Energi Gratis, Alasan Sebenarnya Mengapa Manusia Terus Menghabiskan Sumber Daya Alam

ETIndonesia- Selama ini, energi selalu menjadi topik inti dalam masyarakat manusia. Perkembangan masyarakat kita membutuhkan banyak energi dalam kehidupan sehari-hari. Dan seiring dengan berkembangnya masyarakat yang semakin cepat, kebutuhan energi juga semakin meningkat.

Oleh karena itu sekarang mulai memperhatikan masalah energi. Namun sayangnya, energi yang kita gunakan sekarang sangat mahal, misalnya bahan bakar bensin dan batu bara atau energi fosil lainnya sangat-sangat mahal. Alasannya kaarena energi itu sangat terbatas dan akan habis.

Sampai sekarang tidak ada kesimpulan akhir tentang bagaimana proses pembentukan minyak-minyak ini, selama ini kita selalu menganggap bahwa munculnya minyak hitam karena berbagai proses fermentasi di bawah tanah dari hewan-hewan yang mati, tetapi mungkin tidak terjadi seperti ini. Lalu bagaimana sebenarnya proses terbentuknya minyak bumi itu? Nanti akan kita bahas di episode berikutnya.

Nah, jika bahan bakar fosil ini adalah sumber energi yang terbatas, maka harganya akan semakin mahal. Apalagi sekarang sebagian besar listrik dihasilkan dari sumber energi yang terbatas, sehingga listrik akan menjadi semakin mahal di masa mendatang. 

Tentunya masalah ini bukan hanya sekedar mahal, konflik utama yang memicu terjadinya peperangan adalah sumber daya alam. Jadi pada dasarnya, jika masalah energi teratasi, maka perang, kemiskinan, dan kelaparan tidak akan terjadi.

Karena ini adalah inti fundamental untuk menyelesaikan semua masalah dalam masyarakat manusia, maka muncullah sebuah konsep dari masalah ini, yakni energi gratis. Ini adalah energi gratis tak terbatas yang dibayangkan para ahli. 

Sejak era Tesla, orang-orang mulai mempelajari energi gratis. Tesla pernah mengembangkan sebuah peralatan, semacam menara tinggi. Konon katanya alat ini dapat menghasilkan listrik tanpa batas, tetapi entah mengapa pada akhirnya berhenti tanpa kabar.

Lalu dimana hasil pengembangannya? Tidak diketahui, katanya dibakar di laboratorium. Selain itu juga pernah disebutkan tentang kendaraan yang menggunakan air sebagai sumber energinya. Hal ini terasa seperti punya uang yang tak ada habisnya jika memiliki energi gratis seperti ini. Karena itu, begitu banyak orang dan bahkan banyak negara yang meneliti hal ini.

Berikut ini mari kita lihat sumber energi mana yang bisa menjadi energi gratis.

Ketika berbicara tentang sumber energi gratis yang dapat digunakan secara berkelanjutan, pertama yang terpikirkan adalah energi matahari. Energi matahari memang sangat ideal, karena tidak mencemari lingkungan, dan tetap dapat menghasilkan listrik tanpa henti. Tetapi, mengapa sekarang energi matahari tidak mendapat perhatian ? Apakah karena waktu keluarnya energi matahari terlalu singkat dan teknologinya belum matang? Bukan karena ini. 

Energi matahari sudah ada pada tahun 1883, yaitu energi matahari sudah ada lebih dari 100 tahun yang lalu, tapi kenapa energi matahari belum populer sampai sekarang? Karena, efisiensi energi matahari terlalu rendah.

Artinya, biaya pembangkit tenaga surya setara dengan 5-10 kali lipat dari pembangkit listrik termal, jadi sangat tidak ideal. Selain itu, energi matahari juga sulit untuk dibuat miniaturnya, tidak dapat dipasang di mobil dan tidak dapat menggantikan minyak bumi, tidak dapat digunakan di kapal atau pesawat. Dalam masyarakat kita saat ini, di mana tempat yang paling banyak mengonsumsi energi, tahukah Anda? Jenis energi apa yang paling banyak dikonsumsi? 

Bahan bakar yang paling banyak dikonsumsi sebagian besar adalah energi fosil, minyak dan batubara. Kedua faktor ini menduduki 70% dari energi yang dikonsumsi semua manusia.

Peralatan seperti komputer atau sejenisnya tidak menghabiskan banyak energi. Sebuah panel surya dipasang di rumah sudah cukup untuk menyuplai energi seluruh keluarga. Tapi tidak untuk kendaraan, jenis perangkat ini sangat menguras energi, jadi logistik, transportasi, dan mobilitas adalah bidang yang paling banyak menghabiskan energi. 

