Tim Pengacara Trump Memiliki Bukti Kecurangan Pemilu Setinggi Gunung yang Belum Diungkap ke Publik

oleh Li Yun

Ketua tim pengacara Trump, Rudy Giuliani mengatakan bahwa tim pengacara Trump masih memegang buktiĀ  kecurangan “setinggi gunung”. Bukti-bukti ini belum diketahui oleh khalayak ramai

Pada 25 November, Senat Pennsylvania mengadakan sidang dengar pendapat tentang kecurangan pemilu Amerika Serikat 2020. Ketua tim pengacara Trump, Rudy Giuliani mengatakan bahwa tim pengacara Trump masih memegang bukti penipuan / kecurangan “setinggi gunung”. Bukti-bukti ini belum diketahui oleh khalayak ramai, kecuali sebagian kecilnya yang telah diungkapkan.

Dalam sidang dengar pendapat yang diadakan di gedung Senat Pennsylvania di Gettysburg pada 25 November lalu, Giuliani mengatakan bahwa yang dibutuhkan oleh tim Trump sekarang adalah kesempatan menyampaikan pendapat seperti sidang dengar pendapat ini.

Sidang dengar pendapat semacam ini dapat membuat kejahatan terungkap, dan menyampaikan berita yang benar kepada seluruh rakyat Amerika Serikat. 

“Kami memiliki banyak bukti yang belum diungkapkan, dan hanya menggunakan sebagiannya untuk mewakili,” kata Giuliani.

“Selama ini media selalu ingin kami tutup mulut. Yang kami harapkan adalah rakyat Amerika Serikat dapat mengetahui hal yang sebenarnya atau fakta yang terjadi,ā€ tambah Giuliani. 

Menurut Giuliani pada 156 tahun yang silam, di Gettysburg yang masih berupa tanah kosong, para pendahulu telah bertempur mati-matian di sini, ada sebanyak 65.000 orang tewas dalam medan tempur. Nasib Republik dipertaruhkan, dan cita-cita membangun bangsa Amerika Serikat sedang diuji.

“Dalam pemilihan presiden kali ini, saya melihat bahwa nilai-nilai Amerika Serikat sedang terancam dan berada dalam bahaya. Apa yang perlu kita lakukan saat ini ? Apakah kita masih akan mengulangi kesalahan yang sama dalam pemilihan mendatang ? Jika demikian, kita akan kehilangan nilai-nilai demokrasi,” tambah Giuliani.

Praktik sensor dan memaksa orang untuk tutup mulut terjadi selama pemilu ini, hal ini belum pernah terjadi sebelumnya di Amerika Serikat. 

Giuliani  menegaskan, bahwa kita hampir kehilangan kebebasan berbicara. Perusahaan teknologi besar, perusahaan jaringan internet, dan media bertindak sewenang-wenang. Mereka takut rakyat Amerika Serikat mengetahui perbuatan penipuan yang terjadi dalam pemilu. 

ā€œAnda akan mendengar apa saja yang diungkapkan oleh para saksi dalam sidang. Tampaknya mereka sudah melakukan persiapan yang matang untuk mencurangi pemilu,” tegas Giuliani.

Yang lebih mengerikan adalah metode penipuan yang sama juga muncul di keenam negara bagian yang statusnya ayunan. 

Giuliani mengungkapkan : “Saya dan para saksi akan memberitahu Anda. Sebelumnya, banyak ahli mempertanyakan soal keamanan dan keabsahan dari surat suara yang dikirim lewat pos, tetapi sekarang kita menemukan banyak kesalahan di sana …”

“Para saksi kita bersaksi hari ini bahwa petugas dari Partai Republik tidak memiliki akses untuk memeriksa surat suara yang dikirim, mereka kehabisan cara untuk melihat satupun dari surat suara itu … Ketika amplop surat dipisahkan dari surat suara, Anda sama sekali tidak dapat mengkonfirmasi dari mana sumber surat suara yang dikirim itu”, ungkap Giuliani.

Lebih jauh menurut Giuliani, coba bayangkan bahwa jika semua petugas pemilu dari Partai Republik tidak diizinkan untuk meninjau surat suara yang dikirim. Ini merupakan kasus yang belum pernah terjadi sebelumnya. Tetapi sekarang telah terjadi di banyak negara bagian, kota … Las Vegas, Pittsburgh, Detroit.

Giuliani mengingatkan masyarakat Amerika Serikat bahwa pemilihan presiden Amerika Serikat tidak dilakukan oleh gubernur dan komisioner pemilihan, ketentuan konstitusi Amerika Serikat sangat jelas. Ini bukanlah fakta yang bisa diputuskan oleh media. Jika hal ini dibiarkan terjadi tanpa konsekuensi, kali ini mereka dapat menambahkan 680.000 suara langsung ke hasil pemilihan, dan lain kali mereka dapat menambahkan 1 juta atau 2 juta suara.

