Anti-materi, Energi Misterius di Alam Semesta, Senjata Nuklir Hanyalah Ampas Dibandingkan Dengannya!

Dunia semesta alam itu beragam, objek makroskopis sebesar seluruh Bima Sakti hingga partikel mikroskopis sekecil neutron. Proton, neutron, dan elektron adalah partikel elementer. Meski kecil, tapi membentuk segalanya di jagad raya, partikel-partikel ini kita sebut materi, lalu apakah anti-materi itu eksis ?

Istilah anti-materi muncul dalam sejumlah besar karya fiksi ilmiah, misalnya, dalam film Angels and Demons, teroris dari kelompok Illuminati berencana mencuri 0,25 gram bahan anti-materi dari Pusat Nuklir Eropa untuk menghancurkan seluruh Vatikan dengan bom anti-materi. 

Sementara dalam film Star Trek, pesawat ruang angkasa Enterprise menggunakan mesin anti-materi pemusnah untuk melakukan perjalanan lebih cepat daripada kecepatan cahaya. 

Jadi, apakah anti-materi itu? 

Dalam fisika, anti-materi didefinisikan sebagai padanan materi normal, dengan massa yang sama tetapi berlawanan muatan listrik. Misalnya, positron adalah anti-materi yang setara dengan elektron. Ia memiliki massa dan putaran yang sama dengan elektron, tetapi muatan +1 bukannya -1.

Kita mulai dengan fisikawan terkenal asal Inggris bernama Paul Dirac. Pada tahun 1928, Dirac secara teoritis mengkonfirmasi keberadaan anti -partikel elektron, yaitu positron atau anti elektron. 

Paul Dirac mengatakan setiap keberadaan partikel pasti diikuti pasangannya, anti-partikel, yang berbeda muatan. Misalnya, jika ada elektron, akan ada anti-elektron yang sama dalam segala hal kecuali anti-elektron ini memuat listrik positif. 

Pada awalnya, banyak ilmuwan meragukan kesimpulan ini, sampai kemudian fisikawan Amerika, Carl Anderson menemukan positron yang disimpulkan oleh Dirac di laboratorium. 

Setelah itu, orang-orang secara bertahap menyadari bahwa elektron dan proton memiliki anti-partikelnya masing-masing. Jika materi dan anti-materi bertemu, keduanya akan meledak saling meniadakan, dan menghasilkan energi yang sangat besar.

Laju pelepasan energi ini jauh lebih tinggi dari pada ledakan bom hidrogen dan bom nuklir. Penemuan anti-materi  memaksa para fisikawan untuk meneliti ulang alam semesta kita. Seperti disebutkan sebelumnya, pemusnahan materi anti-materi akan melepaskan energi yang sangat besar dan radiasi berenergi tinggi. Menurut hubungan antara massa-energi Einstein, energi 1 gram antimateri setara dengan 43.000 ton peledak TNT.

Sejak tahun 1898, ilmuwan Inggris, Arthur Schuster, dengan berani berspekulasi dan membayangkan dunia lain yang berlawanan. Menurutnya jika memang materi terdiri dari dua jenis inti listrik, positif dan negatif, maka ada dua jenis materi positif dan negatif. 

Arthur Schuster bahkan memprediksikan bahwa mungkin ada bintang dan nebula yang terdiri dari anti-materi di alam semesta. Namun, Shuster tidak menemukan argumen ilmiah yang mendukung prediksi tersebut. Oleh karena itu, ini hanya spekulasi darinya. Sampai pada pada tahun 1930-an, Dirac membuat argumen teoritis yang ketat untuk keberadaan anti-materi.

Pada tahun-tahun berikutnya, para ilmuwan menemukan anti-elektron, anti-proton dan anti-neutron masing-masing pada tahun 1932, 1955, dan 1956 melalui upaya keras dan berhasil menciptakan atom anti-hidrogen pada tahun 1995. 

Kita tahu, dunia tempat tinggal kita terdiri dari elektron, proton, dan neutron, sementara yang disebut anti-material terdiri dari anti-elektron, anti-proton, dan anti-neutron.

Jika ingin mewujudkan sistem propulsi dengan pengetahuan manusia saat ini, maka harus mengandalkan energi anti-materi, jika kita bisa menggunakan anti-materi, maka satu gram energi anti-materi cukup untuk membuat sebuah mobil sport dengan konsumsi bahan bakar 10 liter per 100 kilometer itu melaju 100 juta kilometer atau mengirim sebuah pesawat terbang ke luar angkasa.

Saat ini manusia sudah memiliki teknologi untuk membuat atom anti-hidrogen, tapi mengapa sejauh ini belum diterapkan ? 

Menurut perhitungan para ilmuwan, tingkat teknologi manusia saat ini hanya dapat menghasilkan 10 nanogram antimateri per tahun, lagipula dibutuhkan sekitar 100 juta tahun lamanya untuk menghasilkan 1 gram anti-materi. Anti-materi adalah materi paling mahal, Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA memperkirakan, untuk mendapatkan satu gram antimateri, butuh biaya sekitar US $ 62 triliun dan karena karakteristik anti-materi, jika tidak terjaga baik maka akan terjadi pemusnahan.

Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi saat ini, realisasi energi anti- materi akan semakin dekat dengan kita. Suatu saat nanti kita akan mematahkan kognisi yang ada saat ini dan berkelana dengan bebas di alam semesta menggunakan anti-materi. (jon/rp)

Keterangan Foto : Pusat Pengendalian Penyakit (CDC), sebuah badan federal AS, mengadakan pengarahan tentang bagaimana masyarakat dapat mempersiapkan diri untuk perang nuklir. (Pixabay / CCO)

sumber : berbagaisumber

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=mUh039JBZzM