Jadi, jika energi semacam ini tidak dapat dipasang di dalam mobil, dan tidak dapat menyelesaikan masalah logistik atau transportasi, maka ini bukanlah pilihan ideal untuk mengatasi masalah energi kita saat ini. Karena itu, energi matahari dan tenaga angin tidak bisa dijadikan pilihan. Mungkin energi nuklir adalah pilihan yang tepat.

Ada dua jenis energi nuklir. Nuklir yang pertama fisi nuklir dan yang lainnya adalah fusi nuklir. Fisi nuklir sebenarnya memiliki banyak manfaat. Pertama, secara teknis tidak sulit, dan sudah digunakan dalam skala besar. Kedua, fisi nuklir adalah reaksi otomatis dan tak terbatas, yang akan terus melakukan reaksi fisi sendiri. Anda tidak perlu menjaga kondisi reaksinya, reaksi fisi ini seperti nyala api, setelah dinyalakan, ia akan terus membakar hingga bahan bakarnya habis. Selain itu, efisiensi energi nuklir sangat bagus. 1 gram uranium bisa menghasilkan 2000 liter minyak bumi, jadi sedikit saja bisa melepaskan energi dalam jumlah besar.

Disamping itu, fisi nuklir sudah bisa dipasang untuk sarana transportasi. Kapal selam bertenaga nuklir adalah kapal selam yang menggunakan tenaga nuklir, jika memang dapat ditempatkan di kapal selam, maka dapat pula ditempatkan di pesawat atau mobil. Tapi kenapa tidak dilakukan? 

Karena terlalu berbahaya. Jika dipasang di pesawat terbang, pesawat akan langsung jatuh. Sementara jika dipasang di mobil, begitu terjadi kecelakaan, itu mungkin bukan hanya masalah tabrakan sesederhana itu.

Lagipula, jika mobil biasa dipasangi perangkat nuklir, maka teroris dapat menggunakannya untuk membuat bom, oleh karena itu mustahil digunakan untuk sipil. 

Pasca Perang Dingin di masa lalu, Amerika Serikat dan Uni Soviet sama-sama mengklaim memiliki pesawat bertenaga nuklir, tetapi tidak ada yang menunjukkannya. Jadi, jika fisi nuklir memiliki banyak manfaat, apakah benar-benar bisa menjadi energi gratis ? 

Sebenarnya tidak. Pertama, masalahnya adalah polusi, polusi nuklir. Sekarang hampir tidak ada cara untuk mengatasinya, hanya dikubur di dalam tanah. Bahan bakar nuklir dapat bertahan selama puluhan tahun.

Kedua, karena fisi nuklir adalah reaksi berantai otomatis, meskipun Anda tidak perlu mempertahankan kondisi reaksinya, tetapi Anda harus mencegah reaksinya dengan membiarkannya bereaksi secara perlahan, karena akan meledak jika berlangsung terlalu cepat. 

Ketiga, ini juga sangat penting, bahan mentah fisi nuklir, seperti uranium, bukanlah sumber daya yang tak terbatas. Cadangan yang terbukti saat ini kurang dari 5 juta ton, sementara pembangkit listrik tenaga nuklir dunia mengkonsumsi kurang dari 70.000 ton per tahun. Jadi jika dihitung dengan laju ini, bisa menggunakannya sekitar 60-70 tahun, tetapi volume penggunaannya saat ini terus meningkat setiap tahun, dan tumbuh secara eksponensial. Jika dihitung pada tingkat kenaikan ini, masih bisa menggunakannya selama 20-30 tahun itu juga sudah cukup lumayan.

Lalu apa yang akan dilakukan setelah itu? Kita hanya bisa terus mengeksplorasi apakah masih ada minyak di bawah tanah. Kalau ada bisa dimanfaatkan, atau sebaliknya, tidak.

Tadi kita berbicara tentang fisi nuklir. Berikut ini adalah fusi nuklir. 

Meskipun fusi nuklir dan fisi nuklir hanya berbeda satu huruf, sebenarnya keduanya sama sekali tidak sama. Fusi nuklir bukanlah reaksi berantai, tetapi hanya bereaksi sekali. Reaksi fusi nuklir adalah reaksi peleburan dua atau lebih inti atom menjadi atom baru dan menghasilkan energi, juga dikenal sebagai reaksi yang bersih

Oleh karena itu, fusi nuklir tidak akan menghasilkan bahaya ledakan seperti fisi nuklir. Mungkin pemirsa pernah mendengar bahwa bom hidrogen ini adalah fusi nuklir, dan bom hidrogen sengaja dirancang seperti itu untuk membuatnya meledak. Namun, hampir tidak ada risiko meledak di saat kita ingin menggunakan fusi nuklir. 

