Beli 200 Juta Lebih Vaksin Hingga Aturan Karantina Khusus untuk Orang yang Masuk ke Inggris

Pada 27 Januari, dengan pengecualian di Tiongkok Daratan, jumlah kasus yang dikonfirmasi di seluruh dunia mencapai 101,3 juta, dan sekitar 2,18 juta orang meninggal dunia. Amerika Serikat akan membeli 200 juta vaksin tambahan, dan Inggris akan menerapkan karantina khusus untuk warga yang masuk ke Inggris

Qiao En – NTD

Pada hari Selasa 26 Januari, jumlah kematian dalam sehari di Amerika Serikat melampaui 4.000 kasus lagi, di mana 728 kasus di antaranya  di California, yang merupakan jumlah tertinggi di negara tersebut. Jumlah secara total kematian di Amerika Serikat saat ini mendekati angka 440.000 kasus.

Pada malam tanggal 26 Januari, pemerintahan Biden mengumumkan pembelian 200 juta dosis vaksin lagi, berharap dapat memenuhi kebutuhan vaksinasi 300 juta orang Amerika pada akhir musim panas atau awal musim gugur tahun ini. Menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), pemerintah federal telah mengeluarkan sedikitnya 41 juta dosis vaksin, tetapi hampir setengahnya belum divaksinasi.

Data Administrasi Keamanan Transportasi AS menunjukkan, pada Selasa 26 Januari, kurang dari 470.000 penumpang yang menjalani pemeriksaan keamanan di bandara AS.Ini pertama kalinya sejak 4 Juli tahun lalu jumlah penumpang yang naik penerbangan komersial, mengalami penurunan di bawah 500.000 orang.

Pada hari Rabu 27 Januari, Inggris menambahkan 1.725 kasus kematian, kedua setelah yang tertinggi dalam sejarah, dan jumlah kematian kumulatif mencapai 101.887 orang. 

Pada hari yang sama, pemerintah Inggris sekali lagi memperketat langkah-langkah pengendalian imigrasi. Negara itu mewajibkan semua penumpang yang masuk ke Inggris yang pulang dari negara-negara berisiko tinggi epidemi, untuk menjalani karantina hotel selama 10 hari.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyatakan bahwa tidak mungkin lagi membuka kembali sekolah pada Februari 2021. Jika pemerintah mencapai target vaksinasi, pemerintah dapat membuka sekolah pada 8 Maret dan melonggarkan batasan ekonomi dan sosial lainnya.

Sementara itu, Prancis menambahkan 27.000 kasus baru yang dikonfirmasi dan 350 kasus kematian pada hari Rabu 27 Januari, menjadikan jumlah kumulatif infeksi menjadi lebih dari 3,1 juta kasus dan lebih dari 74.000 kasus kematian. 

Seorang juru bicara pemerintah mengatakan bahwa jam malam nasional saat ini, tidak memperlambat penyebaran epidemi. Pihak berwenang sedang mempertimbangkan apakah akan meningkatkan tindakan pengendalian. Diharapkan Presiden Macron akan memutuskan langkah selanjutnya pada akhir pekan ini.

Jerman menambahkan 6.412 kasus yang dikonfirmasi dan 903 kasus kematian pada tanggal 26 Januari, dan jumlah kematian kumulatif telah melebihi 53.000 kasus. Pada hari yang sama, dua rumah sakit di Bavaria dipaksa untuk “mengisolasi diri” dan berhenti menerima pasien baru karena infeksi massal berskala besar, termasuk 11 kasus dugaan infeksi virus varian Inggris. Sebelumnya, dua rumah sakit di Berlin terpaksa menutup kliniknya karena alasan yang sama.

Terpengaruh oleh blokade nasional kedua, pemerintah Jerman menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonominya untuk tahun ini, dari 4,4% yang diperkirakan pada musim gugur tahun lalu menjadi 3%. 

Menteri Urusan Ekonomi Jerman, Peter Altmeier menyatakan bahwa ekonomi Jerman tidak akan pulih hingga pertengahan bulan tahun mendatang atau Ke level sebelum epidemi.

Menghadapi rumor pembatalan Olimpiade yang terus berlanjut, Presiden Komite Olimpiade Internasional, Thomas Bach  kembali mengklarifikasi bahwa, meskipun sebagian besar Jepang berada dalam keadaan darurat, semua pihak terkait berkomitmen untuk mendorong keberhasilan Olimpiade.  Bach mengatakan Komite Olimpiade Internasional akan menerbitkan pedoman untuk atlet dan tim peserta bulan Februari 2021. (hui)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=C4E8W5lyw3M