Momen Memilukan Saat Seorang Dokter Memeluk Pasien COVID-19 Lansia yang Merindukan Istrinya

Sebuah gambar saat ini telah viral di media sosial, gambar tersebut menangkap momen lembut antara seorang dokter di ICU dan pasien COVID-19 lansia yang merindukan istrinya selama berada di rumah sakit.

Ketika pandemi virus korona terus menyebarkan ketakutan dan kecemasan di antara orang-orang, kisah dan foto pasien yang memilukan dibagikan di media sosial setiap hari.

Ilustrasi. (Foto: unsplash)

Kisah dan foto memilukan dari pasien di seluruh dunia mungkin adalah contoh paling menyedihkan dari wabah virus corona.

Ada foto pasien yang melihat Matahari terbenam dari kursi roda, pasangan lansia saling mengucapkan selamat tinggal di ranjang rumah sakit. Juga ada beberapa yang menghangatkan hati yang membuktikan kekuatan cinta di saat krisis.

Kembali pada bulan Juli, sebuah foto menunjukkan seorang pemuda Palestina bernama Jihad Al-Suwaiti melakukan kunjungan dadakan ke ibunya melalui jendela rumah sakit. Ibunya berada di ranjang kematian karena COVID-19. Terlepas dari berbagai batasan, Al-Suwaiti telah memanjat tembok dan duduk di jendela, mengawasi sebelum dia pergi ke kediaman surgawi.

Sebuah foto baru dari Houston, Texas, As, telah menangkap momen memilukan lainnya yang menyoroti penderitaan pasien COVID-19 di seluruh dunia.

Gambar tersebut menangkap momen lembut antara seorang dokter ICU dan pasien COVID-19 lansia yang merindukan istrinya selama berada di rumah sakit.

Joseph Varon, seorang dokter yang merawat pasien virus corona di sebuah rumah sakit Texas, melihat pria lansia yang putus asa itu di bangsal ICU COVID-19 dan memutuskan untuk menghiburnya.

Terkejut oleh kerentanan pasien, dr. Varon memutuskan untuk memeluknya. Momen tersebut ditangkap oleh fotografer dari Getty Images pada hari Thanksgiving. Sekarang telah menjadi viral secara besar-besaran.

Dalam sebuah wawancara dengan CNN, dr. Varon mengatakan dia melihat pasien lanjut usia itu turun dari tempat tidurnya dan berusaha ke luar dari kamar.

“Dan dia menangis. Jadi saya mendekatinya dan saya (bertanya) padanya, ‘Kenapa kamu menangis?'” Kata Varon.

“Dan pria itu berkata, ‘Saya ingin bersama istri saya.’ Jadi saya pegang saja dia dan saya peluk dia. Saya merasa sangat kasihan padanya. Saya merasa sangat sedih, sama seperti dia, ”tambahnya.

Ilustrasi. (Foto: unsplash)

Dr. Varon menambahkan pria itu akhirnya merasa lebih baik dan berhenti menangis.

Ini terjadi ketika dr. Varon sedang bekerja di rumah sakit selama 256 hari berturut-turut.

Terkadang, yang dibutuhkan seseorang hanyalah sebuah pelukan, pelukan yang hangat.(yn)

Sumber: timesnownews

Video Rekomendasi: