Kepala Staf Gedung Putih : Trump Bertemu dengan Beberapa Anggota Kongres Soal Kecurangan, Akan ‘Memberikan Perlawanan’

Jack Phillips

Kepala staf Gedung Putih Mark Meadows mengatakan Presiden Donald Trump sudah bertemu dengan beberapa anggota Kongres AS tentang dugaan kecurangan pemilu dan akan “memberikan perlawanan.”

Kepala Staf Gedung Putih, Mark Meadows dalam cuitan di akun Twitternya menulis : “Beberapa anggota Kongres baru saja menyelesaikan pertemuan di Oval Office dengan Presiden [Trump].” Dia juga menambahkan mereka “bersiap untuk melawan balik dengan banyaknya bukti kecurangan pemilu. Stay tuned.”

Meadows, dalam cuitannya Senin malam 21 Desember 2020 tidak merinci siapa saja anggota Kongres tersebut atau strategi mereka.

Trump belum menyerah dan mengatakan kecurangan dan penyimpangan membuatnya kalah dalam pemilu. The Epoch Times belum mengumumkan pemenang dalam pemilu AS.

Anggota DPR AS, Paul Gosar (R-Ariz.) dan Jody Hice (R-Ga.) mengatakan mereka adalah bagian dari kelompok yang bertemu dengan Trump.

“Baru saja meninggalkan Oval bersama @realDonaldTrump dan beberapa anggota Kongres lainnya. Stay Tuned… ”tulis Gosar dalam cuitannya. Hice mengatakan dia akan mengajukan keberatan kepada para elektor Georgia selama sesi gabungan Kongres pada bulan depan.

Dalam beberapa hari terakhir, anggota DPR AS Mo Brooks (R-Ala.) dan anggota DPR AS lainnya  mengindikasikan bahwa mereka akan menantang suara Electoral College negara bagian tertentu ketika dibacakan pada 6 Januari 2020. Minggu lalu, partai Republik di negara bagian seperti Wisconsin, Michigan, Georgia, Pennsylvania, Arizona, New Mexico, dan Nevada memberikan suara dalam daftar elektor mereka sendiri untuk mempertahankan Trump mengajukan tuntutan hukum.

Pada hari Senin, anggota DPR AS Brooks mengatakan kepada The Epoch Times bahwa “satu-satunya hal yang akan membuat anggota kongres dan senator melakukan apa yang benar untuk negara kita dalam masalah kecurangan pemilih dan pencurian pemilu ini adalah partisipasi secara aktif dari warga AS yang menginginkan pemilu yang jujur ​​dan akurat.”

“Sekarang, apakah warga Amerika dapat berpartisipasi secara aktif? Sederhananya, mereka harus menyerukan kepada anggota kongres dan senator mereka dan menuntut agar mereka mendukung upaya ini melindungi sistem pemilu kita dari kecurangan dan tindakan ilegal,” katanya.

Seorang anggota senat dan seorang anggota DPR diperlukan untuk menantang suara Electoral College dari negara bagian. Tidak ada senator yang mengonfirmasi bahwa mereka akan menentang pemungutan suara, meskipun Senator terpilih Tommy Tuberville (R-Ala.) dan Senator Rand Paul (R-Ky.) keduanya menyarankan mereka untuk bergabung dengan Brooks dan perwakilan DPR republikan  lainnya.

Setelah Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell (R-Ky.) mengakui calon dari Partai Demokrat Joe Biden sebagai pemenang beberapa hari lalu, dia juga dilaporkan mengatakan kepada senator untuk tidak menantang penghitungan suara Electoral College pada bulan Januari mendatang.

Namun demikian, Brooks mengatakan komentar McConnell tidak relevan karena ini tentang dugaan kecurangan dan integritas pemilu, bukan optik.

Brooks berkata : “Apakah anggota DPR dan Senat AS akan mendukung atau menyetujui kecurangan pemilu dan pencurian pemilu atau apakah mereka akan melawannya, dengan mengingat sistem pemilu kami yang mendasari dari republik kita?” Dia bertanya. “Jika Anda tidak memiliki sistem pemilu yang jujur ​​dan akurat, Anda tidak memiliki Republik.”

Senator Paul pada sidang Keamanan Dalam Negeri Senat AS mengatakan, ada kecurangan Pemilu yang digelar pada 3 November 2020.

“Kami tidak bisa hanya mengatakan [penipuan] tidak terjadi, Apakah kami hanya akan mengabaikannya? apakah kami hanya menyapu di bawah permadani? “kata Paul.

Kentucky Republican itu juga menegaskan bahwa beberapa pengadilan dan hakim menolak tuntutan hukum terkait pemilu berdasarkan prestasi mereka — sebaliknya, mereka diberhentikan atas dasar prosedural.

“Pengadilan belum memutuskan fakta, pengadilan tak pernah melihat fakta. Pengadilan tidak menyukai pemilu, dan mereka tidak ikut serta dengan mencari alasan,” kata Paul Rabu lalu dalam sidang senat AS.  (asr)

Keterangan Foto : Presiden Donald Trump berbicara dengan koresponden Gedung Putih Steve Holland saat mereka berjalan menyusuri West Wing colonnade dengan Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows di Gedung Putih di Washington pada 29 April 2020. (Carlos Barria / Reuters)

Ivan Pentchoukov berkontribusi untuk laporan ini.

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=-jxv1eCQNms