Astronom Temukan Bintang dan Planet Terbentuk dan Berkembang Bersama Layaknya Saudara Kandung

LU XIAO

Sebuah teleskop radio telah menemukan bukti bahwa planet mungkin terbentuk pada waktu yang sama dengan bintangnya, bukannya lebih lama seperti yang diperkirakan sebelumnya.

Teleskop mendeteksi cincin gelap di cakram di sekitar sistem bintang yang baru lahir. Cincin itu bisa menjadi bukti pertama bahwa sebuah bintang dan planet-planetnya terbentuk dan berevolusi bersama. Temuan ini berpotensi membalikkan teori terkini tentang pembentukan planet dan menjelaskan asal mula Tata Surya kita sendiri.

Sistem bintang yang baru lahir itu disebut IRS 63 dan berjarak sekitar 470 tahun cahaya di wilayah pembentukan bintang Rho Ophiuchi. Wilayah ini adalah wilayah pembentuk bintang terdekat dengan Bumi, dan debu antarbintang yang tebal dapat membentuk gumpalan berputar yang pada akhirnya akan run- tuh menjadi bintang.

Menggunakan Atacama Large Millimeter / submillimeter Array (ALMA), sebuah teleskop radio di Chili yang sangat baik dalam mendeteksi pembentukan planet awal, sebuah tim yang dipimpin oleh astronom Dominique SeguraCox dari Max Planck Institute for Extraterrestrial Physics (MPE) di Jerman melakukan pengamatan lebih dekat ke bintang dan awan berdebu di sekitarnya.

Tim peneliti itu pun menemukan hal yang mengejutkan: Dua cincin konsentris gelap di piringan yang berpusat pada bintang yang baru lahir. Cincin semacam itu diyakini para ilmuwan sebagai tanda pembentukan planet.

“Kami mengamati cakram protoplanet muda yang disebut IRS 63 dan menemukan celah dan cincin di dalam cakram tersebut, yang mengindikasikan pembentukan planet,” kata Dr. Ian Stephens dari Center for Astrophysics (CfA) di Amerika Serikat, dalam sebuah pernyataan.

Teori sebelumnya memperkirakan bahwa bintang melakukan sebagian besar pembentukannya sebelum planet terbentuk, tetapi pengamatan tim itu menunjuk- kan bahwa mereka terbentuk secara bersamaan.

Dominique Segura-Cox, seorang post doctoral di MPE dan penulis utama makalah tersebut, menambahkan: “Lingkaran di cakram sekitar IRS 63 masih sangat muda. Kita semua dulu memiliki gagasan bahwa bintang-bintang memasuki masa dewasa lebih dulu dan merupakan ibu dari planet yang datang setelahnya, tetapi sekarang kami melihat bahwa bintang dan planet tumbuh dan berkembang bersama sejak masa awal layaknya saudara kandung.”

Pembentukan planet adalah proses yang kurang dipahami. Model yang paling populer adalah model akresi inti, di mana butiran debu dalam cakram secara bertahap membesar, perta- ma melalui gaya elektrostatis dan kemudian melalui gaya gravitasi. Selama proses ini, protoplanet mengangkat semua materi di cakram sepanjang jalur orbitnya, menciptakan cincin gelap.

“Cincin dan celah ini menunjukkan bahwa kita melihat bukti paling awal dari pembentukan planet, dan bahwa planet pasti mulai terbentuk dalam setengah juta tahun pertama, dan mungkin dalam 150.000 tahun pertama,” kata Stephens dalam pernyataan itu. Planet, terutama seperti Jupiter, memulai pembentukannya sendiri di salah satu tahap paling awal dari proses pembentukan bintang.

“Pengukuran massa debu baru-baru ini dari cakram kelas II juga menunjukkan bahwa penipisan debu yang diamati dapat dijelaskan jika massa substansial terkunci dalam planetesimal pada skala waktu kurang dari 0,1 hingga 1 juta tahun,” tulis para peneliti dalam makalah mereka.

Pengamatan itu juga dapat membantu para ilmuwan memahami pembentukan Tata Surya kita sendiri.

Ada bukti yang berkembang bahwa Jupiter mungkin telah terbentuk di luar orbit Neptunus di Tata Surya kita dan kemudian bermigrasi dari waktu ke waktu ke lokasinya saat ini. Pengamatan pada IRS 63 menunjukkan bahwa jumlah materi dalam cakram dan usia muda sistem dapat menciptakan kondisi yang serupa dengan yang ada di Tata Surya kita, memungkinkan pembentukan planet yang serupa.

“Ukuran cakram ini sangat mirip dengan Tata Surya kita,” kata Segura-Cox dalam pernyataannya. “Bahkan massa protobintang hanya sedikit lebih kecil dari massa Matahari kita. Mempelajari cakram muda pembentuk planet di sekitar protobintang dapat memberi kita wawasan penting tentang asal usul kita sendiri. ” Penelitian tersebut telah dipublikasikan di Nature. (osc)

Keterangan Foto : Gambar ALMA cincin debu pembentuk planet muda yang mengelilingi protobintang IRS 63, yang berusia lebih muda dari 500.000 tahun. (MPE / D) Segura-Cox Data kredit: ALMA (ESO / NAOJ / NRAO)