Saat Warga Negara Kanada Dihukum Mati di Tiongkok di Tengah Ketegangan Atas Penangkapan Eksekutif Huawei

Selamat datang di China Angle. Saya Simone Gao. 

Hanya dalam dua tahun, hubungan Tiongkok semakin buruk dengan Kanada. Saat itu, beberapa warganegara Kanada dihukum mati terkait tuduhan narkoba. Apakah pada akhirnya Tiongkok mengambil langkah-langkah untuk membantu memberantas perdagangan narkoba internasional atau TiongkokĀ  balas dendam kepada Kanada karena Kanada tidak menjilat rezim komunis Tiongkok? Apakah maksudĀ tersebut bagi keamanan Amerika Serikat dan dunia Barat pada umumnya? Kita akan membahas hal ini lebih mendalam di China Angle hari ini.Ā 

Minggu lalu, Tiongkok menghukum mati dua warganegara Kanada lainnya. Sejak tahun 2019, 

secara keseluruhan Tiongkok telah menghukum mati empat warganegara Kanada, semuanya terkait dengan tuduhan narkoba. Mari tinjau secara cepat siapa saja mereka itu, dan apa yang dituduhkan pada mereka. 

Pada tanggal 7 Agustus, Tiongkok menghukum mati Ye Jianhui karena memproduksi dan menyebarkan narkoba. Pengadilan tidak merincikan secara khusus jenis narkoba apa dan berapa yang diproduksi.

Hari berikutnya, Tiongkok menghukum mati warganegara KanadaĀ bernama Xu Weihong. Demikian pula, pengadilan tidak memberikan rincian. Namun, media setempat mengatakan Xu Weihong mengumpulkan bahan-bahan aktif dan peralatan untuk membuat ketamin pada bulan Oktober 2016. Ia memproduksi dan menyimpan ketamin di rumahnya. Laporan mengatakan polisi menyita 265 pon (11,8 kg) ketamin.

Pada tanggal 30 April, Tiongkok menghukum mati warganegara Kanada bernama Fan Wei. Ia diduga memproduksi dan menjual lebih dari 140 pon (63,5 kg) metamfetamin antara bulan Juli hingga November 2012. Sebuah pernyataan online pengadilan mengatakan pada kasus yang sama, seorang warganegara Amerika Serikat serta empat orang warganegara Meksiko ditunda hukuman matinya atau dipenjara.

Dan akhirnya, Tiongkok menghukum mati warganegara Kanada bernama Robert Schellenderg pada tanggal 14 Januari 2019. Ia diduga berupaya menyelundupkan 485 pon (220 kg) metamfetamin dari Tiongkok ke Australia pada tahun 2014. Ia mengajukan banding untuk kasusnya pada bulan Desember 2019, tetapi pengadilan meminta sebuah pengadilan ulang, yang berakhir hanya dalam satu hari. Hukuman 15 tahun penjara diubah menjadi hukuman mati.

Jadi, kita dapat melihat Tiongkok mengambil sebuah pendirian yang jelas untuk mengambil tindakan keras terhadap warganegara Kanada yang terlibat dalam perdagangan narkoba. Apa yang memicu semua penahanan yang terkait narkoba? Yang perlu diingat adalah sebelum hukuman mati yang kejam mulai, Kanada menahan seorang warganegara Tiongkok pada tanggal 1 Desember 2018, ia bukanlah warganegara biasa, tetapi ia adalah Kepala Staf Keuangan Huawei, perusahaan teknologi terbesar di Tiongkok dan ia adalah Meng Wanzhou, putri pendiri Huawei. Huawei adalah salah satu produsen telepon pintar dan peralatan jaringan yang terbesar. 

Huawei juga adalah perusahaan yang disayangi Partai Komunis Tiongkok. Tidak ada artinya Amerika Serikat memasukkan Huawei ke dalam daftar hitam pada bulan Mei 2019 demi keprihatinan keamanan. Amerika Serikat juga menyemangati negara-negara Barat untuk tidak menerima teknologi 5G Huawei yang baru demi keprihatinan keamanan yang serupa. 

Baru-baru ini pada tanggal 7 Agustus, Huawei menyatakan bahwa Huawei tidak lagi memperoleh chip untuk telepon pintar Huawei yang canggih. Amerika Serikat melarang perusahaan-perusahaan menjual chip-chip ini kepada Huawei yang digunakan untuk membuat telepon pintar. 50% seluruh penghasilan Huawei berasal dari produk konsumen seperti telepon pintar dan komputer. Sanksi tersebut telah mengakibatkan Huawei setengah mati. Apa yang dilakukan rezim komunis Tiongkok sebagai tanggapan akan hal ini? 