“Saya tahu benar perbuatan para pelanggar itu. Jika Anda memanjakan mereka, maka mereka akan semakin menjadi-jadi. Jika mereka memiliki 2,5 juta surat suara yang dikirim, akan ada lebih banyak peluang untuk berbuat curang. Di Pennsylvania, ada sebanyak 680.000 surat suara yang termasuk golongan ilegal, dan 8.000 suara pemilih lainnya yang orangnya sudah meninggal dunia. Ini adalah kasus memalukan bagi Pennsylvania,ā€ ujar Giuliani.

Giuliani menegaskan, kasus ini bukan insiden yang terjadi secara tiba-tiba. Mereka seharusnya tidak mengesampingkan pengawasan dari petugas pemilu yang mewakili kepentingan Partai Republik. 

ā€œAnda akan menemukan banyak surat suara yang diisi secara tidak benar, dan ada masalah dengan sistem perangkat Dominion. Jika Anda berada di dekatnya, Anda akan menemukan hal-hal kejanggalan ini. Jika tidak bermaksud untuk melakukan kesalahan atau kecurangan, mengapa pengawas disingkirkan?” kata Giuliani.

Rencana besar ini adalah cara yang Demokrat gunakan untuk mencuri suara. Pada 3 November malam, tim Biden menjadi panik karena hasil pemilu berbeda dari yang mereka perkirakan, yakni keunggulan berpihak kepada Trump. 

Mereka kemudian memutuskan untuk menghentikan penghitungan suara selama 2 jam, dan menjalankan pelanggaran terhadap aturan pemilu. 

Giuliani mengatakan : “Kita memiliki banyak bukti yang diserahkan oleh para saksi, dan sejumlah orang lainnya yang telah mendapat ancaman”.

Selama sidang dengar pendapat yang berlangsung tiga jam itu sejumlah saksi mengeluarkan bukti otentik tentang tuduhan kecurangan pemilu dan secara terbuka mengungkap pelanggaran proses penghitungan suara di Pennsylvania. Bahkan sejumlah saksi inspektur dan pejabat dari Partai Republik mengungkap melalui sambungan telepon mengenai temuan dalam pelanggaran pemilu.

Masalah pengucuran suara kepada Joe Biden di Pennsylvania juga muncul ke permukaan sidang dengar pendapat hari itu. Saksi mata mengatakan bahwa selama penghitungan suara di Pennsylvania pada 4 November, hampir 600.000 suara dikucurkan untuk Biden dalam 1,5 jam. 

Saat itu, suara untuk Biden tiba-tiba naik menjadi 570.000 sementara Trump hanya memiliki 3.200 suara. Kesaksian itu membuat ruang sidang menjadi riuh.

Rudy Giuliani menyebut pemilihan di Pennsylvania sebagai penipuan dan mengatakan bahwa para penipu melakukan sebuah pemungutan suara ilegal.

“Kita tidak ingin ada warga yang kehilangan hak pilihnya. Kita ingin mendiskualifikasi 672.000 suara ilegal itu agar hak pilih dari 72 juta orang warga Amerika SerikatĀ  tidak dirampas karena kecurangan yang terjadi di sini” kata Giuliani.

Kepada Fox News usai sidang, Giuliani mengatakan bahwa sidang telah meninggalkan kesan yang mendalam kepada para senator Pennsylvania yang hadir. 

“Kita memiliki sejumlah bukti penipuan / kecurangan. Meskipun hanya sebagian kecilnya yang diungkapkan untuk mewakili,” katanya.

Dengan dimilikinya sejumlah besar bukti berupa pernyataan tertulis dan para saksi, tim pengacara Trump dan sekutunya sedang mengarahkan perhatian mereka ke negara bagian ayunan lainnya, seperti  Georgia, Michigan, Arizona dan Nevada.

Pada 30 November, Majelis Negara Bagian Arizona akan mengadakan sidang dengar pendapat tentang penyelidikan pemilihan. Pada bulan Desember mendatang, Badan Legislatif Negara Bagian Michigan juga akan mengadakan sidang serupa. Hakim di Georgia dan Nevada telah menjadwalkan sidang diadakan pada 3 Desember, dan para saksi akan menyerahkan bukti kecurangan dan pelanggaran pemilu. Layak disimak kelanjutan perhitungan suara di pemilu Amerika Serikat. (sin)

Keterangan Foto : Ketua Tim Pengacara Trump Rudy Giuliani sedang berbicara dalam Sidang Dengar Pendapat di gedung Senat Pennsylvania di Gettysburg pada 25 November 2020. (video screenshot)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=3a7wa95-4oQ