JOSEPH PUBILLONES
Seperti layaknya karya seorang novelis, mengatur rumah juga seperti mengisahkan sebuah cerita. Ruangan yang Anda huni merupakan perpanjangan dari siapa diri Anda. Untuk mengenal Anda dengan lebih baik, umumnya perancang interior membutuhkan tiga atau empat kali wawancara dengan klien untuk menemukan inti dari proyek yang akan dia kerjakan.
Apa yang diharapkan klien dari seorang perancang? Sering kali mereka menginginkan ruangan dengan karakteristik tertentu.
Meskipun banyak yang menganggap perancangan interior tidak begitu penting, pada kenyataannya, rumah telah menjadi salah satu investasi terbesar Anda, yakni dengan menciptakan backdrop (latar dinding) untuk sebagian besar aktivitas dalam hidup Anda.
Melakukan kesalahan bukan cara untuk memulai proyek sepenting ini. Itulah alasan mengapa saya menyarankan untuk realistis dengan tujuan Anda. Setiap ruangan memiliki bab tersendiri seperti dalam sebuah buku cerita, dan setiap pilihan menawarkan nuansa dan gestur cerita Anda.
Berikut beberapa saran yang dapat membuat “cerita” Anda menjadi best-seller:
Pekerjaan rumah Anda. Carilah beberapa majalah tentang rumah dan temukan rancangan impian Anda. Buat catatan tentang apa yang Anda suka dalam sebuah gambar. Luangkan waktu untuk membuat rencana dengan benar; karena keputusan yang terburu-buru akan membuat pengerjaan menjadi buruk. Meskipun Anda memiliki naluri yang bagus, namun ide-ide tersebut dapat disempurnakan selama proses perancangan. Dengan demikian, hasil akhir merupakan perpaduan sempurna antara apa yang Anda inginkan dan apa yang telah Anda pelajari selama proses tersebut.
Detail pencahayaan: Perhatikan pencahayaan semua material dalam proyek Anda dengan pencahayaan yang berbeda untuk mengetahui apakah pilihan tersebut sudah tepat. Sebagai contoh, Anda melihat sebuah rumah saat di siang dan malam hari, kemungkinan nuansa yang didapatkan akan berubah total.
Mungkin saja tone perbukitan di dekatnya berubah dan membuat pencahayaan menjadi tampak berbeda. Penting juga diingat untuk mengecek warna material dengan pencahayaan alami atau dengan pencahayaan di atas kepala.
Material yang digunakan. Pernahkah Anda mengalami perasaan nyaman saat memasuki sebuah ruangan tertentu? Semuanya karena kehangatan material di dalamnya. Tentunya hal pertama yang terlintas dalam pikiran adalah kayu.
Namun, Anda tidak salah. Secara psikologis, material-material yang berkaitan dengan tanah seperti kayu dan batu memiliki nuansa alami dan secara tidak sadar membuat diri kita merasa rileks dan hangat. Tentunya tekstil juga berperan dalam membentuk nuansa ruangan, seperti wol untuk musim hujan atau linen saat musim kemarau.
Dekorasi lokal: Tidak peduli gaya atau nuansa apapun yang ingin Anda terapkan dalam ruangan, usahakan agar selalu menggunakan bahan lokal. Menggunakan bahan-bahan lokal memberikan refleksi tentang keberadaan Anda; jika Anda tinggal di Paris, maka biarlah orang mengetahui jika Anda berada di Paris! Lagi pula, tidak ada tempat seperti rumah!
Sentuhan akhir yang bagus: Memilih bahan dan finishing tidak seperti memesan makanan cepat saji. Sentuhan akhir memiliki kemampuan untuk mengubah persepsi material dan menciptakan sense of place- bagaimana kesan yang didapatkan dari suatu ruangan.
Dalam mengatur suatu kota, misalnya, marmer yang dipoles terlihat tepat dan menumbuhkan suasana keanggunan tertentu. Sentuhan akhir juga memiliki kemampuan untuk menyatukan kesan keseluruhan ruang dalam rumah. (feb)
Joseph Pubillones adalah pemilik Joseph Pubillones Interiors, firma desain interior pemenang penghargaan yang berbasis di Palm Beach, Florida. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Joseph Pubillones, atau untuk membaca fitur penulis dan kartunis Creators Syndicate lainnya, kunjungi situs web Creators Syndicate di Creators.com. Hak Cipta 2021 Creators.com
Keterangan Foto : Setiap ruangan seperti sebuah bab dalam sebuah buku, dan setiap pilihan menawarkan nuansa dan gestur cerita Anda. (mikolajn / Shutterstock)