Pada kasus Huawei, rezim komunis Tiongkok tidak melakukan apa-apa. Baru-baru ini, Partai Komunis Tiongkok menerapkan sanksi terhadap 11 pejabat Amerika Serikat yang mencakup pembuat kebijakan Marco Rubio dan Ted Cruz yang diduga sebagai balas dendam langsung terhadap sanksi Amerika Serikat terhadap para pejabat Tiongkok yang berperan dalam pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang dan Hong Kong. Tetapi sanksi tersebut terhadap para pejabat Amerika Serikat benar-benar tidak ada artinya karena para pejabat Amerika Serikat tidak memiliki aset atau rekening bank di Tiongkok atau pun anggota keluarganya tidak pergi ke Tiongkok untuk pendidikan atau bisnis. 

Sanksi tersebut hanya untuk dipamerkan saja. Tetapi balas dendam Partai Komunis Tiongkok terhadap Kanada adalah berbeda. Ini adalah apa yang dilakukan Partai Komunis Tiongkok setelah Meng Wanzhou ditahan. Setelah Meng Wanzhou ditahan di Kanada, Amerika Serikat meminta ia diekstradisi. Alasannya adalah Meng Wanzhou dituduh melanggar sanksi dengan berbisnis dengan Iran. 

Huawei secara aktif bekerja untuk merahasiakan hubungan-hubungan ini. Menurut dokumen yang bocor pada bulan Juni, Meng Wanzhou menjalani tahanan rumah di Kanada sejak itu. Pada bulan Mei, pengadilan Kanada menolak tawaran Meng Wanzhou untuk bebas dan memutuskan untuk melanjutkan kasus ekstradisi. Setelah Meng Wanzhou ditahan, Tiongkok menuntut agar ia dibebaskan. 

Partai Komunis Tiongkok juga memperingatkan “konsekuensi yang serius” kepada Kanada bila Meng Wanzhou tidak dibebaskan. Apa konsekuensi yang serius itu? Hanya dalam seminggu penahanan Meng Wanzhou, Tiongkok memulai balas dendamnya dengan menahan dua warganegara Kanada yang berada di Tiongkok, yaitu Michael Kovrig dan Michael Spavor. 

Dalam bulan-bulan berikutnya, Partai Komunis Tiongkok membatasi impor Kanada ke Tiongkok. Salah satu impor Kanada adalah minyak Canola karena Tiongkok adalah konsumen minyak Canola yang terbesar. Produk-produk pertanian Kanada lainnya mulai mengalami masalah juga, seperti kacang polong, kacang kedelai dan daging babi. 

Sementara, kita mulai melihat lebih banyak warganegara Kanada yang dituduh melakukan kegiatan mata-mata atau dihukum mati karena kebijakan narkoba di Tiongkok. Tidak dikatakan, para warganegara Kanada ini pasti tidak berdosa tetapi kejahatan yang dituduhkan kepada mereka pasti dimanfaatkan oleh Partai Komunis Tiongkok untuk menghukum dan menjinakkan pemerintah Kanada, bahkan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan demikian. 

Pada tanggal 22 Juni, seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok memberitahu Justin Trudeau untuk “memberikan ucapan-ucapan yang tidak bertanggung jawab.” Pernyataan ini muncul setelah Justin Trudeau mengatakan keputusan Beijing untuk menuduh dua warganegara Kanada melakukan kegiatan mata-mata adalah terkait dengan penahanan eksekutif Huawei Meng Wanzhou oleh Kanada.

Di sini, kami tidak menyatakan bahwa perlakuan Partai Komunis Tiongkok terhadap Amerika Serikat adalah lebih baik dibandingkan terhadap Kanada. Tidak sama sekali. Partai Komunis Tiongkok memandang Amerika Serikat sebagai musuh nomor satu, tetapi Partai Komunis Tiongkok tahu mereka tidak dapat mengancam dan menjinakkan Presiden Donald Trump. Partai Komunis Tiongkok memilih cara lain untuk membahayakan Amerika Serikat, salah satunya adalah dengan mengobarkan perang narkoba terhadap Amerika Serikat. Salah satu pemain terbesar dari epidemi opioid Amerika Serikat adalah Tiongkok. Bagi sebagian besar perusahaan yang mampu memproduksi obat-obatan, juga dapat memproduksi obat-obat terlarang, yang mencakup prekursor maupun produk akhir. 

