Partai Komunis Tiongkok Berspekulasi, 5 “Mutlak Tak Setuju” Ungkap Ketakutan

Tian Yun

 Pada 3 September 2020 sore hari, Partai Komunis Tiongkok (PKT) melangsungkan seminar 75 tahun kemenangan perang terhadap Jepang, Xi Jinping menyampaikan pidato di forum, dan sebanyak lima kali menyebutkan “rakyat Tiongkok mutlak tidak setuju”.

Partai Komunis Tiongkok memanfaatkan momentum ini menyanjung diri sendiri, berusaha menunjukkan keyakinan diri dengan menyandera rakyat. Akan tetapi, justru mengungkap ketakutan terbesarnya. Atas dasar apakah Partai Komunis Tiongkok mewakili rakyat Tiongkok?

Kebocoran terbesar dari pernyataan “rakyat Tiongkok mutlak tidak setuju” adalah: Partai Komunis Tiongkok belum pernah meminta pendapat rakyat, dan tanpa seijin rakyat telah berkoar- koar mewakili 1,4 miliar jiwa rakyat Tiongkok. 

Partai Komunis Tiongkok tidak berani memberi hak suara bagi rakyat, tidak berani membuka saluran internet dan media massa, tidak berani mencabut larangan-larangan partai, tidak berani melakukan survei. Lebih parah lagi, Partai Komunis Tiongkok mengelabui rakyat, memaksa rakyat Tiongkok dan pemerintah negara lain, menerima segala pernyataan dan perintahnya, ini adalah premanisme dan hegemoni tanpa batas.

Lima hal “mutlak tidak disetujui rakyat”, menonjolkan ketakutan Partai Komunis Tiongkok

Lima hal yang “mutlak tidak disetujui rakyat” yang dikatakan Komunis Tiongkok, merefleksikan ketakutan Komunis Tiongkok teramat sangat dalam di tengah situasi internasional sekarang ini.

Pertama, “Setiap  orang setiap kekuatan berusaha mendistorsi sejarah partai komunis Tiongkok, serta menjelekkan sifat dan tujuan partai komunis Tiongkok, mutlak tidak akan disetujui oleh rakyat Tiongkok”.

Kata-kata ini sangat keliru. Seandainya sejarah dan sifat Partai Komunis Tiongkok “didistorsi”, maka yang masuk akal adalah “partai komunis Tiongkok mutlak tidak setuju”, mengapa Partai Komunis Tiongkok justru mengatakan “rakyat Tiongkok mutlak tidak setuju”?

Alasannya sangat  sederhana, Komunis Tiongkok sendiri mengetahui bahwa ia adalah partai politik yang reputasinya telah hancur dan dibenci serta diburu, pendapatnya tidak dihiraukan oleh siapa pun, sedangkan 1,4 miliar jiwa rakyat Tiongkok justru memiliki kekuatan. Jadi, “rakyat Tiongkok mutlak tidak setuju” sebenarnya adalah Komunis Tiongkok yang menentang, yang merasa geram.

Jadi, “mendistorsi”dan“menjelekkan” sejarah dan karakter Partai Komunis Tiongkok, adalah pengungkapan yang mendalam oleh para akademisi dalam maupun luar negeri, para politisi dan juga media massa terhadap Komunis Tiongkok.

Sebagai contoh, buku “9 Komentar Terhadap Partai Komunis” terbitan The Epoch Times, untuk kali pertama mengungkap partai komunis dan esensi ajaran sesat Partai Komunis Tiongkok, serta sifatnya yang anti kemanusiaan dan anti alam semesta, mengungkap sejarah buruk pendirian partainya serta sejarah kekuasaannya yang penuh kejahatan.

Semua pernyataan ini menguak kebohongan Partai Komunis Tiongkok terhadap dunia, menggoyahkan pondasi kekuasaan Komunis Tiongkok, membantu banyak masyarakat lebih mengenali Partai Komunis TIongkok dan melepaskan diri dari borgol roh jahat itu, ini memiliki makna yang sangat penting.

Kedua, “setiap orang setiap kekuatan berusaha mendistorsi dan mengubah jalan sosialisme berkarakter Tiongkok, menyangkal dan menjelekkan prestasi agung rakyat Tiongkok membangun sosialisme, rakyat Tiongkok mutlak tidak setuju”.

Beberapa tahun ini, suara dari dalam negeri menuntut  peralihan demokrasi terus bergaung, sejumlah akademisi mengemukakan konsep konstitusional yang konkrit, di dalam maupun di luar sistem ada yang mengemukakan   membentuk partai baru, menyatukan kaum elit dalam dan luar partai yang bercita-cita membangun  negara. Ini menandakan, Partai Komunis Tiongkok akan disingkirkan dari pentas politik, Komunis Tiongkok pun merasa tidak rela.

