Trump: Huawei, Mata-mata Komunis Tiongkok Mengawasi Amerika Serikat

Epochtimes, Lin Yan- Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menyatakan bahwa menggunakan peralatan Huawei akan menjadi bencana. 

Departemen Perdagangan Amerika Serikat menyatakan pada hari Senin 17 Agustus lalu, berupaya mencegah Huawei menghindari larangan melalui perusahaan pihak ketiga guna mendapatkan teknologi Amerika Serikat dan produk terkait.

Untuk Departemen Perdagangan Amerika Serikat, telah memasukkan 38 anak perusahaan Huawei di 21 negara di seluruh dunia yang ekspor ke Amerika Serikat sebagai “daftar entitas” yang dibatasi.

Sejak Mei 2019, jumlah total entitas Huawei dalam daftar hitam telah meningkat menjadi 152 perusahaan. Menurut analisis media asing, tindakan terbaru pemerintahan Trump akan sangat merusak kemampuan Huawei untuk menghasilkan produk inti seperti ponsel pintar dan BTS.

Presdien Trump menegaskan, Huawei dulu menikmati aturan bebas di seluruh Amerika Serikat. “Mereka tahu semua yang kami lakukan di masa lalu. Huawei memang, apa yang saya sebut sebagai mata-mata,” kata Presiden Trump. 

“Mereka memantau negara kami. Ini hal yang sangat rumit. Anda memiliki microchip, Anda memiliki sesuatu yang tidak dapat Anda lihat. Dan mereka terlibat dalam spionase,” tambahnya.

Presiden Trump menunjukkan bahwa Inggris baru-baru ini membalikkan sikapnya terhadap Huawei di jaringan sensitifnya. Inggris akan menghilangkan dan mengganti peralatan Huawei di jaringannya pada tahun 2027 mendatang.

Sementara Prancis juga mengumumkan bulan lalu bahwa mereka menyarankan operator telekomunikasinya untuk menghindari penggunaan peralatan Huawei, tetapi tidak sepenuhnya melarang Huawei.

Hal itu terkait dengan tekanan keras dari pemerintahan Trump yang telah berulang kali menyatakan kepada sekutunya bahwa jika mereka memutuskan untuk menggunakan peralatan Huawei di jaringan 5G, Amerika Serikat harus berhenti berbagi intelijen dengan mereka.

“Kami memberitahu Inggris bahwa kami sangat menyukai Skotlandia, tetapi kami tidak akan berbisnis dengan Anda, karena jika Anda menggunakan sistem Huawei, itu berarti mereka memantau Anda dan mereka memantau kami. Saya sudah melakukannya. Dapatkan dukungan dari hampir setiap negara untuk meninggalkan Huawei,” tegas Presiden Trump.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo memuji tindakan terbaru Departemen Perdagangan Amerika  untuk membatasi Huawei itu. Dalam sebuah pernyataan, Pompeo menyebut Huawei sebagai cabang negara pengawas Komunis Tiongkok.

“Kami tidak akan mentolerir tindakan Komunis Tiongkok yang merusak privasi warga kami, hak kekayaan intelektual perusahaan, atau integritas jaringan generasi mendatang,” kata Pompeo. 

Sementara itu, selama ini Huawei selalu membantah bahwa mereka mengumpulkan informasi untuk Komunis Tiongkok. Tetapi sejak Meng Wanzhou, kepala keuangan Huawei, ditangkap di Kanada dan memasuki proses ekstradisi, otoritas Komunis Tiongkok telah menangkap setidaknya empat warga Kanada sebagai alat tawar-menawar untuk menekan pemerintah Kanada.

Penasihat Perdagangan Gedung Putih, Peter Navarro mengaitkan tindakan pemerintah Amerika Serikat terbaru itu terhadap Huawei dengan ketegangan dengan Tiongkok selama pandemi virus Komunis Tiongkok, COVID-19 dan pencurian kekayaan intelektual oleh Komunis Tiongkok di masa lalu. 

Dalam sebuah wawancara dengan Squawk Box CNBC, Navarro mengatakan,  “Sekarang kita semua menentang elang Tiongkok (Komunis Tiongkok). Ini untuk alasan yang bagus.”

Navarro menegaskan bahwa dalam sepuluh tahun terakhir, Komunis Tiongkok telah menggunakan subsidi negara besar-besaran, pencurian kekayaan intelektual, gangguan ke komputer Amerika Serikat dan lain-lain, guna mencuri semua yang dikerjakan pihak Amerika Serikat.

“Sekarang mereka hanya menggunakannya untuk membunuh kami. Virus Komunis Tiongkok yang mematikan menginfeksi Amerika Serikat. Virus mematikan ini telah membunuh lebih dari 160.000 orang Amerika dan kehilangan triliunan dolar dalam kekayaan. Itu benar-benar telah menciptakan perlawanan bagi kami, jadi kami semua sekarang melawan elang Tiongkok,” tegas Navarro. 

Navarro juga mempertanyakan, “Memang di dunia ini ada seorang presiden yang bertanggung jawab atas pembunuhan 160.000 orang Amerika, dan itu adalah pemimpin Komunis Tiongkok yang tidak dipilih oleh rakyat.”

Keterangan Gambar: Khawatir dengan spyware, banyak negara menolak Huawei. (Epoch Times)

Editor yang bertanggung jawab: Lin Yan #

hui/rp

Video Rekomendasi

https://www.youtube.com/watch?v=Mn-YQStU9tY