Kita semua tahu bahwa Tiongkok adalah dominan dalam membuat prekursor bahan kimia untuk semua macam obat-obatan. Pandemi telah menunjukkan kenyataan itu. Nyatanya, rezim Tiongkok bekerja sama dengan para sindikat di Meksiko dan Amerika Selatan untuk menjual obat-obat terlarang kepada para pembeli di Amerika Serikat. 

Derek Maltz, mantan Kepala di Drug Enforcement Administration (DEA) Special Operations Division AS mengatakan hal ini,”Secara jelas cara Tiongkok adalah lebih bahaya, lebih canggih, lebih rumit, lebih mengancam keamanan nasional Amerika Serikat — bahkan tidak ada bandingannya [dengan sindikat Meksiko].” Sejauh obat-obat terlarang menyebar, Tiongkok sangat terkenal dengan produksi dan distribusi fentanyl. 

Fentanyl adalah sebuah opioid sistetik yang sangat kuat. Fentanil dapat 50 hingga 100 kali lebih kuat daripada heroin. Biaya untuk membuat fentanil adalah murah, dan hanya dua miligram saja dapat mengakibatkan kefatalan. Produsen Tiongkok mengirim fentanil ke Amerika Serikat secara langsung melalui pos. Tentu saja, sindikat Meksiko dapat memproduksi fentanyl, namun sindikat Meksiko masih sangat tergantung pada prekursor Tiongkok. Sindikat Meksiko juga mendistribusikan untuk Tiongkok. Pada bulan Agustus 2019, Angkatan Laut Meksiko menyita muatan kapal berupa 25 ton fentanil, yang berasal dari Tiongkok dan menuju Culiacan, Sinaloa, pangkalan sindikat Sinaloa di Meksiko.

Pada tahun 1990-an hingga 2000-an, Tiongkok berencana mengimpor bahan kimia berskala besar kepada sindikat narkoba Meksiko, menurut Derek Maltz. Salah seorang pria importir Tiongkok ditahan di Maryland pada tahun 2007. Uang tunai sebanyak 205 Juta dolar ditemukan di kediamannya, sebuah adegan yang sebagian besar hanya dibayangkan di televisi. Derek Maltz menekankan bahwa pria tersebut hanyalah satu kasus individu dan ia menerima uang hanya dari penjualan bahan kimia, bukannya produk akhir. Dapat dikatakan, bahkan ada pelanggar-pelanggar yang lebih buruk di luar sana. 

Secara kebetulan, perang narkoba adalah salah satu metode untuk menumbangkan sebuah negara yang didukung Tiongkok tanpa pertempuran. Dua kolonel Tiongkok memguraikan risalah di buku Perang Tanpa Batas. Maka, dapat dikatakan, Tiongkok mengalami Perang Opium di masa lalu dan Tiongkok sangat mempermudah proses perang opium yang baru di Barat. Hal tersebut membawa kita kembali ke topik utama:

Bila tuduhan narkoba benar-benar inti sehingga  warganegara Kanada dijatuhi hukuman mati, mengapa Tiongkok juga mengizinkan begitu banyak produsen fentanyl dan metamfetamin meracuni Amerika Serikat? Rezim Tiongkok memiliki kekuasaan untuk melarang dan melenyapkan sebagian besar orang yang diinginkannya di wilayahnya seperti terbukti di Tibet dan Xinjiang. Jadi mengapa rezim Tiongkok tidak secara sistematis menyingkirkan produsen narkoba? Apakah itu karena beberapa dari produsen narkoba membantu Partai Komunis Tiongkok mencapai tujuannya untuk menghancurkan Amerika Serikat? 

Kembali ke Kanada. Saya percaya adalah sangat penting bagi Kanada untuk melihat Partai Komunis Tiongkok seperti yang disarankan di buku Perang Tanpa Batas, benar-benar tidak ada batas bagi rezim Tiongkok saat pemimpin Tiongkok saat ini mengabaikan strategi pendahulunya, Deng Xiaoping, yaitu: rahasiakan kemampuan kita dan menunggu kesempatan yang baik. Benar-benar hanya tersisa dua cara dalam hal bagaimana Partai Komunis Tiongkok bertindak. 

Untuk memusuhi negara yang lebih berkuasa daripada Tiongkok, Partai Komunis Tiongkok menyamarkan perang untuk mengobarkannya di dalam negara tersebut. 

Untuk negara-negara yang lebih lemah daripada Tiongkok, Partai Komunis Tiongkok secara terang-terangan melecehkan dan menggertak negara-negara tersebut bila negara-negara tersebut tidak tunduk pada pedoman Partai Komunis Tiongkok. Kebebasan berada dalam risiko.

Inilah China Angle. Saya Simone Gao. Terima kasih telah menyaksikan dan sampai jumpa.