Inggris Impor Jutaan Produk Rapid Test Virus “Made in China”, Tak Satu pun yang Memenuhi Syarat

Ntdtv.com

Menurut laporan ” The Times” Inggris, pekan lalu, pemerintah Inggris memesan 3,5 juta set rapid test atau alat tes virus dari Tiongkok, namun alat tes ini tidak dapat mendeteksi pasien dengan gejala ringan dan tanpa gejala.

Direktur uji kelayakan rapid test Inggris John Newton mengkonfirmasi pada Minggu  5 April lalu, pemerintah Inggris sedang mengalami “pukulan berat”dari akibat wabah virus corona. John Newton mengatakan bahwa rapid  test yang dipesan pemerintah Inggris dari Tiongkok hanya dapat mendeteksi pasien dengan infeksi parah, tidak bisa mendeteksi orang dengan gejala ringan atau tanpa gejala sama sekali. 

Profesor Newton mengatakan bahwa Inggris tidak lagi ingin membeli alat uji yang sudah jadi, tetapi ingin bekerja sama dengan perusahaan untuk meningkatkan system deteksi antibodi. Newton pribadi dengan optimis mengatakan bahwa dalam beberapa bulan mereka akan mendapatkan metode tes yang efektif.

Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock juga mengatakan pada hari Minggu 5 April, “Kami belum memiliki peralatan yang cukup baik.”

Hampir pada saat yang sama, seorang netizen mengunggah sepenggal video di Twitter, menunjukkan bahwa pakaian pelindung “buatan Tiongkok” yang dibeli Eropa membuat orang terperangah dengan kualitasnya.

Sejumlah besar netizen meninggalkan pesan yang menyatakan ketidakpuasan mereka terhadap praktik komunis Tiongkok yang tidak bertanggung jawab terkait sarana medis.

“Buatan Tiongkok tampaknya telah menjadi simbol kualitas. Sama seperti kualitas “Partai Komunis Tiongkok”, semuanya berkualitas sampah.” 

“Jujur saja, pada saat kritis epidemi ini …cara yang digunakan komunis Tiongkok tidak ada bedanya dengan pembunuhan.” 

“Bisa mengenakan pakaian pelindung ini sambil menari, bukan menyelamatkan nyawa.”

“Itulah sebabnya mengapa tingkat diagnosis di Tiongkok itu sangat rendah.” 

“Ada istilah dalam idiom Tiongkok, membiarkan Anda mati saat Anda sakit. Komunis Tiongkok itu meracuni, mungkinkah memberi Anda obat atau menyembuhkan Anda? Orang-orang Barat ini benar-benar tidak memahami perangai komunis Tiongkok.”

Komunis Tiongkok tahu jelas ada epidemi, tetapi menutupinya, dan secara diam-diam mengumpulkan sarana medis di negara lain, kemudian menyebarkan wabah virus yang tak terkendali ini keluar negeri, menyebabkan negara lain ikut menjadi korban virus. 

Ketika terjadi kekurangan sarana pencegahan epidemi, Komunis Tiongkok mengekspor dengan harga tinggi sarana dan reagen medis kualitas rendah, menghambat pencegahan epidemi, yang tidak hanya meraup uang dari bencana yang dialami pihak lain, tetapi juga memperburuk situasi epidemi negara-negara lain. Meningkatkan kerugian dari berbagai sisi pada negara-negara lain terutama nyawa manusia. Komunis Tiongkok memang benar-benar harus dimusnahkan oleh dunia !

“Sekarang memeras Prancis lagi, membantu menyediakan masker untuk Prancis, dengan syarat menggunakan 5G Huawei.” 

Juru bicara diplomatik Prancis langsung menjawab : “Dunia yang beradab tidak menerima pemerasan !”

Menurut penuturan senator Mark Green’s pada Fox News 4 April lalu, Perancis saat ini sedang mengalami epidemi yang parah. Karena kurangnya produktivitas, Presiden Prancis Macron meminta 1 miliar masker darurat pada otoritas Tiongkok, tetapi Komunis Tiongkok meminta Prancis menggunakan teknologi 5G Huawei sebagai imbalannya.

