Epidemi Pneumonia Komunis Tiongkok Belum Mereda, Kebanyakan Negara di Eropa Kasusnya Bertambah

Hk.epochtimes.com- Situasi epidemi Komunis Tiongkok yang umumnya dikenal sebagai Pneumonia Wuhan atau coronavirus belum menunjukkan mereda di sejumlah negara Eropa. Negara-negara itu melaporkan penambahan kasus meninggal dunia dan kasus positif terkonfirmasi akibat virus itu. 

Pada tanggal 24 April 2020 saja di Belanda, ada 806 kasus pneumonia Komunis Tiongkok yang baru dikonfirmasi , dengan total 36.535 kasus dikonfirmasi dan total 4.289 kasus kematian.

Jumlah kasus yang dikonfirmasi di Swiss meningkat dari 28.496 kasus pada tanggal 23 April menjadi 28.677. Sedangkan jumlah kematian kumulatif dari epidemi naik dari 1.268 kasus menjadi 1.309 kasus. Swiss diperkirakan akan memulai fase pertama pencegahan epidemi yang melonggarkan pembatasan pada 27 April. Sedangkan tukang cukur, toko bunga dan pasar bunga akan kembali beroperasi.

Pejabat Belgia mengumumkan 190 kasus baru kematian karena epidemi, dengan jumlah kematian kumulatif 6.679 kasus dan diagnosis kumulatif lebih dari 44.000 kasus.

Sedangkan, di Jerman, 2.337 kasus baru ditambahkan pada tanggal 24 April, dengan total 150.383 kasus didiagnosis, 227 kasus kematian baru ditambahkan, jadi total 5.321 orang meninggal dunia. 

Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan bahwa epidemi dalam negeri “masih dalam tahap awal” dan beberapa daerah mungkin telah mencabut blokade terlalu cepat.

Badan pencegahan dan pengendalian penyakit nasional Jerman “Robert Koch Institute” mengatakan pada tanggal 24 April, bahwa jumlah kasus baru dalam satu hari di negara itu harus berkurang menjadi beberapa ratus kasus, negara itu lebih melonggarkan langkah-langkah blokade.

Sementara itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan pada tanggal 23 April bahwa ia akan mengumumkan rencana terperinci untuk membuka isolasi. Sekolah Prancis akan melanjutkan kelasnya pada 11 Mei mendatang. 

Bruno Le Maire, Menteri Ekonomi dan Keuangan Prancis, mengatakan ia berharap industri ritel akan melanjutkan operasi pada hari yang sama, tetapi restoran, bar dan kafe mungkin tidak akan dibuka hingga pertengahan Juni mendatang. Pasalnya,  ada begitu banyak orang di tempat kerumuman itu. Mungkin akan menjadi pelanggaran terhadap protokol pencegahan epidemi.

Di Spanyol, 6.740 kasus baru didiagnosis pada tanggal 24 April, dengan total 219.764 kasus. Ada 367 kematian baru, dan jumlah kematian dalam satu hari adalah yang terendah sejak 22 Maret. Total 22.524 orang meninggal di negara itu.

Pejabat Spanyol percaya bahwa setelah tiga minggu penutupan ketat, Spanyol telah mencapai puncak epidemi pada 2 April. Tetapi Parlemen Spanyol sepakat pada malam tanggal 22 April, untuk memperpanjang penutupan kota hingga 9 Mei mendatang.

Di belahan negara eropa lainnya, Sekolah dari semua tingkatan di Austria akan melanjutkan pelajaran mulai 4 Mei mendatang. 

Berbeda dengan Menteri Pendidikan Polandia Dariusz Piatkowski yang mengatakan pada tanggal 24 April, bahwa pemerintahnya akan memperpanjang periode penangguhan sekolah dan taman kanak-kanak di semua tingkatan selama satu bulan hingga 24 Mei mendatang. 

Saat terjadinya laporan ada penambahan kasus kematian dan positif terkonfirmasi di Eropa, gelombang pertama percobaan terhadap manusia untuk vaksin virus itu dimulai di Universitas Oxford di Inggris. Total sekitar 1.110 sukarelawan direkrut untuk berpartisipasi. Dua dari mereka yang jadi relawan pada tanggal 23 terlebih dahulu menerima suntikan vaksin.

Keterangan Foto : Situasi epidemi Komunis Tiongkok(umumnya dikenal sebagai Wuhan Pneumonia dan Pneumonia Corona baru) di Eropah terus berlanjut, Belanda pada tanggal 24 April  bertambah 112 orang meninggal, Belgia menambahkan 190 orang meninggal karena penyakit tersebut. Gambar menunjukkan pada 24 April 2020, orang-orang yang memakai masker berjalan di depan simbol euro besar di Frankfurt, Jerman. (YANN SCHREIBER / AFP via Getty Images)

(Hui/asr)

https://www.youtube.com/watch?v=2a7P6kteK0c