Energi fusi nuklir 8 kali lipat dari fisi nuklir, sehingga fusi merupakan salah satu jenis energi daripada fisi. Keuntungan lainnya adalah radiasi fusi nuklir relatif kecil. Fisi nuklir seperti ketika terjadi kecelakaan di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir/ PLTN Fukushima, orang yang jaraknya 30 kilometer perlu dievakuasi. 

Sementara fusi nuklir hanya perlu mengevakuasi orang yang jaraknya 1 kilometer. Daya rusaknya juga tidak terlalu besar. Oleh karena itu, secara teori pembangkit listrik tenaga fusi nuklir bisa dibangun di pusat kota.

Selain itu, fusi nuklir dapat ditempatkan di mobil atau kapal setelah dibuat miniatur, dan jika tidak meledak, juga tidak perlu khawatir digunakan oleh orang lain untuk membuatnya menjadi bom. 

Kelebihan lain dari fusi nuklir adalah siklus dekomposisi limbah yang dihasilkan oleh fusi nuklir sangat pendek. Selain itu, reaksi fusi nuklir dapat mengolah limbah fisi nuklir, yang dapat mempercepat siklus dekomposisi limbah nuklir, agar waktu paruh yang awalnya puluhan tahun menjadi ratusan tahun.

Kelebihan lain fusi nuklir adalah bahan baku untuk fusi nuklir tidak ada habisnya. Bahan mentah untuk fusi nuklir adalah hidrogen, dan air penuh dengan hidrogen. Ini benar-benar merupakan sumber energi yang tak terbatas. Efisiensinya bagus dengan energi yang besar, dan tidak terlalu berisiko, benar-benar energi gratis, bukan?

Namun fusi nuklir memiliki masalah yang sangat fatal, yaitu kondisi fusi nuklir ini sangat sulit dicapai, karena suhunya mencapai 100 juta derajat. Tapi sekarang kita dapat membuat suhu 100 juta derajat, namun, tidak cukup hanya dengan 100 juta derajat. Anda perlu mempertahankannya pada 100 juta derajat, karena memiliki reaksi yang konstan, jadi sangat sulit untuk mempertahankannya pada suhu ini.

Sebagai kalkulasi terakhir, untuk menggunakan fusi nuklir guna menghasilkan energi, Anda harus menghabiskan banyak energi, sehingga fusi nuklir masih pada tahap yang ideal, dan rasanya masih ada peluang, tetapi sekarang tidak dapat direalisasikan. Jika memang fusi nuklir tidak cocok, lalu mengapa kita mempelajarinya? Mengapa kita merasa fusi nuklir itu bisa dilanjutkan ? Itu karena ada contoh fusi nuklir di sekitar kita, yakni matahari.

Matahari yang kita lihat setiap hari di langit itu ada dalam fusi nuklir, bersinar dan memancarkan energi panas selama lebih dari empat miliar tahun. Jika kita bisa menciptakan matahari, kita pun lega rasanya, itulah idenya, dan cara paling umum menghasilkan energi di alam semesta ini adalah fusi nuklir. 

Fusi nuklir seakan-akan adalah raja alam semesta. Jika bisa mewujudkannya, maka ia akan menjadi sumber energi utama, sehingga muncullah gagasan, jika memang matahari adalah sumber yang tak terkalahkan, kenapa kita tidak langsung menggunakannya. Akan tetapi gagasan ini bukan energi matahari.

Minyak bumi adalah milik bumi, kita tidak pernah membayar sepeser pun pada bumi. Tapi kita memang membelanjakan uang untuk minyak, lalu kepada siapa kita memberikan uang ini, ke Arab Saudi. 

Mereka mengeksplorasi minyak dari bawah tanah untuk diproses dan kemudian digunakan oleh kita. Uang yang kita bayarkan ini sebenarnya adalah uang untuk eksplorasi dan mengolah minyak, bukan uang untuk membayar minyak itu sendiri. Sama seperti air, air yang Anda beli di toko itu sebenarnya untuk membayar botol dan proses pengolahan air, bukan airnya. Anda tidak perlu membayar sepeser pun jika minum air hujan, jadi semua sumber daya alam yang ada di bumi ini sebenarnya tidak berharga.

Tapi setelah digali dan diproses kemudian menghasilkan uang. Jika kita memikirkannya dari sudut pandang manusia, minyak itu gratis. Karena biaya minyak bumi itu sangat rendah, jadi kita membangun struktur industri seperti saat ini. Oleh karena itu, masyarakat secara bertahap akan mengurangi logistiknya. 

