Pemimpin Komunis Tiongkok Xi Menyampaikan Ucapan Selamat kepada Biden Ketika Trump Dilaporkan Bertindak Lebih Tegas Terhadap Rezim

Nicole Hao

Pemimpin Komunis Tiongkok Xi Jinping mengirim pesan ucapan selamat kepada calon presiden AS Joe Biden, setelah pejabat rezim pada awalnya mengindikasikan akan menghindari tindakan seperti itu sambil menunggu keputusan hasil pemilu melalui prosedur dan hukum AS.”

Ketika berbagai outlet berita mendeklarasikan Biden sebagai Presiden terpilih, The Epoch Times tidak akan mengumumkan pemenang pemilu hingga semua hasil disertifikasi dan semua gugatan hukum diselesaikan.

Media pemerintahan Komunis Tiongkok Xinhua pada 25 November 2020 menerbitkan pesan Xi kepada Biden, di mana Xi menyatakan harapan bahwa kedua pihak dapat “menjunjung semangat non-konflik, non-konfrontasi, saling menghormati, dan kerja sama yang saling menguntungkan.”

Xi menambahkan dia berharap “kami akan fokus pada kerja sama, mengontrol perselisihan kami, dan mendorong  hubungan Tiongkok- AS ke arah yang sehat dan stabil. “

Wakil ketua rezim Wang Qishan pada Rabu 25 November 2020 juga mengirimkanj pesan ucapan selamat kepada pasangan Biden, Kamala Harris, seperti dilaprokan kantor berita Xinhua tanpa memberikan rincian lebih lanjut. 

Pesan itu muncul setelah para pejabat Komunis Tiongkok awalnya menghindari memberi selamat kepada Biden. Dua hari setelah pemilu pada 9 November, juru bicara kementerian luar negeri Komunis Tiongkok Wang Wenbin mengatakan pada jumpa pers harian di Beijing bahwa rezim akan menunggu hingga hasil pemilu “ditentukan mengikuti hukum dan prosedur AS.”

Kemudian pada jumpa pers harian pada 13 November 2020, Wang kembali ditanya oleh seorang reporter mengapa para pemimpin Komunis Tiongkok tidak memberikan ucapan selamat kepada Biden.

Wang menjawab: “Kami telah mengikuti reaksi masyarakat tentang pemilihan presiden AS di dalam dan di luar AS. Kami menghormati pilihan rakyat Amerika. Kami mengucapkan selamat kepada Mr Biden dan Mrs Harris. ”

Dia menambahkan: “Kami memahami bahwa hasil pemilu AS akan ditentukan sesuai dengan hukum dan prosedur AS.”

Komentator urusan Tiongkok yang berbasis di AS, Tang Jingyuan mengatakan bahwa Xi menyampaikan ucapan selamat kepada Biden sebagai upaya untuk meningkatkan opini publik bahwa mantan wakil presiden memenangkan pemilihan karena Presiden Donald Trump terus memperebutkan hasil pemilihan.

“Tim Trump  mengajukan tuntutan hukum di enam negara bagian dengan hasil pemilihan yang disengketakan, mempersempit peluang Biden untuk menang,” kata Tang. Ia menambahkan bahwa Xi ingin membantu Biden mendapatkan dukungan terkait tujuannya.

Li Linyi, komentator Tiongkok lainnya yang berbasis di AS mengatakan bahwa tindakan itu dilakukan sebagai pembalasan atas tindakan keras Trump baru-baru ini terhadap rezim Komunis Tiongkok. 

Pada 12 November 2020, sehari sebelum ucapan selamat dari Wang, Trump mengeluarkan perintah eksekutif yang melarang investasi AS ke perusahaan Komunis Tiongkok yang terkait dengan militer rezim, dengan alasan ancaman terhadap keamanan nasional AS.

Minggu ini, Reuters melaporkan pemerintah AS berencana untuk melarang 89 dirgantara Komunis Tiongkok dan perusahaan lain yang memiliki hubungan militer untuk membeli berbagai produk dan teknologi AS, mengutip salinan draf daftar hitam yang disiapkan oleh departemen perdagangan AS.

Li Linyi mengatakan langkah Xi menunjukkan ketidaksenangan pemimpin Komunis Tiongkok dengan rencana yang dilaporkan. 

“Ini menunjukkan bahwa pembatasan ekspor yang akan datang sangat menghambat perkembangan militer Tiongkok,” ujarnya. (asr)

Keterangan Foto : Wakil Presiden AS Joe Biden mengobrol dengan Perdana Menteri Li Keqiang di kompleks diplomatik Zhongnanhai di Beijing, Tiongkok pada 5 Desember 2013. (ANDY WONG / AFP via Getty Images)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=GjtEoI4JWV8