Di Balik Bendungan Tiga Ngarai, Bendungan Paling Kontroversial di Dunia

Theepochtimes.com- Banjir bandang sedang bergelora di Tiongkok. Sesuatu sedang terjadi di dalam Tiongkok. Bersalju di musim panas. Tornado besar-besaran.Suara aneh dari gunung-gunung. Curah hujan tiada henti-hentinya. Jumlah hujan musim ini hampir tidak pernah terlihat selama 100 tahun. 

Ada 198 sungai telah mencapai tingkat peringatan. Musim hujan musiman memberi tekanan pada Bendungan Tiga Ngarai. Banjir dan tanah longsor melanda daerah tengah selatan Tiongkok, seperti di Provinsi Sichuan, Yunnan, dan Hubei. 

Badai dimulai pada pertengahan bulan Juni, dan belum mereda. Luapan banjir menyebabkan kerusakan dan kehancuran yang meluas.Kota dan desa dilanda banjir, bahkan hampir menghapus beberapa desa dari peta.

Tetapi Partai Komunis Tiongkok mengucurkan sejumlah besar air yang menumpuk di Bendungan Tiga Ngarai.Akibatnya banjir yang lebih buruk terjadi di hilir. 

Perusahaan Tiga Ngarai menyatakan semua 82 unit pembangkit listrik tenaga air, aktif untuk kali pertama pada tahun 2020. 

Artinya, mengalirkan air sebanyak mungkin. Pihak berwenang memastikan setidaknya 121 orang tewas atau hilang. 19 Juta penduduk telah terkena dampak banjir. 

Banyak bangunan tempat tinggal terendam air. Sebuah jembatan yang belum selesai, bernilai hampir 20 juta dolar tersapu banjir.Jadi apa hubungannya ini dengan Bendungan Tiga Ngarai secara khusus? 

Li Peng, Perdana Menteri Tiongkok pada tahun 1987-1998. Ia dijuluki tukang daging karena menciptakan Pembantaian Tiananmen. Proyek tanda tangannya adalah Bendungan Tiga Ngarai. Li Peng orang nomor dua di Tiongkok setelah pemimpin Tiongkok, Jiang Zemin. 

Kekuasaan mereka juga dimanfaatkan untuk uang. Li Peng mengatakan, “Saat roda air menderu, emas mengalir masuk.”Generator listrik Bendungan Tiga Ngarai mulai beroperasi pada bulan Juli 2012.

Dalam satu setengah tahun, bendungan telah menghasilkan lebih dari 26 miliar dolar, hanya dari listrik. Proyek-proyek besar ini di Tiongkok jelas berpotensi besar untuk keuntungan pribadi.

Di puncak kekuasaan Li Peng, perusahaannya mengendalikan 70% aset penghasil energi Tiongkok. Ahli hidrologi Tiongkok bernama Huang Wanli menulis 6 surat kepada Partai Komunis Tiongkok. Huang Wanli secara terbuka dikutuk aturan ketua Mao Zedong. 

Huang Wanli meramalkan ada 12 hal akan terjadi pada Bendungan Tiga Ngarai. Mencakup kerentanan terhadap gempa bumi, banjir di hulu, dan dislokasi penduduk dan kota. Semua sudah terwujud kecuali yang terakhir: Bendungan Tiga Ngarai runtuh.

Pada tahun 2018, citra satelit beredar online, menuduh bentuk bendungan rusak. Partai Komunis Tiongkok membantah.

Pada tahun 2003, media negara menyebutkan bendungan tahan banjir yang belum pernah terlihat dalam 10.000 tahun. 

Jika bencana benar-benar menghantam Bendungan Tiga Ngarai, maka akan menyebabkan puluhan jutaan kematian di sepanjang sungai Yangtze, yang merupakan jantung pembangkit ekonomi Tiongkok. Pabrik, pusat perbelanjaan, investasi tentu saja lenyap. Namun, dunia tidak menyadari bahaya ini.

vivi/rp 

Video Rekomendasi