Lagi-lagi Komunis Tiongkok Sembunyikan Wabah Penyakit? Jumlah Warga yang Terinfeksi “Brucellosis” di Lanzhou, Tiongkok Melonjak dari 200 Menjadi 6.620 Orang

NTD Asia Pasifik

Lagi-lagi Partai Komunis Tiongkok menutupi informasi wabah Brucellosis? Jumlah infeksi “penyakit brucellosis” di Lanzhou, Ibu Kota provinsi Gansu di barat laut Tiongkok melonjak dari 200 menjadi 6.620 orang.

Zhongmu Stock Lanzhou Biology Medicine Factory di Lanzhou, Provinsi Gansu, Tiongkok, dilanda wabah pada Desember tahun lalu. Pabrik tersebut menggunakan desinfektan kadaluarsa selama Juli hingga Agustus 2019 dalam proses produksi vaksin brucellosis. Hal ini membuat gas limbah tercemar bakteri dan menginfeksi sedikitnya 200 orang. 

Namun, pada 5 November 2020, pejabat Gansu mengakui bahwa setidaknya 6.620 orang terinfeksi bakteri brucellosis. Ini adalah sebuah penyakit yang diakibatkan bakteri brucella yang umumnya terjadi pada hewan ternak, seperti sapi, domba, kambing dan unta. 

Sehubungan dengan itu, Partai Komunis Tiongkok dikecam dunia luar karena menyembunyikan wabah penyakit, sehingga menyebabkan penyebarannya meluas.

===

Sekretaris Jenderal Partai Komunis Tiongkok, Xi Jinping tiba-tiba mengganti 12 duta besar di luar negeri, menangguhkan masuknya warga negara dari enam negara. 

Sidang Pleno Kelima Partai Komunis Tiongkok baru saja berakhir. Pada tanggal 5 November, Sekretaris Jenderal Partai Komunis Tiongkok Xi Jinping mengganti 12 duta besar di luar negeri. Selain itu, Partai Komunis Tiongkok baru-baru ini juga mengumumkan penangguhan masuknya warga dari enam negara termasuk Inggris, Prancis, Belgia, Filipina, Bangladesh, dan India ke Tiongkok, dengan alasan wabah penyakit.

===

Corong Partai Komunis Tiongkok secara tak terduga mengkritik Tesla, sehingga menarik perhatian kalangan luar. Corong Partai Komunis Tiongkok Kantor Berita Xinhua, baru-baru ini menerbitkan editorialnya secara langka dengan mengkritik produsen mobil listrik Amerika Tesla karena arogan terhadap konsumen Tiongkok. Hal ini menyita perhatian publik. Radio France Internationale-RFI mempertanyakan apa maksud dari editorial itu ?

===

Puluhan ribu pedagang mogok sebagai protes atas kenaikan harga sewa di kota komersial terbesar di provinsi Yunnan, Tiongkok. 

Pasar New Luosiwan International Trade City, Kunming, provinsi Yunnan tiba-tiba menaikkan harga sewa pedagang sebanyak 3 hingga 5 kali lipat dan harus membayar sewa selama 5 tahun sekaligus. 

Hal ini memicu puluhan ribu penyewa melakukan aksi mogok sebagai protes. Pemerintah daerah setempat mengerahkan ribuan petugas keamanan publik untuk menekan dan menangkap orang-orang yang melakukan aksi protes. (Jon)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=DCG17DshGpA