Jack Ma Memperingatkan Tiongkok agar Tidak Berpuas Diri dengan Teknologi Chip yang 20 Tahun Tertinggal dari Negara Lain

oleh Liu Minghuan

Pendiri Alibaba, Jack Ma pada 1 Oktober resmi mundur sebagai direktur Alibaba Group. Beberapa hari yang lalu, ia mengatakan bahwa baik Internet maupun ponsel pintar bukan produk ciptaan Tiongkok, dan di dalam masalah chip, Tiongkok 20 tahun tertinggal dari negara lain.

Jack Ma mengundurkan diri sebagai ketua dewan direksi Alibaba pada 10 September 2019, dan berhenti menjabat sebagai direktur Alibaba Group pada 1 Oktober. Serah terima jabatan telah selesai dilaksanakan. 

Baru-baru ini, dalam video pidatonya ia mengemukakan bahwa orang seperti Elon Musk, Steve Jobs, Larry Page, Newton, Einstein … pengaruh mereka bahkan dapat berlangsung sampai satu zaman atau lebih. Namun, sejak Tiongkok modern, tidak ada lagi orang semacam ini yang muncul dari daratan Tiongkok.

Ia mengatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, banyak inovasi yang muncul di aplikasi buatan Tiongkok, seperti Douyin, Meituan, Ele.me dan Pinduoduo, itu semua hanya sebagai aplikasi. Aplikasi yang berbasis pada telepon pintar dan Internet. Baik itu Internet atau telepon genggam, masih membutuhkan daya komputasi, yaitu chip. 

“Internet dan telepon pintar tidak diciptakan oleh kita, tetapi dalam masalah teknologi chip, kita masih 20 tahun tertinggal dari Barat”, kata Jack Ma.

Jack Ma juga mengatakan bahwa jika Tiongkok benar-benar terpisah dari teknologi asing, Maka Tiongkok saat ini hanya mampu memproduksi chip berukuran 90 nanometer. Padahal ini adalah teknologi Intel pada tahun 2004.

Profesor Ekonomi Beijing bernama Hu Xingdou pernah mengatakan kepada VOA bahwa chip melibatkan model pengembangan dan sistem inovasi Tiongkok. “Seluruh negeri ini tidak memiliki keyakinan, yang disembah hanya kekuasaan dan uang. Selain tidak memiliki itikad baik untuk merealisasikan perjanjian sesuai kontrak. Sungguh tidak realistis untuk membentuk semangat inovatif, apalagi mampu berinovasi secara mandiri di bidang chip dalam suasana yang penuh kebohongan dan kepalsuan, sifat sombong yang merajalela di mana-mana serta orang-orang takut untuk mengeluarkan pendapat”.

Para eksekutif perusahaan desain chip Tiongkok sendiri, juga mengakui kepada media bahwa ditinjau dari situasi industri chip Tiongkok saat ini, terutama ketika Amerika Serikat memperketat ekspor teknologi, pemerintah Tiongkok tidak mungkin bisa mencapai tujuan swasembada chip.

Namun, Tiongkok sangat kekurangan ahli yang berbakat di industri chip. Tahun lalu, sebuah laporan penelitian daratan Tiongkok menunjukkan bahwa, jumlah karyawan di industri sirkuit terpadu di Tiongkok hanya berjumlah sekitar 300.000 orang, padahal untuk memenuhi kebutuhan dalam industri ini diperlukan 700.000 orang yang mana pasti tidak dapat terpenuhi dalam waktu singkat.

Mr. Xiang, seorang pelaku pada industri semikonduktor Tiongkok kepada Radio Free Asia mengatakan bahwa, tidak peduli berapa banyak uang yang diinvestasikan oleh negara, tetapi dilihat dari kemampuan sendiri, Tiongkok tidak akan dapat mengembangkan chip kelas atas. Pertama, karena ilmu teknik material Tiongkok sangat terbelakang. Kedua selama lebih dari sepuluh tahun, Tiongkok hanya mengandalkan material impor untuk dirakit ulang, jadi bukan mengembangkan teknologi. (sin)

https://www.youtube.com/watch?v=pORgYLhZSEk