Pembelot Serahkan Informasi Tentang Senjata Biologis yang Dikembangkan Komunis Tiongkok ke AS

oleh Xu Jian

Pada 17 September 2020 lalu, media Amerika Serikat  ‘Washington Times’ menerbitkan sebuah artikel berjudul “Second defector’s knowledge of Chinese bioweapons reaches U.S.” atau “Pembelot kedua telah menyerahkan informasi tentang senjata biologis Tiongkok kepada Amerika Serikat.” 

Menurut sumber, pembelot tersebut pergi ke Eropa setelah berhasil keluar dari daratan Tiongkok, dan ia pun memperoleh perlindungan dari badan keamanan nasional Eropa.

Pembelot itu percaya bahwa agen-agen Partai Komunis Tiongkok telah menyusup ke dalam pemerintahan Amerika Serikat, sehingga membuat dia ekstra hati-hati dalam bekerja sama, baik dengan agen mata-mata CIA maupun agen Barat lainnya. 

Meski demikian, yang bersangkutan tetap memberikan beberapa informasi tentang program senjata biologis yang sedang dikembangkan oleh komunis Tiongkok kepada pemerintah Amerika Serikat.

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengungkapkan tentang rincian terbaru dari program senjata biologi komunis Tiongkok dalam sebuah laporan kepatuhan senjata baru-baru ini.

Institusi medis militer komunis Tiongkok sedang mengembangkan virus membuat Amerika Serikat sangat khawatir. Karena R&D semacam itu memiliki potensi penggunaan ganda, mungkin saja digunakan sebagai senjata biologis. 

Laporan tersebut menambahkan bahwa apakah komunis Tiongkok mengikuti aturan yang digariskan pada pasal 2 dalam Konvensi (Senjata Biologis)? Yakni menghapuskan rencana perang biologis, dan Amerika Serikat belum melihat cukup bukti, yang diperlihatkan oleh komunis Tiongkok.

Sementara itu, belum lama ini, ahli virologi dari Universitas Hongkong yang berada dalam pengasingan di Amerika Serikat, DR. Yan Limeng telah menerbitkan laporan hasil penelitian virus komunis Tiongkok (pneumonia Wuhan). Dalam risalahnya disebutkan bahwa sumber virus komunis Tiongkok itu jelas bukan hasil evolusi alami, tetapi dihasilkan melalui transformasi kompleks dari laboratorium militer komunis Tiongkok.

Laporan penelitian kelompok DR. Yan Limeng itu juga mengemukakan bahwa  sumber virus komunis Tiongkok itu kemungkinan besar adalah hasil modifikasi laboratorium dari 2 jenis coronavirus ZC45 dan ZXC21 yang ditemukan dari tubuh kelelawar. Kesimpulan itu langsung membuat gempar dunia. (Sin)

Video Rekomendasi :