Dilema HSBC Hong Kong adalah Peringatan untuk Perusahaan-Perusahaan

Fan Yu

Eksekutif perusahaan multinasional sangat memperhatikan bahaya yang dialami HSBC semakin meningkat. 

Dengan permintaan maaf kepada Standard Chartered, HSBC yang berbasis di London adalah wajah industri keuangan Hong Kong dan merupakan salah satu perusahaan multinasional terbesar di Hong Kong. Dalam perampokan tidak nyaman tetapi tidak dapat dihindari ke dalam 

politik, HSBC baru-baru ini memberikan dukungannya untuk “UU Keamanan Nasional” Beijing yang dikenakan di Hong Kong.

Dengan itu, HSBC — yang merupakan kependekan dari Hong Kong Shanghai Banking Corp — telah menuai kritik pedas dari pemerintah Amerika Serikat dan Inggris karena mendukung penghancuran perselisihan politik di Hong Kong, dan menuai kritik pedas dari Partai Komunis Tiongkok atas dukungan HSBC yang enggan dan tertunda serta upaya  HSBC sebelumnya dalam bekerja sama dengan Amerika Serikat (lebih lanjut mengenai hal ini akan dibahas kemudian).

Ini benar-benar situasi yang mustahil untuk sukses. Banyak perusahaan ingin mendapatkan pasar Tiongkok Daratan yang besar mungkin menemukan kesulitan menghadapi situasi yang mustahil untuk sukses.

Jalan yang Tidak Terhindarkan

HSBC telah menaati tradisi yang dihormati perusahaan utama selama bertahun-tahun mengatakan sesedikit mungkin secara terbuka mengenai politik. Secara pribadi, eksekutif memberikan jaminan kepada otoritas pemerintah bahwa kepentingan mereka adalah selaras.

Tetapi taktik itu tidak lagi berhasil. Sementara bank-bank yang dikendalikan Tiongkok Daratan beroperasi di Hong Kong meminta anggota stafnya untuk menandatangani petisi untuk mendukung “UU keamanan Tiongkok,” HSBC (dan Standard Chartered) mengalah setelah

menghadapi kritik pedas dari pers Partai Komunis Tiongkok karena tidak mendukung “UU keamanan” tersebut.

Keputusan itu mendapat teguran dari politisi Amerika Serikat dan Inggris. Menteri Luar Negeri Mike Pompeo pada tanggal 9 Juni menyebut keputusan HSBC sebagai “perusahaan yang berperilaku sangat merendahkan diri.” Politisi Inggris, terutama anggota parlemen Tory, juga mengkritik gerakan HSBC.

Perlu juga dicatat bahwa HSBC hanyalah salah satu bidak catur dalam perselisihan yang semakin tegang antara Beijing di satu sisi, dan dengan Washington dan kini dengan London di sisi lain. 

Partai Komunis Tiongkok tidak diragukan lagi menyandera franchise HSBC Tiongkok Daratan sebagai alat negosiasi dengan imbalan membangun 5G milik Inggris, yang ditawar oleh Huawei.

Jujur, HSBC tidak memiliki peluang dalam pertarungan ini.

Tetapi situasi HSBC yang putus asa sebagian besar adalah dipaksakan sendiri. Bertahun-tahun yang lalu, HSBC memutuskan untuk “all-in” di Hong Kong dan Tiongkok untuk meningkatkan pendapatan. 

Lima belas tahun lalu, kontribusi pendapatan HSBC terdiversifikasi, di mana  Eropa menjadi pengemudi terbesar, diikuti oleh Amerika Utara dan Asia, menurut penelitian oleh Financial Times. HSBC juga memiliki waralaba kecil Amerika Selatan.

HSBC adalah bank global sejati.

Pada tahun lalu, Asia — kebanyakan Tiongkok Daratan — ​​kini mencapai lebih dari 50 persen dari pendapatannya, diikuti oleh Eropa, dan kehadirannya di Amerika Utara dan Amerika Selatan telah menurun secara drastis.

‘Jauh Dari Aman’

Tetapi sikap patuh HSBC terhadap Komunis Tiongkok mungkin belum terbayar.

Beijing memandang HSBC sebagai musuh karena bekerja sama dengan otoritas Amerika Serikat dalam kasus Meng Wanzhou. Investigasi internal HSBC pada Kepala Staf Keuangan Huawei tersebut mengungkap transaksi Huawei dengan Iran, yang akhirnya mengarah ke penangkapan Meng Wanzhou.

Jaksa penuntut Amerika Serikat menuduh Meng Wanzhou menipu HSBC dan bank lain dengan cara salah menggambarkan hubungan Huawei dengan beberapa perusahaan terdepan yang didirikan untuk melakukan bisnis dengan Iran, yang melanggar sanksi Amerika Serikat.

Kini Komunis Tiongkok mengklaim bahwa HSBC mungkin “mengatur perangkap” untuk menjerat Meng Wanzhou, menurut sebuah tajuk rencana  di Global Times, sebuah corong Partai Komunis Tiongkok berbahasa Inggris. Bagian tersebut berspekulasi bahwa jika tuduhan itu adalah benar, maka HSBC adalah “jauh dari aman” dan mungkin “menghadapi sanksi berdasarkan hukum Komunis Tiongkok.”

Apa yang terjadi adalah tidak penting bagi jaksa penuntut Tiongkok Daratan. Tetapi pemimpin perusahaan harus memahami bahwa Partai Komunis Tiongkok akan berusaha menghukum perusahaan atau perorangan yang diinginkannya, bahkan perusahaan atau perorangan yang banyak berjasa bagi Beijing.

Semakin jelas bahwa ketidakteraturan pemerintah Tiongkok dan kurangnya peradilan yang adil di Tiongkok menghadirkan risiko besar bagi perusahaan multinasional melakukan bisnis di Tiongkok.

Kisah HSBC yang sedang berlangsung menawarkan suatu peringatan. (Vv)

FOTO : Pejalan kaki berjalan melewati papan nama HSBC di luar cabang bank di Hong Kong pada 28 April 2020. (Anthony Wallace / AFP via Getty Images)

https://www.youtube.com/watch?v=Z7-sF2E1zhk