Kasus Pertama, Imigrasi AS Mendeportasi Anggota Partai Komunis Tiongkok

oleh Luo Ya

Ayah seorang warga negara Amerika Serikat asal daratan Tiongkok ditolak oleh pemerintah Amerika untuk berimigrasi karena ia adalah anggota Partai Komunis Tiongkok. Saat dia menggunakan visa turis, visanya dibatalkan oleh pihak imigrasi di bandara dan langsung dilakukan deportasi

Sebuah kasus penolakan terhadap anggota Partai Komunis Tiongkok terjadi pada 17 September 2020 lalu. Kasus itu menimpa ayah seorang warga negara Amerika Serikat asal daratan Tiongkok ditolak  saat dia menggunakan visa turis untuk berkunjung ke Amerika Serikat. 

Seorang cendekiawan etnis Tionghoa di bidang hukum percaya bahwa ini mungkin kasus pertama dari kebijakan Amerika Serikat terbaru yang membatasi masuknya anggota Partai Komunis Tiongkok. Dia menyerukan kepada anggota Partai Komunis Tiongkok. untuk secepatnya meninggalkan partai itu dan mengurus sertifikat pengunduran diri.

Zheng Cunzhu, seorang ahli hukum etnis Tionghoa WN Amerika di Los Angeles  menceritakan kepada reporter grup media  Epoch Times bahwa pada 17 September 2020 lalu, antara pukul 17.00 atau 18.00 waktu setempat,  dia menerima panggilan telepon untuk konsultasi.

Menurut Zheng Cunzhu, dia  menerima informasi yang relevan dari seorang warga negara Amerika yang sebelumnya telah mengajukan permohonan migrasi ayahnya, dan juga telah menerima wawancara dari pejabat Konsulat Amerika Serikat di kota Guangzhou. Tapi belum ada kabar yang diberikan. 

Karena ayahnya sebagai pemegang visa turis berjangka waktu 10 tahun yang masih berlaku, maka ia terbang ke Amerika Serikat untuk menjenguk putrinya pada 17 September. Namun sang ayah dicegat masuk oleh imigrasi di bandara Amerika. Visanya dibatalkan kemudian dideportasi dengan menumpang pesawat yang sama.

Ayah itu mengaku bahwa dirinya adalah seorang anggota Partai Komunis Tiongkok, meskipun tidak ada masalah lain.

Sementara, menurut putri dari orang tua tersebut, ayahnya sudah berusia lanjut, karena takut kehilangan uang pensiun maka ayahnya tidak mengurus pengunduran diri. 

Sebelum dicegat di bandara, ia tidak tahu kalau green card miliknya sudah ditolak. Setelah petugas imigrasi  bandara menanyakan beberapa hal yang relevan, lalu mengatakan bahwa dirinya tidak memenuhi persyaratan untuk memasuki Amerika Serikat sehingga dilakukan deportasi.

Zheng Cunzhu mengatakan, “Memang Amerika Serikat menolak anggota Partai Komunis Tiongkok untuk bermigrasi ke Amerika. Ayah orang ini ditolak oleh Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Guangzhou karena status anggota partai itu. Informasi yang kita lihat melalui Internet saat ini tak lain hanyalah (Kantor Imigrasi AS) kembali menegaskan bahwa (dia) ditolak.”

Menurut Zheng Cunzhu, dulu, meski ada pemberitahuan bagi anggota partai yang hendak mengurus visa masuk ke Amerika Serikat, pada dasarnya, karena kebijakan Amerika pada saat itu cenderung mengadopsi pendekatan toleransi dengan maksud agar Tiongkok lebih cepat dapat berintegrasi dengan dunia.

Namun, pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump perlahan menyadari bahwa hampir tak mungkin untuk mengubah sifat Partai Komunis, jadi Amerika Serikat mengubah kebijakannya terhadap Tiongkok.

Ini mungkin kasus pertama anggota Partai Komunis Tiongkok ditolak masuk Amerika Serikat

Pada 16 Juli, media Tiongkok ‘The Paper’ telah menerbitkan berita yang tidak biasa. Berita itu berupa  New York Times mengutip ucapan sumber yang mengetahui masalah melaporkan bahwa pemerintahan Presiden Trump sedang mempertimbangkan larangan total bagi anggota Partai Komunis Tiongkok dan keluarga mereka untuk bepergian ke Amerika Serikat.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo mengatakan, “Kita sedang mencari cara yang benar, dan kita perlu memastikan bahwa cara ini mencerminkan nilai-nilai tradisional Amerika Serikat …”

Zheng Cunzhu menegaskan sesuai berita yang beredar saat ini, Amerika Serikat siap menolak semua anggota Partai Komunis Tiongkok, baik yang melakukan kejahatan atau anggota biasa, menjadi pejabat atau tidak. Visa mereka dapat dibatalkan di masa mendatang. 

Jadi, karena sang ayah itu adalah seorang anggota Partai Komunis Tiongkok maka dicegat dan dideportasi. Ini mungkin merupakan kasus pertama.

