Klaim Komunis Tiongkok Soal Tidak Ada Kasus Infeksi Baru Bertentangan dengan Kenyataan di Lapangan

Nicole Hao – The Epochtimes

Di Wuhan, Tiongkok, pusat epidemi, warga menyaksikan antrean panjang di rumah sakit, sementara lebih banyak rumah sakit dilaporkan sedang disiapkan untuk mengakomodasi pasien yang sakit.

Lebih dari 30 orang terlihat mengantre, menjaga jarak aman dengan orang di depannya. Seorang penjaga keamanan rumah sakit ditempatkan di situ, berpakaian setelan pelindung dan mengenakan masker N95.

Mereka yang mengantre mengenakan masker, beberapa orang mengenakan kostum bedah atau jas hujan plastik— yang dikenakan oleh banyak orang selama wabah awal karena orang melindungi diri supaya tidak tertular virus komunis tiongkok.

Sementara itu, Tuan Wu, seorang penduduk di dekat kota Huanggang, menangis minta tolong. Ia mengatakan tidak ada rumah sakit di Huanggang atau Wuhan yang dapat mendiagnosis penyakitnya karena semua rumah sakit yang dikunjunginya penuh dengan pasien Coronavirus.

Putri Wu memberitahukan kepada The Epoch Times dalam sebuah wawancara telepon: “Saya menelepon dokter-dokter dari Wuhan. Mereka mengatakan sangat mungkin ayah saya menderita tumor ginjal, tetapi mereka tidak dapat menerimanya…Rumah sakit tempat mereka bekerja penuh dengan pasien [Coronavirus].”

Fasilitas Baru

Pada tanggal 19 Maret, seorang pekerja konstruksi membagikan video mengenai rumah sakit darurat yang baru yang didirikan di dalam sebuah stadion di pinggiran kota Wuhan.

“Setelah malam berikutnya, misi kami hampir selesai. Rumah sakit darurat yang baru akan segera beroperasi,” kata pria itu.

Nyonya Li, seorang penduduk di Wuhan, mengatakan kepada The Epoch Times bahwa pihak berwenang Tiongkok baru-baru ini mengatur apa yang disebut stasiun relay di sekitar kota Wuhan. Biasanya diatur di dalam universitas, pasien Coronavirus yang ditegakkan diagnosisnya dikarantina di sana.

“Setelah 14 rumah sakit darurat ditutup [pada tanggal 10 Maret], pihak berwenang Tiongkok mendirikan 300 stasiun relay. Saya percaya stasiun relay mirip jenis rumah sakit darurat yang baru,” kata Li.

Bertepatan dengan kunjungan pertama pemimpin Tiongkok Xi Jinping ke Wuhan sejak wabah Coronavirus, pihak berwenang Tiongkok menutup rumah sakit darurat di lapangan, mengatakan rumah sakit darurat tidak dibutuhkan lagi di sana.

Li juga mengatakan banyak orang tidak ditegakkan diagnosisnya dan mengisolasi diri di rumah.

“[Dari apa yang saya tahu], setiap kompleks perumahan di [distrik Jiang’an, sebuah daerah di Wuhan] ada pasien yang terinfeksi Coronavirus. Para pasien terpaksa tinggal di rumah.”

Nyonya Zhang, seorang warga Wuhan lainnya, percaya bahwa wabah Coronavirus ini jauh lebih parah daripada yang diakui pihak berwenang Tiongkok.

“Jika wabah itu tidak kritis, [pemerintah Tiongkok] akan mengizinkan kami untuk kembali bekerja. Saat ini semua jalan masih diblokir, dan bisnis belum beroperasi di Wuhan,” kata Zhang dalam wawancara telepon pada tanggal 17 Maret.

Sejak akhir bulan Januari, Wuhan dikarantina. Untuk mencegah penyebaran Coronavirus, tempat kerja ditutup, transportasi umum dan perjalanan darat dilarang beroperasi, dan acara umum dibatalkan.

Sekolah-sekolah di Tiongkok tetap ditutup sejak liburan Tahun Baru Imlek, kelas diadakan online, kecuali di Xinjiang dan Guizhou, dua daerah terpencil di Tiongkok, yang baru-baru ini sekolah menengah umum dan sekolah menengah pertama untuk orang berusia lanjut yang akan mengambil ujian masuk dibuka kembali.

Netizen

Banyak netizen ragu terhadap klaim pihak berwenang Komunis Tiongkok bahwa epidemi Coronavirus telah dikendalikan. Satu artikel yang beredar luas diposting ke papan buletin internet Tiongkok mengatakan bahwa hanya jika tiga kriteria terpenuhi maka berarti epidemi sudah benar-benar berakhir.

Tiga kriteria tersebut adalah: Semua sekolah di Tiongkok dibuka kembali; Korea Utara dan Rusia membuka kembali perbatasannya dengan Tiongkok; dan Partai Komunis Tiongkok menyelenggarakan Lianghui atau Dua Sesi yakni konferensi tahunan Partai Komunis Tiongkok untuk legislatif dan badan penasihat yang tunduk pada Partai Komunis Tiongkok, Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok.

Lianghui tahun ini dijadwalkan pada tanggal 3 Maret hingga 13 Maret. Pada tanggal 24 Februari, Partai Komunis Tiongkok mengumumkan bahwa Lianghui ditunda karena adanya epidemi. (Vv)

FOTO : Staf medis merawat pasien virus Komunis Tiongkok di sebuah rumah sakit di Wuhan, Tiongkok, pada 19 Maret 2020. (STR / AFP via Getty Images)

Video Rekomendasi :