Partai Komunis Tiongkok Tetapkan Target Cadangan Pangan, di Kabupaten Miskin Shanxi, Hanya Mencapai Setengah dari Target yang Ditetapkan

Li Jing

Otoritas provinsi Shanxi, Tiongkok meminta pemda Kabupaten Huguan untuk menetapkan cadangan pangan tingkat kabupaten sebanyak 5 juta kg. Akan tetapi skala penyimpanan pangan di kabupaten miskin tingkat nasional ini sekarang jauh dari target, hanya setengah dari target yang ditetapkan tingkat atas. Jadi sulit untuk memastikan ketahanan pangan di kabupaten ini. 

Sebelumnya, Partai Komunis Tiongkok memerintahkan semua daerah bahwa volume pangan hanya boleh meningkat, tidak boleh menurun. Sehubungan dengan perintah ini, publik menduga bisa jadi Tiongkok mengalami krisis pangan.

Menurut surat kabar digital Tiongkok, The Paper, dari situs web Pemerintah Kabupaten Huguan Kota Changzhi, Provinsi Shanxi disebutkan, bahwa pusat pangan Kabupaten Huguan baru-baru ini merilis “Survei Penyimpanan dan Pengawasan pangan Milik Negara.”

Survei itu  menyatakan bahwa pada tahun 2014, pemerintah kota dan pemerintah Kabupaten Huguan menandatangani surat pertanggung-jawaban terkait “Target Ketahanan Pangan,” yang dengan jelas mengharuskan Kabupaten Huguan untuk menetapkan cadangan pangan tingkat kabupaten sebanyak 5 juta kg.

Namun, kabupaten tersebut baru membangun cadangan pangan sebanyak 2.5 juta kg. Varietas cadangannya masing-masing 1 juta kg gandum dan 1.5 juta kg jagung, masih kurang 2.5 juta kg dari skala cadangan yang dipersyaratkan oleh pemerintah di tingkat yang lebih tinggi. Skala penyimpanan pangan yang ada sulit untuk memastikan ketahanan pangan di kabupaten tersebut.

Menurut informasi publik, Kabupaten Huguan berafiliasi dengan Kota Changzhi, Provinsi Shanxi, yang terdiri dari 6 kota kabupaten, 6 kotapraja, dan 1 zona pengembangan dalam yurisdiksinya, dengan total populasi hampir 300.000 jiwa.

Perusahaan pangan milik negara di Kabupaten Huguan memiliki empat badan hukum independen termasuk Jidian Grain Station, Gucun Grain Station, Liuze Grain Station dan Jiahe Grain Supply Co., Ltd. Memiliki lebih dari 50 pekerja. Kapasitas penyimpanan sekitar 26.000 ton, dan kapasitas penyimpanan efektif untuk cadangan pangan adalah 13.000 ton.

Menanggapi persyaratan Partai Komunis Tiongkok untuk membangun masyarakat yang cukup makmur secara menyeluruh pada tahun 2020, Pemerintah Provinsi Shanxi pernah menyatakan pada Februari lalu, bahwa “Kabupaten Huguan akan keluar dari kabupaten miskin.” 

Namun, faktor yang menyebabkan skala penyimpanan pangan Kabupaten Huguan tidak memenuhi standar saat ini adalah karena daerah kabupaten itu merupakan daerah miskin tingkat negara bagian, sumber daya keuangan relatif tidak mencukupi dan kurangnya perhatian  dari kepemimpinan dan faktor lain.

Partai Komunis Tiongkok memerintahkan setiap provinsi bahwa produksi pangan “hanya boleh meningkat, tidak boleh menurun”

Pada 27 Juli, Partai Komunis Tiongkok mengadakan pertemuan untuk membahas masalah pangan, meminta masing-masing gubernur untuk bertanggung jawab atas “ketahanan pangan” di berbagai daerah. 

Hu Chunhua, Wakil Perdana Menteri Partai Komunis Tiongkok, mengatakan pada pertemuan tersebut, “Baik itu area produksi utama, atau keseimbangan produksi dan penjualan, dan area penjualan utama, harus memastikan bahwa area tanam dan hasil pangan hanya boleh meningkat, tidak boleh menurun.

Berita tersebut seketika memicu diskusi sengit di masyarakat, bahwa daratan Tiongkok mungkin memang telah terperosok dalam krisis pangan. Sebelumnya, Partai Komunis Tiongkok mewajibkan petani untuk menanam biji-bijian/tanaman pangan, dan bahkan meminta petani untuk mengubah kebun buah dan kolam ikan sebagai lahan untuk menanam biji-bijian. Jika tidak, hak kontrak akan dibatalkan.

Banjir di provinsi Shanxi, tanaman rusak, namu, pejabat setempat mengatakan panen besar

Dari Juni hingga awal September 2020, hujan badai terjadi di 70% kabupaten (kota) di Tiongkok. Sejumlah besar provinsi dilanda banjir hebat, dan menggenangi seluruh kota. Kondisi banjir juga terjadi di bagian atas dan tengah di daerah aliran sungai Sungai Kuning, Kota Changzhi dan provinsi Shanxi lainnya mengalami hujan lebat, badai angin disertai petir, dan hujan es. 

Pada awal Agustus tahun lalu, seluruh provinsi Shanxi mengalami banjir besar dan tanaman pangan rusak parah.

Meskipun produksi biji-bijian Tiongkok menghadapi bencana seperti banjir dan serbuan hama belalang, namun, pejabat Komunis Tiongkok berulang kali menyatakan bahwa Tiongkok memiliki cadangan pangan yang cukup dan panen besar.

Analisis eksternal menyebutkan, bahwa tingkat swasembada biji-bijian Tiongkok secara bertahap menurun. Menurut data resmi, angka itu turun dari 96% pada 2013 menjadi 86% pada 2019, jatuh di bawah garis aman 90%. Diantaranya, kedelai, sumber utama minyak nabati dan pakan, lebih dari 80%-nya mengandalkan impor.

Reuters pernah mengutip perkiraan analis dan pedagang yang mengatakan bahwa mulai Oktober 2020, Tiongkok akan menghadapi kekurangan pasokan jagung pertama untuk tahun fiskal 2020 hingga 2021, dan mungkin menghadapi kesenjangan pasokan hingga 30 juta ton. Menduduki 10% dari total output, jauh melampaui kuota impor Tiongkok saat ini yakni sebesar 7 juta ton. (jon)

Editor : Zhou Yiqian

Keterangan Foto : Otoritas PKT memerintahkan semua daerah bahwa “volume pangan harus meningkat, tidak boleh menurun”. Publik menduga Tiongkok mengalami krisis pangan. Keterangan foto : Seorang petani di Wuhan tampak muram sambil memandang tanaman padi yang kering. (ChinaFotoPress / Getty Images)

Video Rekomendasi :