Ditegaskan oleh Zheng Cunzhu bahwa kasus deportasi itu menunjukkan bahwa kebijakan tersebut telah diterapkan di imigrasi, yakni bagi para anggota Partai Komunis Tiongkok, baik sebagai seorang imigran, atau datang mengunjungi kerabat atau sekedar berwisata, mereka dapat menghadapi risiko langsung dideportasi dari bandara.

Dulu Amerika Serikat telah membatasi masuknya anggota Partai Komunis Tiongkok. Ketika seseorang ingin dinaturalisasi, ia harus mengisi formulir. Di sana yang bersangkutan perlu menunjukkan apakah dirinya adalah anggota partai komunis atau bukan. Jika ya, dapat dipastikan yang bersangkutan tidak akan diterima.

“Oleh sebab itu, kita biasanya membujuk mereka untuk mundur dari Partai Komunis Tiongkok,” kata Zheng Cunzhu.  

“Sebelumnya, beberapa pelanggan kami setelah mereka secara formal menyatakan mundur sebagai anggota partai, mereka berhasil masuk ke Amerika Serikat. Selain berhasil memperoleh kartu hijau, bahkan naturalisasinya disetujui. Tidak ada hambatan dalam pemrosesannya,” tambah Zheng Cunzhu. 

‘Pusat Layanan Global untuk Pengunduran Diri dari Partai Komunis Tiongkok’ yang berbasis di Amerika Serikat juga mengumumkan pada 18 Agustus 2020 lalu bahwa pusat tersebut akan meluncurkan layanan online bagi mereka yang berniat keluar dari keanggotaan Partai Komunis Tiongkok dan  organisasi afiliasinya untuk memenuhi kebutuhan hal ini yang belakangan membludak. 

Semakin banyak warga negara Tiongkok yang menginginkan sertifikat mundur sebagai anggota Partai Komunis Tiongkok.

Naturalisasi dengan menyembunyikan status keanggotaan Partai Komunis Tiongkok juga berisiko dideportasi

Bagi mereka yang telah memperoleh kewarganegaraan di Amerika Serikat, jika masih mempertahankan keanggotaan partainya, Zheng Cunzhu yakin bahwa orang-orang seperti itu masih berisiko dideportasi.

“Orang seperti ini seharusnya menyembunyikan statusnya dan berbohong ketika mengajukan permohonan naturalisasi di Amerika Serikat. Jika seseorang seperti kasus ini ditemukan, itu pasti dianggap menipu imigrasi Amerika Serikat. Bahkan jika mereka sudah mendapatkan kartu hijau dan mendapatkan bukti kewarganegaraan, itu dapat dibatalkan. Dan mereka akan menghadapi deportasi,” katanya.

“Karena itu sama dengan saat Anda mengajukan permohonan kartu hijau atau naturalisasi dari pemerintah Amerika Serikat, Anda tidak secara jujur ​​menyatakan status diri Anda yang masih tergabung dalam Partai Komunis Tiongkok atau tidak lagi. Beberapa orang memang menerapkan cara menyembunyikan status, dan mendapatkan kartu hijau Amerika,” jelas Zheng Cunzhu.

Kedua partai di Amerika Serikat mencapai konsensus untuk menindak komunis Tiongkok

Zheng Cunzhu percaya bahwa Setelah komunis Tiongkok terutama pada tahun lalu melakukan penindasan terhadap Hongkong, kedua partai besar di Amerika Serikat telah menyadari bahwa hampir tidak mungkin untuk mengubah sifat dari Partai Komunis Tiongkok. 

Oleh karena itu, beberapa kebijakan terutama undang-undang seperti Undang Undang HAM dan Demokrasi Hongkong (Hongkong Human Rights and Democracy Act), dan Undang Undang  Kebijakan HAM Uighur Tahun 2020 (Uyghur Human Rights Policy Act of 2020) berhasil disahkan oleh Kongres Amerika Serikat dengan kesepakatan dari kedua partai itu.

Kedua partai besar Amerika Serikat, Presiden Donald Trump dan wakilnya  Joe Biden, saat ini sedang mencalonkan diri untuk putaran baru presiden. Bahkan jika Partai Demokrat memenangkan pemilihan, mereka akan mengambil tindakan yang lebih tegas terhadap Partai Komunis dan tidak akan dengan mudah menjalani kebijakan lama partainya. Kebijakan yang menggunakan pendekatan toleransi terhadap komunis Tiongkok.

Zheng Cunzhu menyarankan kepada mereka yang memiliki latar belakang sebagai anggota Partai Komunis Tiongkok agar menyadari bahwa Partai Komunis Tiongkok telah melanggar apa yang disebut janji kepada rakyat Tiongkok. 

“Partai itu terus berbohong, saya harap kalian secepatnya meninggalkan organisasi itu,” saran Zheng Cunzhu.

Menurutnya, dengan mundur dari keanggotaan Partai Komunis Tiongkok, kelak jika ingin datang ke Amerika Serikat atau bermigrasi ke Amerika Serikat, maka tidak akan memperoleh hambatan. 

“Jangan sampai hanya gara-gara uang pensiun, atau tunjangan lainnya sehingga membuntu jalan kalian ke Amerika Serikat atau bersatu kembali dengan anak-anak kalian yang berada di Amerika,” katanya. (sin/rp)

Video Rekomendasi :