Yang dimaksud “prestasi sosialisme”, hanyalah akumulasi materi setelah rakyat diperas dan ditekan, itu sama sekali bukan prestasi Komunis Tiongkok. 

Faktanya, tidak ada yang membantah kerja keras dan kecerdasan rakyat Tiongkok; tanpa Partai Komunis Tiongkok, Tiongkok justru akan melangkah menuju jalan kekuatan dan kemakmuran yang sejati.

Ketiga, “setiap orang dan setiap kekuatan yang berupaya memecah belah partai komunis Tiongkok dengan rakyat Tiongkok, agar berlawanan, rakyat Tiongkok mutlak tidak setuju”.

Mengapa Partai Komunis Tiongkok hendak membelitkan dirinya dengan rakyat Tiongkok? Mengapa Partai Komunis Tiongkok takut jika kalangan luar membedakan antara Partai Komunis Tiongkok dengan rakyat Tiongkok? Karena Partai Komunis Tiongkok menyadari, Partai Komunis Tiomngkok telah merebut kekuasaan dengan mengandalkan penipuan masyarakat, rakyat adalah empunya negara. Jika kehilangan rakyat, maka Komunis TIongkok akan kehilangan pondasi kekuasaannya, akan kehilangan sumber untuk mendapat kan keuntungan, juga kehilangan kartu as untuk membual, menggaet dan memaksa pihak luar, Komunis Tiongkok akan segera runtuh dan musnah.

Pada 23 Juli lalu, Menlu AS Pompeo menyampaikan pidato bersejarah, menyingkap kebohongan Partai Komunis Tiongkok yang menyatakan mewakili 1,4 miliar rakyat Tiongkok, dan menghimbau seluruh dunia bersama-sama melawan Partai Komunis Tiongkok. 

Komunis Tiongkok merasa  malu dan berang, berulang kali mencaci maki Pompeo. Pada 25 Agustus lalu, corong Komunis Tiongkok kantor  berita Xinhua, merilis artikel sepanjang 30.000 kata, “membantah”  pengungkapan Pompeo terhadap Partai Komunis Tiongkok. Hal ini membuktikan, Pompeo telah mengungkap rahasia Partai Komunis Tiongkok, setiap kalimatnya adalah benar, dan menohok pada titik kelemahan Partai Komunis Tiongkok.

Yang ditakuti Komunis Tiongkok tengah terjadi. Di satu sisi, pemerintah AS telah mulai berinteraksi dengan rakyat Tiongkok, ini termasuk mempublikasikan berita tentang penindasan Falun Gong oleh Partai Komunis Tiongkok  pada situs internet Kedubes AS di Tiongkok, menerima para praktisi Falun Gong dan kaum oposisi (di AS). Di sisi lain, anggota Partai Komunis Tiongkok, pejabat, dan anggota intelijen ada yang membelot ke AS dan negara lain, mengungkap suara hati nurani mereka pada media massa asing, menyatakan mundur dari partai secara terbuka dan mengecam Partai Komunis Tiongkok, hal ini bagi  Partai Komunis Tiongkok, ibarat disambar geledek di siang bolong, dan memprediksikan akan terjadi gelombang yang lebih dahsyat.

Keempat, “setiap orang setiap kekuatan yang berupaya mengalihkan niat hegemoni mereka kepada Tiongkok, dan mengubah arah kemajuan Tiongkok, menghalangi upaya rakyat Tiongkok menciptakan kehidupan yang lebih baik, rakyat Tiongkok mutlak tidak setuju”.

Kelima, “setiap orang setiap kekuatan, berusaha merusak kehidupan damai dan hak berkembangnya rakyat Tiongkok, merusak kerjasama rakyat Tiongkok dengan masyarakat negara lain, merusak tujuan mulia umat manusia mengembangkan perdamaian, rakyat Tiongkok mutlak tidak setuju”.

Tidak ada yang menghalangi rakyat Tiongkok menciptakan  kehidupan yang indah, juga tidak ada yang merusak kerjasama rakyat Tiongkok dengan negara lain. Komunis Tiongkok mengacu, perlawanan dan kepungan yang dialami Partai Komunis Tiongkok,  sengaja mendistorsikannya sebagai permusuhan oleh negara asing terhadap Tiongkok dan rakyat Tiongkok.

