Selama Pertemuan Mengenai Wabah Virus Corona, Pemimpin Komunis Tiongkok Keluarkan Mandat Keselamatan Laboratorium yang Dipandang Sebagai ‘Masalah Keamanan Nasional’

Nicole Hao – The Epochtimes

Pemimpin Tiongkok Xi Jinping mengatakan dalam sebuah pidato baru-baru ini bahwa laboratorium keamanan hayati seharusnya diperlakukan sebagai masalah keamanan nasional, menuntun Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Tiongkok mengumumkan peraturan keselamatan baru di dalam laboratorium yang mempelajari virus, menurut laporan oleh outlet media yang dikelola pemerintah Tiongkok.

Xi Jinping menjadi tuan rumah pertemuan politik mengenai memberlakukan reformasi, di Beijing pada tanggal 14 Februari 2020. Pada pertemuan itu, Xi Jinping berbicara mengenai wabah jenis Coronavirus baru, yang dikenal sebagai COVID-19. Xi Jinping menegaskan bahwa pemerintah Tiongkok harus menghentikan epidemi Coronavirus dan menetapkan sebuah sistem untuk mencegah wabah serupa terjadi di masa depan.

“Untuk melindungi kesehatan masyarakat, keamanan hayati harus diintegrasikan ke dalam keamanan nasional, undang-undang keamanan hayati harus dirancang, dan sebuah sistem nasional untuk mengendalikan risiko keamanan hayati harus diatur,” kata Xi Jinping.

Hari berikutnya, Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Tiongkok meluncurkan peraturan baru melalui dokumen berjudul “Memandu pendapat untuk memperkuat tatalaksana keamanan hayati di laboratorium mikrobiologi yang menangani virus canggih secanggih jenis Coronavirus baru.”

Laporan itu tidak memuat rincian, tetapi menyebutkan peraturan akan fokus pada tatalaksana virus.

“Kata-kata Xi Jinping, serta peraturan baru, menunjukkan tatalaksana keamanan hayati di Tiongkok adalah kacau balau,” kata Tang Jingyuan, komentator urusan Tiongkok yang berbasis di Amerika Serikat.

Sejak wabah Coronavirus pertama kali dimulai di Wuhan, di Provinsi Hubei, para pejabat Tiongkok mengatakan mereka yakin virus itu terkait dengan Pasar Makanan Laut Huanan, tempat berbagai hewan liar dijual.

Tetapi menurut sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal kedokteran The Lancet, 14 dari 41 kasus pertama yang dipastikan di Wuhan tidak terpapar ke Pasar Makanan Laut Huanan.

Beberapa ilmuwan telah menganalisis urutan genom Coronavirus dan menemukan fitur yang tidak biasa, seperti urutan yang mirip dengan virus HIV.

Para pejabat kesehatan dari Amerika Serikat dan negara-negara lain menyatakannya keinginan mereka untuk mengunjungi Tiongkok dan menyelidiki asal-usul COVID-19.

“Dari perilakunya dalam beberapa minggu terakhir, pemerintah Tiongkok berusaha meyakinkan masyarakat bahwa COVID-19 berasal dari alam. Tetapi dengan adanya tekanan dari komunitas internasional, Tiongkok secara bertahap akan memberitahu beberapa kebenaran kepada masyarakat,” kata Tang Jingyuan. (vv)

FOTO : Teknisi laboratorium Tiongkok di laboratorium untuk mempelajari penyakit tropis di Kota Guangzhou, Provinsi Guangdong, Tiongkok, pada 21 Juni 2016. (Kevin Frayer / Getty Images)

Video Rekomendasi :