Tentara India dan Komunis Tiongkok Bentrok di Perbatasan Himalaya, Menewaskan 20 Tentara India

oleh Reuters

Perseteruan antara India dengan Komunis Tiongkok kembali memanas. Insiden baku hantam antara tentara dari kedua pihak menelan korban jiwa.

Pernyataan resmi Angkatan Darat India pada 16 Juni 2020 menyebutkan bahwa sebanyak 20 tentaranya tewas dalam bentrokan dengan pasukan Tiongkok di kawasan perbatasan yang disengketakan. Insiden itu meningkatkan kebuntuan di perbatasan Himalaya Barat.

Kementerian luar negeri Komunis Tiongkok hanya mengkonfirmasi terjadi “konfrontasi fisik yang kejam” pada 15 Juni di daerah perbatasan. Akan tetapi, tak menyebutkan adanya korban jiwa. Meski demikian kementerian luar negeri India menyatakan ada korban di kedua pihak.

Sumber pemerintah India mengatakan, sejumlah tentara bergelut dengan batang besi dan batu. Tak ada insiden tembakan dalam baku hantam itu.

Kematian ini adalah yang pertama sejak bentrokan perbatasan dalam skala  besar terakhir pada tahun 1967 antara negara-negara tetangga yang memiliki hulu ledak nuklir. Tak ada yang mampu menyelesaikan perselisihan di sepanjang perbatasan yang dipersengketakan.

Komunis Tiongkok dan India terlibat saling tuduh terkait siapa yang harus disalahkan atas bentrokan 15 Juni 2020  di Ladakh. Insiden itu meledak setelah para komandan militer menggelar pertemuan untuk menyelesaikan situasi.

Sejak awal Mei 2020, ratusan tentara saling berhadapan di tiga lokasi. Masing-masing pihak menuduh pihak lain melakukan pelanggaran.

Selama konflik baru-baru ini, Komunis Tiongkok mendirikan sebanyak 80 hingga 100 tenda. Selain itu, mengerahkan kendaraan berat dan senjata berat. Militer komunis tiongkok juga mulai membangun bunker di Lembah Galwan.

Tindakan rezim Komunis Tiongkok membangun bunker adalah taktik yang digunakannya dengan negara-negara lain yang berbatasan dengannya. Hal demikian disampaikan oleh Aparna Pande, seorang peneliti dan direktur  Hudson Institute’s Initiative on the Future of India and South Asia di Washington kepada The Epoch Times.

Kedua pihak sudah membahas cara-cara untuk melonggarkan tetapi pada suatu titik, sebuah sumber pemerintah India mengatakan, Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok  menyerang sekelompok tentara India termasuk seorang perwira tentara India.

“Mereka menyerang dengan tongkat besi, komandan terluka parah dan tumbang, ketika terjadi, lebih banyak tentara berkumpul ke daerah itu dan menyerang dengan batu,” kata sebuah sumber dikutip oleh Reuters yang sudah diberi briefing tentang masalah tersebut.

Sumber itu mengatakan, pihak Tiongkok mengerahkan bala bantuan dan baku hantam berlangsung selama beberapa jam.

“Kedua pihak menderita korban yang bisa dihindari seandainya perjanjian di tingkat  lebih tinggi diikuti dengan cermat oleh pihak Tiongkok,” kata juru bicara kementerian luar negeri India Anurag Srivastava dalam  pernyataan resminya.

Seorang juru bicara kementerian luar negeri Komunis Tiongkok hanya mengatakan, terjadi pelanggaran serius terhadap kesepakatan yang dicapai oleh kedua negara.

India dan Komunis tiongkok pernah bertempur dalam perang perbatasan secara singkat. Hingga memicu pertumpahan darah pada tahun 1962. 

Penjaga perbatasan kedua pihak kerap terlibat pertempuran dan baku hantam ketika patroli saling berhadapan. Akan tetapi tidak ada korban jiwa dari bentrokan di perbatasan sejak 1967.

“Ini sangat serius, akan melemahkan dialog apa pun yang sedang terjadi,” kata mantan komandan tentara India D. S. Hooda.

Pakar militer mengatakan, satu alasan untuk menghadapinya, India membangun jalan dan lapangan terbang untuk meningkatkan konektivitas dan mempersempit kesenjangan dengan infrastruktur Tiongkok.

Di Galwan, India menyelesaikan jalan menuju lapangan terbang pada Oktober 2019. Tiongkok meminta India untuk menghentikan semua konstruksi. India mengatakan pihaknya beroperasi di luar Garis Kendali Aktual atau Line of Actual Control.

Presiden AS Trump mengatakan pada 27 Mei bahwa Amerika Serikat bersedia menjadi penengah antara India dan Tiongkok untuk membantu menyelesaikan sengketa perbatasan yang sedang berlangsung. Akan tetapi sejauh ini,  India maupun Tiongkok tak pernah melibatkan intervensi dari Amerika Serikat maupun masyarakat internasional. (asr)

Epoch Times reporter Venus Upadhayaya berkontribusi dalam laporan ini

Keterangan Foto : Media India melaporkan tentara yang terlibat bentrokan (Screenshoot)

https://www.youtube.com/watch?v=sY0ir0h6j94