Green memperingatkan bahwa itu adalah esensi atau inti dari komunis Tiongkok. Sudah saatnya seluruh dunia untuk sadar, mengenali situasi itu, dan memperbaiki ketergantungan pada komunis Tiongkok.

“Jelas, masalah yang terkait dengan rantai pasokan produk medis adalah masalah keamanan nasional. Untuk peralatan medis seperti alat pelindung diri (APD) dan ventilator, kita harus menyikapinya dengan cara yang sama, bukan mengandalkan Komunis Tiongkok,” kata Green.

Banyak negara mengungkapkan sarana medis Tiongkok yang buruk, meminta penggunaannya dihentikan dan dikembalikan ke Tiongkok.

Sejak penyebaran virus komunis Tiongkok di seluruh dunia, komunis Tiongkok berusaha menggunakan “diplomasi masker” dan “membantu” menyediakan sarana medis lainnya, mengubah stempelnya dari “negara pengekspor virus” menjadi negara “penyelamat global”. 

Namun, banyak sarana medis “Buatan Tiongkok” terdeteksi dengan kualitas yang buruk dan tidak memenuhi syarat.

Menurut media lokal di Belanda, pemerintah Belanda mengimpor 1,3 juta masker “KN95” dari sebuah pabrik di Tiongkok pada 21 Maret 2002, dan dilengkapi dengan sertifikat inspeksi kualitas FFP2 atau penutup wajah penyaringan. Tetapi tak lama kemudian, Kementerian Kesehatan Belanda mendapatkan peringatan pada 28 Maret, mengingatkan masker-masker itu memiliki “kualitas yang sangat buruk” dan tidak memenuhi standar. Pemerintah Belanda kemudian segera mengumumkan penarikan dan menyisihkan masker yang belum digunakan, menunggu penanganan lebih lanjut.

Sementara itu, menurut laporan media independen, Middle East Eye, pejabat Kementerian Kesehatan Turki mengkonfirmasi pada 27 Maret bahwa pemerintah Turki menemukan, alat tes cepat atau rapid testkit virus Komunis TIongkok yang dibeli dari Tiongkok memiliki tingkat akurasi hanya 30% hingga 35%, karena itu dihentikan penggunaannya.

Kementerian Kesehatan Spanyol mengungkapkan pada 26 Maret 2020, bahwa mereka membeli 340.000 set alat pendeteksi virus cepat dari Shenzhen Bioeasy Biotechnology dan perusahaan lain di Tiongkok. Meskipun batch pada produk ini memiliki The Conformitè Europëenne (CE) atau tanda CE, tetapi setelah pengujian di Rumah Sakit Madrid dan Universidad Carlos III de Madrid, tingkat akurasinya hanya 30%, sehingga diputuskan untuk mengembalikan 9000 set reagen tersebut ke Tiongkok dan berencana untuk mengganti pemasoknya.

Sebelum Spanyol, para ahli Republik Ceko telah menemukan bahwa 180.000 alat tes cepat yang dibeli dari perusahaan Tiongkok memiliki tingkat kesalahan hingga 80% dan tidak dapat digunakan sama sekali.

Pada awal Februari lalu, seorang pakar komunis Tiongkok menyatakan dalam laporan CCTV bahwa keakuratan kit deteksi asam nukleat yang digunakan oleh pihak berwenang hanya 30% -50%.

KETERANGAN FOTO: Produk “Made in China” kembali dilaporkan memiliki kualitas yang buruk. Baru-baru ini, jutaan rapid test atau alat tes virus Komunis Tiongkok (Wuhan pneumonia) yang dipesan Inggris semuanya tidak memenuhi syarat layak pakai, sama sekali tidak dapat mendeteksi pasien dengan gejala ringan atau tanpa gejala sama sekali. (ANDREW CABALLERO-REYNOLDS / AFP via Getty Images)

 Johny / rp

Video Rekomendasi