya menangguhkan produksi di Korea Selatan, basis manufaktur Hyundai Motor terbesar, karena kurangnya suku cadang.

Gangguan pada aliran muatan laut memperparah situasi yang memang sudah parah untuk armada pelayaran. Dikarenakan armada pelayaran berjuang dengan pasar yang melemah dan beban biaya yang lebih tinggi akibat dari peraturan baru Organisasi Maritim Internasional mengenai bahan bakar sulfur rendah.

Sumber pengiriman dan perdagangan menggunakan kapal laut mengatakan, jadwal reguler juga dipengaruhi oleh pekerja truk dan pekerja pelabuhan di Tiongkok yang dikarantina dalam rumah atau jauh dari tempat kerjanya. 

Selain itu, gudang di sekitar area dermaga di Tiongkok tidak sepenuhnya berfungsi. Hal ini menyebabkan kapal-kapal dialihkan dari Tiongkok ke pelabuhan-pelabuhan di Korea Selatan.

Pelabuhan Busan di Korea Selatan, salah satu terminal peti kemas utama dunia, mengalami peningkatan dengan kapasitas peti kemas pada 78 persen dan dapat meningkat lebih jauh dari level biasanya yaitu 70 persen, kata seorang pejabat pelabuhan Busan.

“Pengirim yang menggunakan kapal laut memarkir kargo di pelabuhan Busan, jadi nanti, saat Coronavirus mereda dan tingkat muatan (yang menumpuk di pelabuhan Tiongkok) menurun, pihak Tiongkok dapat mengerahkan sebuah kapal kecil untuk membawa kargo ini ke tujuannya di pelabuhan Tiongkok,” kata pejabat itu.

Pejabat itu menambahkan, jika tingkat peti kemas meningkat hingga lebih dari 80 persen maka akan sulit untuk mengoperasikan pelabuhan Busan secara efisien. 

Lebih Banyak Keterlambatan pada Waktu yang Akan Datang

Selama Tahun Baru Imlek biasanya memang mengarah ke perlambatan. Namun Coronavirus diperkirakan dapat mengurangi volume kargo lebih lanjut.

Lasse Kristoffersen, kepala eksekutif kelompok pengiriman melalui kapal laut Norwegia Torvald Klaveness, mengatakan kepada Reuters, bahwa 25 persen dari armada peti kemasnya terpengaruh karena pelayaran dibatalkan.

“Ini sebagian besar disebabkan oleh volume yang lebih rendah di Tiongkok. Hal ini adalah normal selama Tahun Baru Imlek, tetapi bagi kami tampaknya volume tersebut lebih rendah dari normal untuk periode ini – kemungkinan dipengaruhi oleh Coronavirus,” kata Lasse Kristoffersen  kepada Reuters.

Konsultan industri perkapalan yang berbasis di Amerika Serikat, Jon Monroe, yang perusahaannya adalah aktif di Tiongkok, mengatakan bahwa pelayaran kosong pada bulan Februari lebih tinggi dari biasanya. Bahkan saat dampak Coronavirus mereda, akan ada desakan untuk mengirimkan barang masuk dan keluar dari Tiongkok, yang menciptakan lebih banyak masalah logistik.

“Semua orang akan menebus waktu yang hilang. Ini benar-benar badai yang sempurna,” kata Jon Monroe.

Konsultasi pengiriman melalui kapal laut Alphaliner mengatakan, liburan panjang dan langkah-langkah darurat untuk mengatasi Coronavirus diperkirakan mengurangi volume kargo di pelabuhan-pelabuhan Tiongkok termasuk Hong Kong oleh lebih dari 6 juta TEU  pada kuartal pertama tahun 2020 dan memperkirakan pertumbuhan pengiriman kontainer global akan turun setidaknya 0,7 persen pada tahun 2020. Kontainer Tiongkok meningkat tahun lalu lebih dari 4 persen menjadi 261,25 juta TEU. 

Apa arti TEU? sejumlah penelusuran menerangkan, TEU adalah unit ekuivalen dua puluh kaki. Ini adalah satuan kapasitas kargo yang tidak pasti yang mana sering digunakan untuk mendeskripsikan kapasitas kapal peti kemas dan terminal peti kemas. 

“Karena program pelayaran batal yang diperpanjang untuk layanan jarak jauh (dengan jalur peti kemas) dijadwalkan akan berlanjut hingga pertengahan bulan Maret, setiap pemulihan volume kargo dapat terpengaruh secara negatif, bahkan setelah akhir liburan Tahun Baru Imlek,” kata Alphaliner.

Eksekutif di pelabuhan-pelabuhan di Pantai Barat Amerika Serikat, yang menangani sebagian besar impor Tiongkok ke Amerika Serikat, sedang bersiap-siap menghadapi gangguan yang diperkirakan.

“Anda akan melihat tingkat impor yang lunak masuk ke bulan Maret,” direktur eksekutif Pelabuhan Los Angeles Gene Seroka mengatakan kepada Reuters. (vivi/asr)

Video Rekomendasi :