Angka Kematian Harian Akibat Pandemi di Amerika Serikat Mungkin Mencapai Puncaknya pada Pertengahan April, Dimana Terjadi Lebih dari 2.200 Kematian





Theepochtimes.com

Presiden Trump membuat catatan muram pada pembukaan briefing pandemi harian di Gedung Putih pada hari Selasa 31 Maret, memuji layanan pekerja kesehatan garis depan dan meratapi kehilangan besar nyawa.

“Amerika Serikat berada di tengah-tengah pengadilan nasional yang besar,  yang belum pernah kita hadapi sebelumnya. Kita semua berperang dengan virus yang mematikan. Untuk sukses dalam pertarungan ini akan membutuhkan tindakan penuh dan mutlak dari kekuatan cinta dan pengabdian kita bersama,” kata Donald Trump.

Dr. Deborah Birx mengutip proyeksi yang berkisar antara 100.000 hingga 240.000 orang mungkin meninggal karena virus  Komunis Tiongkok sebelum pandemi ditaklukkan, bahkan dengan diberlakukan langkah-langkah untuk mengurangi keparahan pandemi.

Dr. Anthony Fauci mengatakan bahwa sementara ada beberapa tanda untuk mengurangi keparahan pandemi, langkah-langkah sedang bekerja, hal tersebut akan memakan waktu sebelum dampak jaga jarak yang nyata sosial menjadi jelas. 

“Penurunan jumlah kasus yang dipastikan akan menjadi tanda pertama perbaikan,” kata Dr. Anthony Fauci. 

Sementara itu, statistik kematian, penerimaan unit perawatan intensif, dan rawat inap akan menyusul.

“Jadi apa yang akan kita lihat dan kita harus bersiap diri, beberapa hari hingga satu minggu atau lebih ke depan, kita akan terus melihat hal-hal tersebut semakin meningkat. Kita tidak boleh berkecil hati karena hal tersebut, karena pengurangan keparahan pandemi sebenarnya bekerja dan akan bekerja,” kata Dr. Anthony Fauci.

Seorang pekerja ambulans menyemprotkan desinfektan di dalam ambulans di luar Pusat Rumah Sakit Brooklyn selama wabah virus PKC di wilayah Brooklyn di Kota New York, New York, AS, 31 Maret 2020. (Brendan Mcdermid / Reuters)
Seorang wanita memakai masker saat melintasi jalan kosong dekat Los Angeles Convention Center di pusat kota Los Angeles, California, pada 30 Maret 2020. (Robyn Beck / AFP via Getty Images)

Gedung Putih merilis proyeksi terbaru beberapa hari setelah memperpanjang pedoman jaga jarak federal sampai tanggal 30 April. Presiden dan para pejabat semuanya meminta orang Amerika Serikat untuk berpartisipasi dalam mengalahkan virus tersebut.

“Adalah masyarakat yang akan melakukan ini. Tidak ada peluru ajaib. Tidak ada vaksin atau terapi ajaib. Hanyalah perilaku. Setiap perilaku kita diterjemahkan menjadi sesuatu yang akan mengubah arah pandemi ini selama 30 hari ke depan,” kata Deborah Birx.

Menurut model yang dikutip oleh Deborah Birx, seandainya Amerika Serikat tidak melakukan jaga jarak, maka sebanyak 1,5 hingga 2,2 juta orang akan meninggal akibat penyakit ini. Menurutnya, ada harapan dalam angka terbaru dari Italia, di mana kasus yang dipastikan mulai menurun setelah pihak berwenang Italia memberlakukan karantina nasional.

Peningkatan pesat dalam kasus yang dipastikan per 100.000 penduduk di New York dan New Jersey membuat kedua negara bagian tersebut berbeda sendiri dari negara bagian lain, model lain yang dirujuk oleh Deborah Birx. Kini strategi Gedung Putih adalah fokus pada semua sumber daya untuk membantu New York dan New Jersey sementara memastikan wabah serupa tidak terjadi di tempat lain.

Hingga 3 April 2020, sebanyak 7.392 orang meninggal dunia di Amerika Serikat karena virus  ‘Komunis Tiongkok’ yang dikenal sebagai pneumonia Wuhan atau coronavirus. Sementara itu, lebih dari 277.161 kasus yang dipastikan positif terinfeksi

Foto: Presiden Donald Trump berbicara sementara diapit oleh Dr. Anthony Fauci (kiri), direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, dan Wakil Presiden Mike Pence selama pengarahan tugas satuan koronavirus harian di ruang Brady Briefing di Gedung Putih di Washington pada 31 Maret 2020. (Menangkan McNamee / Getty Images

vivi/rp 

Video Rekomendasi