Melihat situasi terkini: Huawei disingkirkan, bukan “ditindas”, adalah tindakan yang diperlukan bagi banyak negara  demi melindungi keamanan informasi dan mencegah aksi intelijen Komunis Tiongkok; Belt Road Initiative (BRI) gagal, adalah karena banyak  negara   mengetahui ambisi ekspansi Komunis Tiongkok dan berusaha melindungi kedaulatan serta keamanan negaranya; masyarakat internasional mengecam “UU Keamanan Nasional versi Hong Kong”, serta mendukung warga  Hong Kong, mempererat  kerjasama dengan Taiwan, adalah manifestasi melindungi keadilan. Banyak negara menuntut tanggung jawab Partai Komunis Tiongkok, menutupi fakta pandemi, adalah untuk melindungi kesehatan warganya dan demi keselamatan jiwa.

Selama puluhan tahun, Komunis Tiongkok memanfaatkan modal dan teknologi negara Barat, untuk mengembangkan dan membesarkan diri, tapi malah membalasnya dengan kejahatan, merajalela mencuri teknologi Barat, menyerang AS dan negara lain dengan hacker, menempatkan front persatuan di negara lain, mengobarkan perang informasi dan berbagai perang tanpa batas lainnya, berusaha menggulingkan masyarakat bebas. 

Ketika rencana Komunis Tiongkok ini terungkap, saat dilawan Komunis Tiongkok akan mengeluarkan pernyataan “adanya kekuatan anti-Tionghoa” dan “melukai perasaan rakyat Tiongkok” dan lain sebagainya, untuk memprovokasi rasa nasionalisme rakyat Tiongkok, dan semakin memperkeruh situasi.

Lima hal yang “harus Dipertahankan” saling bertolak belakang

 Xi Jinping mengatakan, “Mewujudkan kebangkitan bangsa Tionghoa yang agung, harus mempertahankan kepemimpinan partai komunis Tiongkok, harus mempertahankan jalan sosialisme berkarakter Tiongkok, harus mempertahankan berpusat pada rakyat, harus mempertahankan semangat konfrontasi, harus mempertahankan jalan perkembangan yang damai”.

Kelima hal yang “harus dipertahankan” ini saling berkontradiksi. Komunis Tiongkok menempatkan partai di atas negara dan rakyat, yang dilakukannya adalah demi kepentingan partai. Oleh sebab itu, “mempertahankan kepemimpinan Komunis Tiongkok” tidak mungkin dapat “berpusat pada rakyat”.

Komunis Tiongkok menyerukan, “perkembangan yang damai”, tapi Komunis Tiongkok justru berulang kali melakukan provokasi militer, baru-baru ini meluncurkan sistem navigasi global Beidou, lalu meluncurkan rudal ke Laut Selatan, menunjukkan sikap yang suka bertikai. 

Komunis TIongkok membabi buta menangkap para tokoh demokrasi Hong Kong dan Tiongkok daratan, dan memburon warga AS dan Eropa, terang-terangan menginjak nilai universal, sama sekali tidak mengindahkan peraturan internasional. Jelas jalan yang dipertahankan Komunis Tiongkok, akan menuju pada bencana dan jurang yang sangat dalam.

Komunis Tiongkok Berspekulasi di Jalan Buntu, Tak Berdaya untuk Bangkit Kembali

Komunis Tiongkok sepertinya terlihat high profile dan bersikap keras, sebenarnya yang diserukannya “harus dipertahankan”, “harus setia”, dan “mutlak tidak setuju” adalah manifestasi dari ketidakberdayaannya. Akan tetapi situasi telah berubah. 

Saat ini, PKT menghadapi “ombak dan badai besar” yang belum pernah ada sebelumnya — keraguan, kecaman, perlawanan, dan pengungkapan yang belum pernah ada sebelumnya. 

Komunis Tiongkok tidak bisa meloloskan diri dari kejaran kebenaran dan perhitungan peradilan. 

Partai Komunis TIongkok lalu berseru, “Ada apa dengan dunia, apa yang harus kita lakukan?” Jawabannya adalah: dunia telah sadar, Partai Komunis Tiongkok akan segera hancur.

Hingga hari ini, Komunis Tiongkok masih saja mendistorsi fakta sejarah tentang perang melawan Jepang, dan masih saja menganiaya masyarakat luas. Tembok akan roboh jika didorong beramai-ramai. Jangan melihat pasukan militer, polisi, 90 Juta anggota partai yang dimiliki Komunis Tiongkok. Faktanya, di dalam tubuh Partai Komunis Tiongkok ibarat sepiring pasir yang longgar, diantara mereka masih banyak yang memahami situasi, dan masih memiliki hati nurani.  (SUD)

Video Rekomendasi :