Satu hal lagi, Anda bisa menggunakan printer 3D untuk menghasilkan sesuatu yang Anda inginkan. Benda ini akan dikembangkan di masa mendatang. Barang-barang yang semula diproduksi di pabrik dapat Anda gunakan hanya dengan memasukkan data terkait ke printer 3D.

Selain itu, sebelumnya pernah disebutkan, kita pasti akan memasuki dunia virtual di masa depan. Saat memasuki dunia virtual, segala sesuatu yang diinginkan sudah ada di dunia virtual. Oleh karena itu, kebutuhan masyarakat akan material akan menurun drastis, dan logistik juga akan berkurang. 

Jadi, di masa mendatang, kita tidak akan menghabiskan lagi sejumlah besar bahan bakar seperti sekarang. Jadi dunia masa depan diyakini akan menjadi sebuah masyarakat dengan efisiensi penggunaan energi yang sangat tinggi tetapi konsumsi yang sangat sedikit. Kelebihan lain dari swasembada ini adalah kita baru akan membuatnya saat membutuhkannya, sehingga tidak akan mubazir.

Dalam model industri saat ini, pabrik memproduksi banyak barang, dan stok barang di gudang akan terbuang percuma jika tidak terjual, terutama makanan. 

Menurut statistik dari Jepang, makanan yang terbuang dalam setahun adalah sekitar setengah dari makanan yang dikonsumsi. Jika kita bisa memproduksi makanan sendiri, maka pemborosan seperti ini tidak akan terjadi, jika ingin sesuatu, cukup membuatnya sesuai kapasitas, inilah gaya hidup masyarakat di masa depan. Lalu, di mana orang-orang perlu mengonsumsi energi? Di dunia virtual ini. 

Kita perlu mengonsumsi energi dalam sistem virtual ini. Lainnya adalah energi paling dasar bagi manusia untuk menopang kehidupan. Sistem virtual ini sendiri sebenarnya tidak mengonsumsi terlalu banyak energi, dan manusia sendiri mengonsumsi sangat sedikit energi, karena manusia hanyalah makhluk yang sedikit lebih besar.

Jadi, manusia adalah makhluk yang tidak banyak mengonsumsi energi. Jadi menurut saya, dengan semakin berkembangnya dunia di masa depan, kita tidak akan mengkonsumsi lebih banyak energi, seperti mobil kita saat ini. 

Mobil sebelumnya mengkonsumsi banyak bahan bakar, dan sekarang mobil tidak hanya lebih cepat dari sebelumnya, konsumsi bahan bakarnya juga lebih sedikit dari hari ke hari, jadi kita tidak perlu menciptakan matahari. 

Sebenarnya, sumber energi yang diberikan bumi kepada kita sudah cukup, tetapi dalam satu abad terakhir, kita telah menggunakan sumber daya gratis semacam ini selama ratusan tahun, tapi tidak menyadarinya dan terus boros. Inilah yang dipersiapkan bumi untuk kita saat itu. 

Masing-masing adalah sumber energi gratis yang sangat ideal, dan cukup bagi kita sebagai manusia untuk hidup dalam waktu yang sangat lama. Bagaimanapun juga, bumi tidak perlu menggunakan energi minyak bumi, tetapi semua makhluk hidup di bumi bisa hidup lebih dari empat miliar tahun dengan mengandalkan energi matahari. Namun, kita selalu tiba-tiba merasa tidak bisa hidup lagi, energi tidak cukup, dan krisis energi.

Dari sudut ini, jika ada peradaban yang lebih tinggi di alam semesta, kemungkinan besar ia adalah peradaban yang tenang. Karena mengkonsumsi sedikit energi, semakin tinggi peradaban, semakin sedikit sinyal yang dikirimkan. Semakin rendah peradaban, seperti kita ini, yang terus melakukan ledakan nuklir bawah tanah dan terus mengirimkan sinyal seperti itu ke mana-mana, sehingga peradaban yang lebih tinggi semuanya menjauh saat menemukan bumi.

Mungkinkah krisis energi itu hanya akal-akalan saja?  Bisa saja seperti itu. Hanya saja ketika produktivitas kita relatif rendah di masa lalu, kita memang benar-benar harus mengonsumsi lebih banyak sumber daya alam untuk menghasilkan lebih banyak energi, namun, yang pasti hal ini tidak akan terjadi lagi di masa mendatang. (Jon)

Sumber : Berbagaisumber

Keterangan Foto : Pembangkit listrik tenaga batu bara milik negara Tiongkok terlihat di Huainan, provinsi Anhui, Tiongkok, 16 Juni 2017. (Kevin Frayer / Getty Images)