Spanyol, di Tengah Perlambatan Kasus Infeksi Baru dan Kasus Kematian, Bersiap Mengurangi Potensi Konflik

theepochtimes.com

Spanyol terus melaporkan perlambatan kasus infeksi baru dan kasus kematian akibat virus  Komunis Tiongkok pada hari Senin 6 April 2020, saat para pejabat tinggi Spanyol bersiap untuk menghentikan tindakan karantina yang ketat selama lebih dari tiga minggu.

Kementerian Kesehatan Spanyol melaporkan 637 kasus kematian dalam semalam akibat COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh virus  Komunis Tiongkok, yang umumnya dikenal sebagai jenis Coronavirus baru. Laju kematian baru, sekitar 5 persen, adalah sekitar setengah kecepatan seminggu sebelumnya.

Spanyol juga melaporkan kurang dari 5.000 kasus infeksi baru dan kurang dari 100 pasien baru dirawat di unit perawatan intensif sementara lebih dari 2.000 pasien yang dirawat di rumah sakit telah pulih, suatu kondisi yang dijelaskan oleh pihak berwenang Spanyol sebagai “sembuh.”

“Kami mengamati bahwa angka pertumbuhan pandemi hampir melambat setiap wilayah,” kata Maria Jose Sierra, wakil kepala Komite Darurat Kesehatan Spanyol, kepada wartawan di konferensi pers virtual.

Menteri Luar Negeri Spanyol Arancha Gonzalez mengatakan persiapan sedang dilakukan untuk menghentikan karantina terhadap orang Spanyol.

“Kami sedang mempersiapkan diri untuk mengurangi potensi konflik yang adalah penting bagi kami untuk mengetahui siapa yang terkontaminasi untuk dapat secara bertahap menghentikan karantina terhadap warganegara Spanyol,” kata Arancha Gonzalez kepada stasiun TV Antena 3, yang mencatat pentingnya pengujian seiring karantina dilonggarkan

 Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengumumkan karantina pada tanggal 14 Maret dan pihak berwenang Spanyol memperketat karantina akhir bulan lalu dalam upaya untuk memperlambat penyebaran virus Komunis Tiongkok. Pedro Sanchez mengatakan pada akhir minggu bahwa karantina tetap berlaku sampai tanggal 26 April, meskipun beberapa pembatasan mungkin dilonggarkan.

Sementara sejauh ini hanya mereka yang terinfeksi atau diduga menderita miliki virus  Komunis Tiongkok telah diuji. 

“Kini pemeriksaan akan fokus pada populasi yang lebih luas untuk berusaha menemukan pembawa yang mungkin tidak menunjukkan gejala,” kata Pedro Gonzalez.

Sejumlah penelitian terbaru menunjukkan prevalensi pasien virus  Komunis Tiongkok yang tidak pernah menunjukkan gejala. Beberapa penelitian menunjuk kepada orang-orang dan pasien yang pada akhirnya menunjukkan gejala mampu menularkan virus tersebut.

“Perusahaan Spanyol memproduksi 240.000 kit uji setiap minggu dan sedang meningkatkan kapasitas,” kata Pedro Gonzalez. Sementara peralatan juga dibeli dari luar negeri.

Spanyol adalah salah satu negara dengan jumlah kasus infeksi dan jumlah kematian tertinggi di dunia, walaupun beberapa negara, terutama Tiongkok dan Iran, telah memanipulasi jumlah kasus infeksi dan kasus kematian.

Spanyol dan Italia di dekatnya menunjukkan angka kematian yang jauh lebih tinggi dibandingkan negara lain, suatu kondisi yang dikaitkan dengan sistem perawatan kesehatan di beberapa daerah dibanjiri dengan pasien virus  Komunis Tiongkok.

Daerah yang paling terpukul di Spanyol, Madrid, menunjukkan lebih dari 1.000 kasus baru dalam semalam dan hanya 11 pasien baru di unit perawatan intensif saat wabah melambat secara dramatis di sana. Catalonia, wilayah kedua yang paling terkena dampak di Spanyol, juga menunjukkan beberapa kasus baru dan beberapa pasien yang dirawat di unit perawatan intensif.

Pos pemeriksaan ditiadakan pada hari Senin 6 April lalu di Igualada dan tiga kota lainnya yang parah terkena dampak virus  Komunis Tiongkok di wilayah Catalonia, kata Kementerian Kesehatan Spanyol.

Keterangan Gambar: Seorang penjaga keamanan mengenakan Masker dan sarung tangan memegang cabang pohon zaitun sebelum perayaan misa The Palm Sunday di biara Santa Maria de Montserrat di Monistrol de Montserrat pada 5 April 2020, (Josep Lago / AFP via Getty Images)

vivi/ rp 

Video Rekomendasi

https://www.youtube.com/watch?v=4Apq_MDpv6Q