Ratusan Ribu Anggota Partai Komunis Tiongkok dan Keluarga di AS Berada di Ujung Tanduk, Bingung dengan Ikut atau Lawan Arus ?

Tindakan pemerintah Amerika Serikat yang baru-baru ini menutup Kantor Konjen Tiongkok di Houston beserta pidato Menlu AS Mike Pompeo di Halaman Gedung Perpustakaan dan Museum mantan Presiden Richard Nixon yang bernada mirip ‘Deklarasi tentang Pemberantasan Partai Komunis,’ mengejutkan para anggota Partai Komunis Tiongkok

Industriawan anti-komunis asal Hongkong Elmer Yuen mengatakan bahwa anggota Partai Komunis Tiongkok beserta keluarga mereka yang berada di AS dengan jumlah mencapai puluhan ribu orang, sekarang mulai panik. Diperkirakan gelombang pembangkangan atau penyeberangan ke pihak oposisi bakal terjadi dalam waktu dekat.

oleh Jing Hui

Pada pertengahan Juli 2020, media AS menyampaikan berita tentang pemerintah AS sedang mempertimbangkan untuk melarang anggota Partai Komunis Tiongkok serta keluarga mereka memasuki wilayah AS. 

Sumber berita pun menyebutkan bahwa tim Presiden Trump sudah mulai mempersiapkan undang-undang yang relevan. 

Adapun anggota Partai Komunis Tiongkok beserta anggota keluarganya yang kini sudah tinggal di AS, visanya akan dibatalkan sehingga mereka menghadapi deportasi.

Pada 23 Juli 2020, Menlu AS Mike Pompeo menyampaikan pidato kebijakan Tiongkok baru di Perpustakaan dan Museum mantan Presiden Richard Nixon di California dengan tema ‘Komunis Tiongkok dan Masa Depan Dunia Bebas’. 

Beberapa komentator politik menyebutnya ‘Deklarasi tentang Pemberantasan Partai Komunis’.

Pompeo mengatakan dalam pidatonya bahwa rezim komunis Tiongkok merupakan ancaman serius bagi ekonomi dan masa depan demokrasi di dunia. 

Model kontak pemerintah AS sebelumnya dengan komunis Tiongkok dan kebijakannya terhadap mereka telah gagal mencapai hasil yang diharapkan.  Pompeo berkata : “Hari ini, dunia bebas harus mengatasi tirani baru ini (rezim komunis Tiongkok).”

Industriawan Hong Kong Elmer Yuen melalui media menilai, bahwa Pompeo bersedia bersama-sama dengan rakyat Tiongkok untuk melenyapkan Partai Komunis Tiongkok. 

Pemerintah AS pertama-tama merilis berita tersebut melalui media, menyangkal masuknya anggota Partai Komunis Tiongkok dan keluarga mereka ke wilayah AS, kemudian Amerika Serikat menutup Konsulat Jenderal Tiongkok di Houston. 

Beberapa langkah tersebut sudah cukup membuat para anggota partai komunis sangat ketakutan.

Elmer Yuen kemudian mengatakan bahwa patriotisme pejabat Partai Komunis Tiongkok hanya ada di mulut saja. Akan tetapi, kaki mereka itulah yang menunjukkan kejujuran hatinya. Kaki mereka ingin tetap ada di AS, mereka semua ingin tinggal di Amerika Serikat. Bahkan anggota keluarga mereka pun diboyong ke AS untuk tinggal bersama. 

Oleh karena itu, semangat militer mulai goyah. Elmer juga mengungkapkan bahwa ada staf konsulat Tiongkok di Houston yang memilih untuk membelot ke AS dan membawa sejumlah informasi rahasia untuk diserahkan kepada AS. 

Pada saat yang sama, beberapa anggota Partai Komunis Tiongkok telah dihilangkan. Elmer mengatakan : “Entah mereka meninggal secara tidak sengaja atau ditabrak mobil, banyak kasus serupa. Begitu Partai Komunis terdesak maka ia tidak segan-segan melakukan pembunuhan.”

Dilaporkan bahwa saat ini ada ratusan ribu anggota Partai Komunis Tiongkok dan keluarga mereka yang tinggal di Amerika Serikat. 

Elmer Yuen mengatakan bahwa di antara anggota Partai Komunis Tiongkok itu, beberapa memiliki tugas, ada yang cendekiawan, dan ada yang siswa laten. 

Saat ini, orang-orang ini mulai panik yang mungkin mendorong mereka untuk membelot. Bahkan mungkin membawa pengaruh terhadap anggota Partai Komunis Tiongkok yang berada di luar negeri. 

Negara lain juga akan bertindak mengikuti Amerika Serikat, yang secara langsung atau tidak memicu terjadinya gelombang meruntuhkan Partai Komunis Tiongkok. (Sin/asr)

Keterangan Foto : Elmer Yuen. (Epoch Times)

Video Rekomendasi :