Kepala Sekolah yang Berdedikasi Mengambil Pekerjaan Kedua untuk Membantu Siswa Miskin

Bayangkan stres dan kelelahan yang timbul karena menjadi kepala sekolah menengah sekaligus menjabat sebagai anggota dewan kota. Kemudian tambahan kerja jam 10 malam hingga jam 7 pagi tiga hari dalam seminggu di Walmart.

Itulah jadwal yang telah dipegang Henry Darby selama berbulan-bulan, dan itu semua agar dia dapat membantu siswanya yang kurang mampu!

(Foto: North Charleston High School)

Henry bekerja di North Charleston High School di South Carolina, di mana 90 persen siswanya hidup dalam kemiskinan.

Dedikasinya untuk membantu mereka berasal dari masa lalunya, dan itu adalah sesuatu yang dia harapkan akan menginspirasi remaja yang dia bantu saat ini.

Orangtuanya meninggal ketika dia masih kecil, sehingga anggota keluarga dan komunitas gerejanya ikut membesarkannya.

“Saya dapat mengatakan bahwa orang-orang sangat membantu saya untuk mencapai posisi saya sekarang,” katanya.

Tetap saja, ketika dia dikelilingi oleh orang-orang yang peduli padanya, dia merasa tidak aman secara finansial sepanjang masa kecilnya.

Sekarang setelah dia berhasil mencapai posisinya saat ini, dia ingin membayar cinta dan dukungan yang dia terima selama tumbuh dewasa. Itu sebabnya dia bekerja sangat keras untuk membantu murid-muridnya dan keluarga mereka.

“Saya berharap kita yang lahir dari kemiskinan dan harus berjuang dan setidaknya berhasil mencapai kelas menengah ke bawah, agar kita melihat ke belakang untuk membantu orang lain,” katanya.

Hingga Desember 2020, Henry telah menyumbangkan setengah dari penghasilannya dari Walmart, sekitar 2.500 dollar (sekitar Rp 35 juta), kepada keluarga siswanya untuk membantu mereka membayar tagihan, dan dia berencana untuk memberi mereka apa pun yang tersisa setelah dia membayar pajak.

Setelah mendengar tentang usahanya yang luar biasa, komunitas di Charleston berkumpul untuk mendukungnya. Perusahaan dan keluarga sama-sama menjangkau, dan segera seseorang menyiapkan GoFundMe.

Tujuan awal mereka adalah mengumpulkan 20.000 (sekitar Rp 280 juta) – yang mereka lampaui dalam waktu 48 jam! Nyatanya, dalam waktu kurang dari seminggu, mereka telah mengumpulkan lebih dari 50.000 dollar (sekitar Rp 701 juta).

Kemudian GoFundMe kedua dimulai dengan target 5.000 dollar (sekitar Rp 70 juta), yang juga dicapai dalam waktu kurang dari seminggu. Kedua penyelenggara GoFundMe akan memberikan uang tersebut kepada Henry, yang kemudian akan membagikannya kepada siswanya yang membutuhkan.

Harapannya adalah dia akan dapat meninggalkan pekerjaannya di Walmart dan mendapatkan istirahat yang layak! Namun, ada sesuatu yang memberi tahu kita bahwa ini bukan terakhir kalinya kita mendengar tentang pendidik ini dan hatinya yang emas.(yn)

Sumber: inspiremore

Video Rekomendasi: