Sejak Twitter dan Facebook Meluncurkan Sensor Skala Besar, Pengguna Ramai “Beralih”ke Platform Lain

Wang Yuhe dan Oliver melaporkan dari New York

Sejak insiden Capitol AS dibobol, Facebook dan Twitter telah memblokir akun Presiden Trump dan kaum konservatif lainnya. Hal ini mengakibatkan kerugian total sebesar  51,2 miliar dolar AS dalam nilai pasar kedua perusahaan dalam dua hari perdagangan. Banyak pengguna telah pindah ke platform seperti Telegram, Gab, dan Signal.

Warga negara New York Joe berkata : “Anda tidak bisa mengatakan apa yang ingin Anda katakan, Anda tidak bisa memberitahu orang lain bagaimana perasaan Anda. Ini terlalu dilebih-lebihkan. Ini adalah dasar untuk menyerang Amerika Serikat.”

Warga New York lainnya Gino Raidy menuturkan : “Kami harus bertanya, dapatkah perusahaan teknologi memutuskan semua ini? Kami tidak memilih mereka melalui pemilihan.”

Pendiri Gab, Andrew Torba mengungkapkan pada hari Senin bahwa lalu lintas Gab melonjak 753% setelah sensor besar-besaran di akun Twitter dan Facebook.

Selain itu, setelah WhatsApp mengumumkan akan membagikan data pengguna dengan perusahaan induknya Facebook itu, juga memicu transfer jutaan pengguna WhatsApp ke platform seperti Telegram dan Signal.

Warga New York Gino Raidy mengatakan : “Saya senang semua orang beralih ke signal. Saya berasal dari negara di mana pemerintah telah memantau Anda, jadi kami semua menggunakan Signal karena itu adalah pesan terenkripsi. Saya sangat senang melihat semua orang menggunakan perangkat lunak enkripsi. Bukah diimiliki oleh perusahaan teknologi. “

Beberapa orang di jalanan New York mengatakan bahwa jika mereka tidak ingin disensor di bawah perusahaan big tech, banyak pilihan diserahkan kepada pengguna.

Warga New York, Gino Raidy mengatakan : “Pada akhirnya, pelanggan harus membuat keputusan sendiri, karena meskipun Anda terus memperbarui undang-undang, media sosial berkembang lebih cepat.”

Shante Gayle, warga negara New York mengungkapkan: “Saya percaya bahwa saat Anda menyetujui persyaratan penggunaan platform sosial, Anda harus mengikuti aturan mereka. Tidak ada kebebasan berbicara di sana.”

Baru-baru ini, YouTube, anak perusahaan Google, juga menghapus konten saluran Presiden Trump, menangguhkan salurannya setidaknya selama seminggu, dan menonaktifkan komentar di bawah video tanpa batas waktu. (hui)

https://www.youtube.com/watch?v=Rdw-N56Bs6g