Rezim Komunis Tiongkok Menargetkan Serangan kepada Infrastruktur Pemilu AS

Theepochtimes.com- Penasehat Keamanan Nasional Gedung Putih, Robert O’Brien menyatakan komunis Tiongkok menargetkan serangan kepada pemilu di AS. Komentarnya muncul setelah pernyataan yang dikeluarkan oleh Direktur Kantor Intelijen Nasional mengatakan bahwa Partai Komunis Tiongkok sedang berupaya memperluas pengaruh pada pemilu tersebut.

“Mereka ingin presiden kalah,” kata Robert O’Brien pada di “Face the Nation” CBS yang mengacu pada Partai Komunis Tiongkok.

Robert O’Brien mengatakan, Tiongkok — seperti Rusia, seperti Iran — mereka terlibat dalam serangan dunia maya dan phishing dan hal semacam itu sehubungan dengan infrastruktur pemilu Amerika Serikat terkait situs web dan semacamnya.

Menanggapi sebuah pertanyaan dari Margaret Brennan CBS bahwa Kremlin maupun Partai Komunis Tiongkok berusaha mengakses situs web Amerika Serikat untuk mengumpulkan data, Robert O’Brien menjawab, “Ini benar-benar sebuah masalah… Tetapi bukan hanya Rusia, Margaret, Tiongkok tidak ingin presiden terpilih kembali.”

Dalam penjelasannya, Robert O’Brien mengatakan, pejabat Amerika Serikat melihat upaya para peretas menyusup ke situs web Menteri Luar Negeri Amerika Serikat yang merupakan milik kantor-kantor yang berada di seluruh Amerika Serikat. Kantor-kantor tersebut bertanggung jawab untuk menyelenggarakan pemilu setempat, sambil mengumpulkan data.

Robert O’Brien menegaskan : “Ini adalah perhatian yang nyata dan bukan hanya Rusia, Akan ada konsekuensi yang parah bagi negara mana pun yang berupaya ikut campur dalam kebebasan dan keadilan  pemilu Amerika Serikat.”

Robert O’Brien mengatakan tidak masalah apakah Rusia atau Tiongkok lebih memilih Donald Trump atau calon calon dari Partai Demokrat Joe Biden.

“Apakah para pemimpin Rusia atau Tiongkok lebih suka Joe Biden atau lebih suka Donald Trump, sebenarnya tidak masalah. Kami orang Amerika Serikat. Kami tidak akan meminta negara asing memutuskan siapa presiden kami selanjutnya. Itu adalah keterlaluan,” kata Robert O’Brien kepada CBS.

Minggu lalu, William Evanina, direktur Pusat Kontra-Intelijen dan Keamanan Nasional, membuat penilaian bahwa Tiongkok “lebih suka Presiden Donald Trump — yang menurut Beijing tidak dapat diprediksi — tidak memenangkan pemilu kembali.”

Partai Komunis Tiongkok bekerja keras untuk menekan pejabat terpilih dan calon pemimpin partai memandang bertentangan dengan kepentingan Tiongkok.

William Evanina menuturkan, Meski Tiongkok akan terus menimbang risiko dan keuntungan tindakan yang, retorika publiknya selama beberapa bulan terakhir telah berkembang semakin kritis terhadap tanggapan pemerintahan saat ini terhadap COVID-19, penutupan Konsulat Tiongkok di Houston, dan tindakan terkait masalah lainnya. Ia mencatat bahwa pernyataan terbaru dari Beijing mendukung penilaiannya.

“Misalnya, Beijing mengkritik keras pernyataan dan tindakan pemerintahan saat ini mengenai Hong Kong, TikTok, status hukum Laut China Selatan, dan upaya Tiongkok untuk menguasai pasar 5G. Beijing menyadari semua upaya itu mungkin mempengaruhi pemilu presiden,” kata William Evanina.

Pemerintahan Trump telah menjatuhkan sanksi kepada para pejabat atas pelanggaran hak asasi manusia di wilayah Xinjiang, barat Tiongkok dan mengekang kebebasan di Hong Kong. Trump juga melarang transaksi dengan pemilik WeChat dan TikTok yang terkait dengan Partai Komunis Tiongkok.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, yang sering mengkritik Komunis Tiongkok, baru-baru ini menyoroti penganiayaan Komunis Tiongkok selama puluhan tahun terhadap  latihan spiritual Falun Gong. 

“Bukti yang luas menunjukkan Republik Rakyat Tiongkok terus menindas dan menyalahgunakan praktisi Falun Gong hingga hari ini, yang mencakup penyiksaan yang dilaporkan terhadap praktisi Falun Gong dan penahanan ribuan praktisi Falun Gong,” kata Mike Pompeo pada tanggal 20 Juli, peringatan 21 tahun dimulainya kampanye penganiayaan Beijing.

Keterangan Gambar: Penasihat keamanan nasional Robert O’Brien menghadiri pengarahan tentang Operasi Narkotika yang Ditingkatkan di Komando Selatan AS di Doral, Florida, pada 10 Juli 2020. (Saul Loeb / AFP melalui Getty Images)

(Vv/asr)

Video Rekomendasi

https://www.youtube.com/watch?v=Zq1SHBOfkq4